(Story 2) New Friend

5 3 2
                                    

Hii guys.. how are you? Semoga selalu baik y
Aku balik lagi bawa cerita baru. Sebenernya cerita psikopat aku niatnya cuma sampe situ aja karna emang aku kurang suka genre horor sadis gitu but..
Adek aku suka banget sama ceritanya dan dia kasih saran yang bagi aku bermanfaat banget.. jadilah akhirnya aku mutusin buat nerusin cerita ini tapi dengan cerita pendek yang berbeda beda namun bertema psikopat..

Oke langsung aja ke ceritanya.. jangan lupa like, coment and follow yaa..

Happy reading

               'PSYCHO DEVIL II'

Sinar mentari yang menyorot masuk ke dalam kamar Rinjani membuatnya membuka mata walau dengan malas.namun detik berikutnya ia kembali menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuh dan wajahnya.

jam weeker terus berbunyi menari
-nari di atas sebuah nakas kecil yang berdiri kokoh di samping single bed milik Rinjani.

Dengan mata yang masih tertutup ia menekan tombol untuk mematikan weker tersebut.

Rinjani mengerjap kan matanya beberapa kali berusaha menetralkan cahaya yang baru saja ia terima pagi ini.

Tok tok..

Suara ketukan pintu terdengar bersahutan.

"Jani bangun, nanti kamu telat ke sekolah sayang"

Rinjani mengubah posisinya menjadi duduk. "iya mah, jani udah bangun" jawabnya.

"mama tunggu di bawah yah sayang. Cepet turun trus sarapan"

"iya ma"

****

Rinjani menuruni tangga satu persatu dengan gontai.

Papa Riza yang tengah duduk manis di meja makan pun sontak memperhatikan gerak gerik putri semata wayangnya itu.

"putri papa kenapa lemes gitu kaya gak ada semangat" ucap papa riza pada jani yang tengah menarik kursi di hadapan papanya.

"lagi lemes aja pa"

"kenapa? Jani sakit? Mau periksa ke dokter?" tanya papa riza khawatir.

"engga pa, jani sehat ko"

"bener kamu sehat?"

Belum sempat jani menjawab namun suara dering telfon dari ponsel jani lebih dulu mengalihkan pandangan papa riza dan jani.

"dari Mitha pa, jani angkat dulu ya" izin jani pada papanya yang di balas anggukan lembut oleh papa Riza.

"Hallo tha"

"Hallo ni, lo dimana? Gue depan rumah lo" jawab mitha di ujung suara sana.

"Oke tunggu, gue keluar sekarang"

Setelah jani memutus panggilan sepihak Ia segera berdiri dan mengaitkan tas nya di pundak.

Mama Mira yang baru saja datang dengan membawa beberapa potong roti bakar pun terkejut.

"loh sayang udah mau berangkat? Mama baru bawa roti bakar kesukaan kamu"

"Mitha udah nunggu di depan ma, jani ada janji brangkat bareng sama mitha kemarin"

"kenapa gak di suruh masuk dulu aja mitha nya, sarapan bareng sama kita"

Mama mira meletakan sepiring tumpukan roti bakar itu di atas meja.

"biarin aja ma, mungkin jani buru buru sama Mitha"

Jani menjentikan jarinya hingga menimbulkan bunyi.
"papa memang paling ngerti jani"

PSYCHO DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang