Part 8

9K 1K 71
                                    

Dua Brankar masuk keruangan operasi dan kekacauan kembali terjadi dirumah sakit Park itu, Karena terjadinya aksi demo mahasiswa diluar sana menyebabkan beberapa luka kecil dan luka tertembak.

Para Dokter senior sedang berada diluar negeri untuk tugas mereka masing-masing begitu pun dengan Dr. Kim seon Ho dan Dr. Jung Kyong Ho yang sudah seminggu ini melaksanakan perintah Direktur Park.

Jennie, Jisoo dan Dr. Minju berlarian kesana sini untuk melakukan pertolongan pertama. Para Perawat dan juga Suster kewalahan menangani pasien yang penuh di koridor rumah sakit itu.

"Dokter selamatkan teman saya." Seruan itu sudah beberapa kali Jennie dengar setiap melewati beberapa pasien yang duduk dibangku depan ruang rawat itu akibat ruangan itu penuh.

Jennie berlutut untuk memeriksa luka para pasien.

"Tekan ini perlahan agar tidak terjadi pedarahan." Katanya lalu meninggalkan pasien itu lagi.

"Dr. Jennie ruang operasinya sudah siap." Kata perawat Jaemin.

"Dimana Dr. Minju.?"

"Dia diruang rawat Dokter. Dia masih memeriksa beberapa pasien yang terluka parah."

Jennie mengerang frustasi melihat kekacauan itu.
"Dimana Dr. Manoban.?"

"Dia keluar bersama Nona Rosé siang tadi Dokter dan saya sudah mencoba menghubunginya." Selah Suster Sana.

Jennie diam-diam mengepalkan tangannya. "Unnie, pimpin kekacauan ini aku harus keruang operasi sekarang juga."

"Nee. Pergilah."

Jennie berlari keruang operasi bersama Perawat Jaemin dan Suster Jihyo. Sedangkan Jisoo mengobati pasien yang mendapat luka ringan.

Suster Jihyo segera membantu Dr. Jennie memakai Surgical Gown dan Handscoon.

"Perawat Jaemin. Panggil Dr. Minju untuk segera keruang operasi, aku tidak bisa menangani dua pasien sekaligus seperti ini." Perintahnya yang diangguki oleh Jaemin.

"Scalpel."

Suster Jihyo memberikannya.

"Perhatikan tekanan oksigennya suster."

"Agesimida Dokter."

Jennie mulai membedah dada kiri pria muda itu dimana luka tembak itu berada.

Pintu ruangan operasi kembali terbuka.

"Dr. Jennie, Dr. Minju butuh bantuan. peluru itu mengenai jantung pasien." Kata Jaemin.

"Periksa terus tekanan darahnya. Aku akan kesana sebentar lagi."

Jaemin meninggalkan ruangan itu untuk kembali keruangan dimana Dr. Minju berada.

Jennie terus berusaha mencari peluru itu. Setelah mendapatkannya dia langsung mengangkat peluru itu.

Tidak ada luka serius di organ tubuh pria itu sehingga dengan muda Jennie mengalaminya.

"Dr. Jennie, ada pasien luka tembakan lagi dan tidak sadarkan diri." Kata Jaemin kembali membuka pintu ruangan itu.

"Lakukam CPR padanya. Apakah Dr. Manoban belum bisa dihubungi.?"

"Dr. Manoban sudah dalam perjalan menuju rumah sakit Dokter."

"Aku akan keruangan operasi Dr. Minju."

"Cut."

"Cut."

Jennie menyelesaikan operasinya dan mneyuruh perawat yang lain untuk membawa pasien keruang rawat.

Saranghae Dr. Manoban ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang