29. Little Secret (Season 2)

367 49 192
                                    

Masih gak nyangka ini cerita masih awet sampai gak kerasa udah 1 tahun aja😭

(Warning typo!)

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.


Memarkirkan mobil tepat di depan rumah, Mamah Irene terdiam sesaat, benaknya kembali bertanya tentang pertemuan sang Ayah dengan mantan Suaminya tadi.

Ada secuil rasa penasaran dengan apa yang dibahas kedua lelaki itu. Belum lagi reaksi Sian yang terlihat santai seperti biasanya. Padahal seingatnya hubungan keduanya itu lebih buruk dibandingkan dirinya dengan sang mantan suami.

Tapi karna angin malam semakin dingin dan tidak baik untuk kesehatan. Dengan cepat Mamah Irene bergegas pergi menuju rumah yang terlihat sepi seperti biasanya.

Tanpa mengetuk pintu, kenop pintu ia buka dan disitu pula Mamah Irene langsung dihadapkan oleh suasana rumah yang sangat sunyi dan sepi.

Aneh sekali. Biasanya jam segini y/n selalu duduk santai di kursi sofa, sembari bermain handphone atau menonton film.

Mamah Irene mengangkat bahu dan memilih menyeduh segelas kopi untuk sedikit memberi keringanan pada dirinya. Lagian hari ini hari yang cukup berat baginya karna lumayan banyak pegawai yang memutuskan resign dari kantor, membuatnya harus mencari pegawai baru atau magang. Hal ini cukup berat untuknya dan juga para petinggi kantor.

Ya. Tapi kita singkirkan hal itu dulu.

Duduk santai di atas kursi menikmati secangkir kopi sedikit meringakan beban pundak Mamah Irene. Semua pekerjaan sudah sedikit diselesaikan dengan baik dan tanpa ada yang terlewat, tinggal mandi, makan, tidur. Selesai.

Namun siapa tahu. Kini pintu depan kembali dibuka oleh sosok remaja yang terlihat kesusahan menyimpan kembali payung serta barang yang ia bawa.

Kaduhan itu membuat ketenangan Mamah Irene sedikit terganggu. Hingga akhirnya memutuskan untuk melihat siapa yang membuat kegaduhan, dan benar saja.

Semua yang rencana tadi pupus sudah ketika Mamah Irene malah mendapatkan sosok gadis remaja berdiri mematung di ambang pintu, kedua tangan membawa kantong kresek, sweeter abu yang sedikit terkena rintik-rintik hujan, dan tidak lupa dengan salah satu kaki di gips.

Yang semakin membuat Mamah Irene ingin sekali membuang jauh anak nya itu ke rawa hutan adalah, raut wajah y/n yang malah melempar senyum tanpa berdosa sekalipun. Sungguh merepotkan.

Oke. Mungkin ini salahnya juga karna tidak terlalu memperhatikan y/n yang bahkan ia sudah tau, jika Putrinya yang satu ini pasti akan berbuat ulah ketika tidak dalam pengawasan nya yang ketat!

Emak Gue [Imagine Series•Bjh]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang