Pulang sekolah, seperti biasa Lisa akan menemani Jennie dirumahnya. Jennie hanya tinggal bersama 2 maid. Nyonya Kim menetap di New Zealand sedangkan Tuan Kim sering keluar negeri untuk menjalankan bisnisnya.
"J.. apa kau tidak kesepian sendiri dirumah.?"
"Dulu iya, tapi sekarang sudah tidak. Aku sudah terbiasa." Katanya melepaskan seragam sekolahnya.
"Aku tidak pernah melihat Tuan Kim mengunjungimu.?"
"Appa sibuk dengan perjalanan bisnisnya. Sedangkan eomma juga sibuk dengan butiknya."
"Kenapa kau tidak tinggal di New Zealand saja.?"
"Aku tidak mau. Aku ingin tinggal dimana aku dilahirkan."
Lisa hanya mengangguk. Lisa biasanya juga menginap menemani Jennie dirumahnya. Jennie masuk ke walking closed untuk mengganti bajunya.
"Rumah sebesar ini hanya tinggal sendiri. Humm" gumannya.
Lisa memejamkan matanya, rasanya hari ini sungguh melelahkan hingga akhirnya gadis jangkung itu tertidur.
Jennie keluar dengan kaos over size Lisa. Kaos yang menjadi favoritnya, senyumnya mengembang melihat kekasihnya yang tertidur lelap diatas ranjangnya. Wajah tenang milik gadis itu menjadi pemandangan terindah di mata Jennie. Gadis yang membuat hari-harinya menjadi cerah.
Jennie akui kehadiran Lisalah yang membuat hidupnya tidak kesepian lagi. Jennie membaringkan tubuhnya disamping Lisa dengan tangan yang menyanggah dagunya.
"Kau adalah alasanku mengapa aku tidak kesepian Lisa. Kau hadir diwaktu yang tepat dalam hidupku, aku tidak butuh apapun lagi asal aku terus berada disampingmu."
Jennie mengusap bibir tebal Lisa. Bibir yang sudah menjadi Candu untuknya. Tak bohong jika dibelakang Lisa Jennie akan tetap menjadi gadis kesepian.
___
Jennie tidak bisa menahan air matanya mengingat potongan-potongan kenangan bersama Lisa. Seorang Gadis yang menjadi cinta pertamanya, gadis yang selalu mengutamakan dirinya serta mengajarinya banyak hal.
"Bertahun-tahun Lisa. dan sekarang aku sudah tahu jawabannya." Gumannya Lirih.
Jennie membasuh wajahnya sebelum keluar dari Toilet itu. Tidak ada jadwal apapun hari ini, bahkan dia bisa beristirahat di apartemennya jika dia mau tapi Jennie memilih untuk kerumah sakit saja.
Entah sudah berapa kali Jennie menghembuskan nafas kasar hari ini. Rasanya hari ini sangat berbeda baginya. Pagi yang diawali oleh perkataan Lisa hingga sampai sore ini gadis bermata kucing itu hanya berdiam diri dirungannya.
"Kau kenapa Jennie. Sejak tadi kau sangat betah dikursimu itu.?" Tanya Jisoo yang baru saja masuk diruangan mereka.
"Hanya ingin. Tidak ada jadwal tugas untukku hari ini." Katanya dengan mata terpejam.
"Lalu kenapa kau kerumah sakit.? jika itu aku, aku akan tertidur sepanjang hari. Rumah sakit ini pasiennya lebih padat dibanding rumah sakit diparis. Dan itu sangat melelahkan." Katanya menyandarkan tubuhnya disofa itu.
"Ini pekerjaan kita Unnie. Kita memilih untuk menjadi dokter agar bisa menolong orang yang membutuhkan kita."
"Aku tahu Jennie. Tapi bisakah aku beristirahat sehari saja."
Jennie terkekeh melihat tingkah gadis yang 1 tahun diatasnya itu.
"Istirahatlah aku ingin keliling diruang rawat sebentar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Saranghae Dr. Manoban ✔
RomanceSeason I "Itu karena kau tidak bisa mengorbankan waktu kencanmu demi profesimu.." -- JN "Tahu apa kau tentang pengorbanan. Kau tahu apa.?" -- LM _____________ Season II "Jika kau bisa mendapatkannya, aku akan membiarkanmu bersamanya.."JN "Jika kau b...