Part 9

8.9K 997 63
                                    

Jennie menghubungiku, gadis itu menginginkan mandu yang dekat konflek rumahku. Jadi sebagai kekasih yang baik, aku tidak akan bisa menolaknya.

Aku melajukan motor Scooterku hingga sampai di halaman Mansionnya. Ketika aku masuk aku melihat beberapa mobil mewah disana.

"Ahjussi, apa ada tamu didalam.?" Tanyaku pada penjaga disana.

"Tuan dan Nyonya Kim sedang berkunjung Nona."

Aku tercengan dengan apa yang dikatakan Ahjussi itu. Aku belum pernah bertemu dengan orang tua Jennie sebelumnya. Aku mendengar ponselku berdering dan itu Jennie.

"Yeoboseyo."

"Kau dimana.? Aku meunggumu sejak tadi."

"Kenapa tidak bilang jika orang tuamu berkunjung.?"

"Kau tahu.? Kau di Luar.?"

"Nee. Aku diluar. Aku pulang saja yah J. Mandunya aku titip sama ahjussi saja. Aku malu J ketemu sama orang tuamu."

"Tidak. Dan tetap disana. Tunggu aku."

Tut. Tut.

Aku melihat layar ponselku yang kembali kelayar Homecreen dimana ada photo kami berdua disana.

Aku menghela nafas kasar ketika aku melihat gadisku keluar dengan kaos over size milikku. Dia meminta beberapa bajuku akhir-akhir ini.

"Ayo masuk."

"Tapi J. Aku tidak enak bertamu seperti ini apa lagi orang tuamu ada."

"Kau tidak ingin bertemu dengan orang tuaku.?" Katanya menatapku tajam.

"Bukan begitu sayang. Tapi lihat pakaianku, pakaianku seperti ini."

"Sudah dan jangan buang waktu. Appa dan Eomma sudah menunggumu."

Gadis ini menarikku dan aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Kami memasuki mansion dan dapat aku dengar mereka sedang berada diruang tengah mansion itu. Gugup.? Tentu saja, siapa yang tidak akan gugup ketika kau bertemu dengan orang tua kekasihmu terlebih kau seorang gay.

Aku menundukkan kepalaku setelah aku sampai didepan mereka. Jennie memeluk lenganku, dan aku merasa seseorang mendekatiku.

"Hei angkat kepalamu sayang." Kata wanita paruhbaya didepanku ini yang kuyakini itu Eomma Jennie.

Aku menganggkat kepalaku dan berusaha melihat matanya. Aku seakan mati saat itu juga ketika mataku bertemu dengan mata kucing senior didepanku ini.

"S-Selamat Malam Nyonya Kim." Kataku gugup.

"Selamat malam sayang." Dia menarikku kepelukannya. Dan detik itu juga aku mendengar suara gelas yang terbanting.

Nyonya Kim melepaskan pelukannya, dan melihat dimana arah suara itu.

"Yeobo apa yang kau lakukan.?"

Aku menutup mataku dan Jennie mengusap lenganku. Aku tahu ini akan terjadi.

Suara langkah itu kembali mendekatiku dan itu Tuan Kim.

"Kau berani mendekati putriku.? Apa yang kau punya anak muda.?"

"J-Jeosonghamnida Tuan Kim." Kataku menunduk.

Aku tersentak ketika pria ini menarik kerah bajuku. Andai aku bisa menghilang detik ini juga, aku akan melakukannya.

"A-appa."

Saranghae Dr. Manoban ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang