50

1.1K 90 2
                                    

Haechan sedang sibuk mengerjakan tugasnya di kamar, Haechan benar benar tidak keluar dari kamarnya sejak tadi sore dan kini sudah menunjukkan pukul 8 malam. Salahkan saja dirinya yang terlalu lama menonton serial drama sehingga tugasnya menumpuk. Ditengah-tengah ia mengerjakan tugas tiba tiba Haechan mendengar suara barang jatuh

" Maark?" Teriak Haechan sambil masih fokus mengerjakan tugasnya

Prank

Haechan terlonjak kaget ketika mendengar suara kaca pecah 

" Yak! Mark kau kenapa?" Tanya Haechan panik 

" Aaaaarrrghhhh" Mark memekik kesakitan 

" Mark!" Teriak Haechan panik bangun dari duduknya

" JANGAN KELUAR!" Teriak Mark sambil mengerang kesakitan.

Mendengar suara Mark yang mengerang kesakitan, membuat Haechan terdiam dan takut untuk keluar kamar. Kemudian tak selang beberapa lama Haechan bisa mendengar suara orang yang sedang berkelahi dari luar kamarnya. 

Haechan pun menutup mulutnya dengan tanggannya rapat rapat. Ia ingin berjalan mengunci pintu kamarnya, tapi ia terlalu takut. Tutubuhnya membeku dan kini air matanya sudah mengalir deras

" Aaarrgh..ja..jangan...Jangan ke atas sana....arghh..." Suara Mark mengerang kesakitan

Haechan pun merosot kelantai kala mendengar suara Mark yang mengerang kesakitan dan suara langkah kaki yang sangat pelan.

Apa itu maling? Dan dia membunuh Mark?

Oh tuhan... tolong selamatkan Mark....

Mark... aku takut...

Apakah aku akan mati hari ini tuhan?

Tangis Haechan dalam hati sambi terus menahan suaranya agar tidak keluar.Haechan ingin bangun dan bersembunyi tapi kakinya benar benar goyah bahkan untuk berdiri saja tidak sanggup

Haechan semakin gemetaran pasalnya suara langkah kaki itu semakin mendekat ke arah kamarnya. Haechan pun menggeleng pelan menutup mulutnya rapat rapat ketika ganggang pingtunya bergerak perlahan dan pintunya yang perlahan terbuka, dan.....







"HAPPY BIRTDAY HAECHAN-AH....."

Teriak Jaemin membuka pintu, Haechan pun bisa melihat Mark dan Jeno yang terawa. Haechan berlari ketakutan memeluk Mark dengan kuat sambil menangis. 

" Hiks...hiks... Ku fikir tadi kau kenapa napa... jahat..." Tangis Haechan memeluk Mark sambil memukul punggunnya 

" Hahahah maaf sayang.. gimana berhasil ngga? Hebat kan aku" Mark mengelus kepala Haechan 

" Hebat apanya! jangan seperti itu lagi...kufikir kau benar benar mati saat kesakitan tadi....hiks" Tangis Haechan semakin melesakkan kepalanya ke dada Mark 

" Iya sayang maaf ya.... aku tidak kenapa napa kok...hm?"

" Jangan tinggalkan aku...."

" Iya... aku tidak akan meninggalkan mu"

Haechan pun semakin mengeratkan pelukannya dan Mark mengelus kepalanya pelan 

" Ekhmm" Dehem Johnny 

Haechan pun mendongak dan melihat ayahnya di luar kamar, dengan cepat ia berlari dan memeluk ayahnya 

" Ayaaaaaah"

[COMPLETED] Our Happy Ending || Markhyuck Where stories live. Discover now