Prolog

7.7K 448 3
                                    

"Dimana gue? Tempat apa ini?" Gadis itu menoleh kesana-kemari. Walaupun pemandangan di sekitar sangat indah tapi tetap tidak mengurangi kewaspadaan gadis itu.

Di depan sana terdapat danau indah dikelilingi oleh pohon pinus, tampak sejuk dan memberi kedamai-an. Netra gadis itu terus menatap keindahan di depan-nya hingga tak sadar dia sedang diperhatikan.

"Indah bukan?"

Sebuah suara merdu dari belakang tubuh-nya mengagetkan gadis itu, membuat dia refleks menoleh ke asal suara.

"Kamu siapa?" Rupanya suara itu berasal dari seorang gadis yang sangat cantik menurut-nya.

Gadis yang kini berdiri di depan-nya memiliki surai hitam agak bergelombang sebatas pinggang, tampak sehalus sutra dan bersinar diterpa cahaya. Mata obsidian silver-nya berkilau indah, itu terlihat sangat jernih seperti kaca. Namun, ia tak bisa tahan menatap mata itu karena meski indah namun tatapan-nya sangat tajam, seakan-akan ingin menerkam mangsa. Itu sangat menakutkan.

Tapi keindahan gadis di depan-nya benar-benar abnormal. Siapa gadis cantik ini sebenarnya? Apa dia seorang malaikat? Jika benar, lalu apakah dia sudah berada di akhirat? Tapi perasaan dia hanya ketiduran kenapa bisa sampai di akhirat? Tidak mungkin dia kebablasan tidur 'kan?

"Jangan takut Elissa. Ini adalah alam bawah sadar. Kamu masih hidup di sini." Gadis cantik di depan-nya seakan-akan bisa membaca pikiran-nya.

Eh tunggu, "Kenapa kamu tahu nama ku? Dan apa maksud mu 'aku masih hidup di sini?'"

Gadis di depan-nya tersenyum. Elissa tidak tahu senyum macam apa itu. Terlihat seperti senyum pedih tapi memancarkan aura menakutkan.

"Ya, kamu masih hidup. Jiwa mu kini berada di dunia-ku." Apa sih maksud-nya? Ellisa bingung. Mendadak otak jenius-nya nge-blank. Dia seperti orang linglung.

"Masih hidup? Lah emang gue masih hidup," gumam Elissa.

"Aku nggak tahu gimana dengan tubuh mu di dunia itu. Tapi kamu masih hidup, Elissa. Walaupun jiwamu di dunia ku," ujar gadis cantik itu.

"Dunia ku? Dunia mu? Maksudmu kita beda dunia? Dan sekarang jiwa ku di duniamu?" Pertanyaan beruntun keluar dari bibir Elissa. Pikiran dan otak nya kini tengah berusaha mencerna segala informasi.

"Waktu ku tidak banyak. Aku hanya ingin menyampaikan ini pada mu Elissa. Tolong lindungi dia. Kamu orang terpilih Elissa. Hanya kamu yang bisa merubah duniaku. Jaga mereka Elissa. Karena sekarang kamu adalah aku. Takdir sudah mengikat kita,Elissa." Mata indah gadis itu tampak berkaca. Lalu dia tersenyum pedih. "Maaf telah menggangu kehidupan tenang mu. Tapi aku percaya takdir memilihmu karena kamu memang mampu." Bibir nya kembali melengkung membentuk busur indah. Kali ini senyuman itu terlihat tulus.

Perlahan tubuh gadis cantik di depan-nya memudar. "Ah iya, satu lagi. Karena persatuan ingatan kamu akan merasakan sakit dan mungkin mengalami beberapa gejala. Bertahanlah aku tahu kamu kuat."

Kalimat terakhir terdengar sayup sebab tubuh gadis cantik itu telah menghilang. Meninggalkan Elissa yang terdiam mematung. Hingga tanpa dia sadari jiwa-nya telah terisap ke dalam lubang hitam. Elissa berusaha berteriak namun tak bisa. Hingga kegelapan mengambil alih kesadaran-nya.

Oh My Little Antagonist Sister!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang