36

1K 109 4
                                    

" Haechan-ah..... Kenapa akhir akhir ini kau tidak pernah menjahili kak Mark lagi ya? Lalu kau juga memanggilnya dengan Kak, biasanya kan tidak" Tanya Jaemin heran

" Haaaah.... karna kau Nana... karna kau" Kesal Haechan 

Anyway, Nana adalah panggilan untuk Jaemin dari Haechan, karena selain lebih mudah untuk diucapkan, terdengar lebih lucu dan cocok untuk Jaemin. 

" Aku ? Memangnya aku melakukan apa?" Tanya Jaemin sambil memasukkan toppoki kedalam mulutnya

Haechan menatap Jaemin kesal, kemudian menghela nafasnya panjang dan menggelengkan kepalanya pelan 

" Sudah lah... lupakan...jangan sebut nama manusia menjijikan itu, menghilangkan selera makan ku saja!" 

" Hmmm...yasudah"

Sudah satu minggu sejak Jaemin resmi menjadi pacar Jeno, maka sejak itu pula mimpi buruk Haechan dimulai. Mark benar benar mengerjainya habis habisan, di sekolah Mark memaksa Haechan memanggilnya dengan embel embel Kak dan berhenti menjahilinya. 

Haechan mengutuki kebodohannya, ia saat itu terlalu bersemangat mendengar tantangan dari Mark hingga ia lupa memberikan batas waktu. Haechan sudah menanyakannya pada Mark dan Mark bilang sampai dia bosan, Haechan awalnya tidak terima dan Mark bilang itu tidak ada di kesepatakan awal, Haechan pun terpaksa mengalah. 

Alhasil, sudah satu minggu lamanya Haechan benar benar merasa kalah dah dipermalukan oleh Mark di sekolah. 

" Kenapa kau kepedasan?" Tanya Jaemin pasalnya beberapa kali Haechan  mengipas ngipas mulutnya 

" Iya... ah.. sial minum ku habis" Haechan melihat gelasnya yang kosong 

" Yaudah biar aku yang ambil... sekalian aku juga mau nambah minum" Jaemin berdiri dari duduknya membawa gelasnya dan Haechan 

" Makasi Nana...."

Hanya beberapa langkah dari tempat ia duduk, Jaemin tidak sengaja menabrak seseorang yang tengah lewat. Akibatnya baju pria itu terkena tumpahan kuah makanan dari nampannya sendiri. 

" Maaf kak.." Bungkuk Jaemin sopan dan pergi lalu begitu saja 

PRANK

Pria itu membanting nampan yang ia pegang membuat seisi kantin terlonjak kaget. Jaemin pun menghentikan langkahnya dan secara refleks berbalik kearah pria itu. 

" DIMANA SOPAN SANTUN MU HA! KALAU JALAN TU PAKAI MATA!"

Bentaknya membuat Jaemin hanya bisa tertuntuk ketakutan. 

" Maaf... kak... ta...tadi aku sudah meminta maaf..." Cicit Jaemin 

" Maaf katamu! Berani beraninya kau meminta maaf padaku tanpa menatapku! Kau pikir kau siapa ha! Anak baru sepertimu harus diberi pelajaran!"

Pria itu pun mengangkat krah baju Jaemin , mengangkat tubuhnya dan hendak menamparnya. 

" LEPASKAN DIA!" Teriak Haechan membuat pria itu menghentikan gerakan tangannya. 

Haechan bediri dari duduknya menatap pria itu lurus. Pria itu pun berbalik, menatap Haechan sambil tersenyum miring. 

" Heol... dia teman mu ya? Ck ck ck... sama sama menjijikan" Titahnya masih memegang Jaemin

" Ku bilang lepaskan dia!"

" hooo sudah berani ya sekarang, ck... salahnya aku tidak bisa menyentuh mu manis.... anjing penjaga mu itu akan menyalak jika aku menyentuhmu... jadi selagi aku baik padamu... tidak usah ikut campur ya sayang.... mengerti?!" Pria itu menatap Haechan dingin. 

[COMPLETED] Our Happy Ending || Markhyuck Where stories live. Discover now