Mark menatap Haechan khawatir yang tengah terbaring lemah di UKS. Beberapa kali Mark menghela nafasnya panjang.
Apa yang terjadi padamu......
Cicitnya dalam hati sambil terus menggenggam tangan Haechan.
Ia mengalami PTSD
Begitulah ucap dokter sekolah setelah memeriksa Haechan yang pingsan. Mark tau orang dengan PTSD ( Post Traumatic Stress Disorder), mengalami atau berada pada suatu peristitwa buruk atau traumatik di masa lalu karena itu, mereka panik bahkan bisa pingsan ketika ada stimulus ataupun sesuatu yang mengingatkan mereka pada kejadian traumatis itu.
Mark kembali teringat pada Haechan yang tidak bisa tidur di atas kasur, kemudian hari dimana ia bertemu dengan Jihoon di supermarket dan kejadian hari ini. Mark mulai mengerti dan menemukan benang merah dari semuanya.
Mark kembali menatap Haechan sendu, menggenggam kuat tangan Haechan , menempelkannya ke keningnya dan beberapa kali menggelengkan kepalanya. Kemudian, ia mengucup pelan tangan Haechan, menutup matanya sambil berdoa pada tuhan apa yang ia pikirkan tidak benar.
Tidak ada lagi kemungkinan yang mungkin dari semua yang terjadi kecuali satu pengalaman traumatis yaitu,
Jihoon melecehkan Haechan
Mark tidak mau menerima pikiran itu bukan karena ia tidak mau menerima Haechan karena hal itu. Ia hanya tidak percaya, dibalik senyuman dan tawa itu, Haechan menyimpan luka yang begitu menyakitkan. Mark tidak mau mempercainya, karena ia tau Haechan itu anak yang baik dan tidak mungkin tuhan akan memberikannya ujian seberat itu.
Tapi berapa kalipun Mark mencoba memikirkan kemungkinan lain, berusaha menarik benang merah itu kepada hal lain, tetap saja, Mark kembali pada satu kesimpulan yang membuat hatinya benar benar teriris.
Mark kecewa, kecewa pada dirinya karena tidak mengetahui sedari dulu. Kecewa pada dirinya karena terlambat melindunginya dan membuat Haechan mengingat kembali kejadian kelam itu.
" Kak Mark..."
Seseorang menepuk pelan pundak Mark membuat Mark tersadar dari lamunannya.
" Ah... Jaemin... maaf aku lupa...kau baik baik saja? Jeno bagaimana?" Tanya Mark
" Iya kak ngga papa... aku udah baik kok, tapi Kak Jeno lagi distrap di kantor"
" Hah.... anak itu....."
Saat Mark fokus dengan Haechan, Jeno mengejar Jihoon saat tau apa yang Jihoon lakukan pada Jaemin, Jeno pun menghajar Jihoon habis habisan, akibatnya mereka saling beradu tinju hingga guru melerai mereka.
" Uhm.... anu kak...." Titah Jaemin ragu ragu
" Iya kenapa?"
" Duh.... uhm..."
" Kenapa ngomong aja..."
Jaemin sedikit ragu untuk menyampaikan apa yang ia tau. Pasalnya Jaemin hanya mendengar dari orang yang mengaku mengenal Haechan dan Jihoon dulu, Jaemin tidak ingin berprasangka, dan jujur jika apa yang ia dengar benar, Jaemin tidak akan menjauhi ataupun memusuhi Haechan.
" Jangan marah tapi ya kak...."
" Kenapa memangnya?"
" Aku ngga tau ini benar atau hanya rumor, karna jujur aku ingin mengabaikannya, tapi melihat apa yang terjadi hari ini, aku yakin rumor itu ada benarnya tapi ceritanya diubah" Jelas Jaemin hati-hati
" Huh? Maksudnya ? aku tidak mengerti.... ceritakan saja aku.... tidak marah kok"
" Uhm... itu....jadi..." Jaemin menggantung kalimatnya, menatap Haechan khawatir
YOU ARE READING
[COMPLETED] Our Happy Ending || Markhyuck
FanfictionSkenario paling indah.... Adalah skenario hidup yang ditulis oleh tuhan. Kemudian ketika dua insan secara tidak sengaja, membuat janji yang sama, mengikat diri mereka pada harapan dan keinginan yang dibuat atas dasar cinta. Tuhan akan menguncinya d...