10!

677 32 0
                                    

Yedey, gatel pengen cerita teenfiction. Tapi banyak banget yang mau diselesain. Grazia, paranoid. Yakwaw. Pusing palak barbie palak barbie aw aw aw

Meyska Faurin Veesca
Jakarta, 12 Mei 2013

Back!
Please ....

"Jadi?"

Aku masih duduk diam. Valery entah pergi kemana tapi yang aku dengar ia akan secepatnya kembali. Beatrice sibuk dengan pekerjaannya. Jujur, kenapa harus Deon?

Tok tok tok

"Aku tak butuh tamu!" Teriakku kesal.

"Kau serius tidak butuh aku?"

Suara Deon!

Aku bergegas ke pintu lalu memutar knop.

Perlahan. Perlahan.

"Kau...."

"Hahahaha.......kau ternyata masih hidup. Aku kira kau sudah mati!"

Gelak tawa terdengar keras dari mulut Deon.

"Deon?" Desahku.

Deon, dia seperti berubah. Dia berubah. Tapi, dia kesini tidak sendiri.

"Kenapa kau melamun saja! Aku tahu kau ada masalah tapi aku rasa tidak penting jika aku membantumu."

Kesal. Muak. Deon tidak seperti itu dulu. Apa yang sudah menimpanya?

Dapat kulihat dibalik punggung Deon, seorang wanita. Putih, manis, langsing. Wajahnya tertutup badan kekar Deon. Rambutnya yang terurai indah meyakinkan kalau wanita itu manusia. Seakan sadar apa objek penglihatanku, Deon sedikit memiringkan badannya sehingga sosok wanita itu terlihat.

"Ini Bessy!" Tunjuk Deon kearah wanita itu.

"Aku mau istirahat!"

Brak.

Aku banting pintu. Bessy. Ia jadi manusia. Sekeji itukah dia denganku. Mengambil Deon dariku dan mengubah pola pikir dia. Kejam.

Aku senderkan punggung di dinding. Wajah kubenamkan disela kedua kakiku. Deon begitu cepat berubah. Bessy begitu cepat merubah semuanya. Sungguh kuatnya Bessy.

Tak ada suara dari luar. Mungkin mereka sudah pergi. Valery, kemana kau.

Please... to back all of mine.

"Hei?"

Aku mendongak. Steve.

"Kau kembali?" Ucapku pelan.

Steve tersenyum tulus. Elusan tangannya di puncak kepalaku sedikit menenangkan emosi.

"Aku tahu kau akan membaik. Aku yakin dan ternyata benar. Aku pikir aku tak bisa hidup sendiri tanpamu. Aku kembali kesini dan ingin bertemu denganmu. Aku rindu kamu. Tapi sekarang sepertinya kau ada masalah!"

Aku terdiam. Aku kira Steve takkan kembali lagi. Steve merindukan aku. Hatiku sedikit lebih tenang karna Steve kembali disisiku.

Aku ceritakan semua dari awal tanpa ada yang terlewat. Steve setia mendengarkan omonganku. Steve sangat baik. Pengertian. Aku lebih nyaman bersamanya. Pertengkaran yang hebat waktu itu berhasil membuatku frustasi. Steve pun tidak rela jika aku jadi pembunuh. Aku sungguh sangat salah waktu itu. Aku salah.

"Aku akan membantumu. Sekarang kau istirahatlah dan aku akan disini sementara." Ucapnya sambil mengelus pumdakku.

Dengan gontainya aku bangkit dan merebahkan diri di atas tempat tidur.

Mohon.....aku rindu semua yang dulu.

Helow, pasti kalian pikir gue bikinnya selalu pendek. Semenit baca selesai. Yayaya, itulah ciri-ciri cerita gue yang ini. Pendek tapi bikin penasaran. #kepedean amat bikin penasaran. Wakakakak. Tapi bagus kan. Yeyeyeye hatiku gembira.
Oke penyakit gue mulai kambuh nih. Yew, gue balik dulu yaw. Jangan sampe gak bobok karna nungguin si Meyska. See you luv muah....

Are You An Indigo?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang