Sudah dua minggu Elissa tinggal di dunia novel. Selama waktu itu ia manfaatkan untuk mencari tahu segala sesuatu tentang "Elissa".
Ada beberapa informasi penting yang Elissa dapat.
Pertama, sekarang Elissa berada di Negara yang jauh dari tempat kelahiranya. Elissa tinggal di mansion besar kediaman Keluarga Foerster yang terletak di Skotlandia, bersama dengan Opa dan Oma. Sedangkan "Elissa" lahir di Jakarta, Indonesia. Begitupula Papa dan saudara "Elissa", mereka semua tinggal di Jakarta. Novel pun berjalan dengan ibu kota sebagai latar tempatnya.
Ngomong-ngomong soal Opa dan Oma, Elissa baru mengetahui nama mereka ketika melihat daftar keluarga. Opa bernama Andreas Foerster dan Oma bernama Bernessa Sky Foerster.
Berbicara mengenai mereka, Elissa mengingat kejadian dua minggu lalu, dimana ia merasa diciduk oleh Opa. Elissa berdalih jika dia memimpikan sosok yang mengaku Papa dan Mamanya, memanggil nama "Lissa" dan menyuruh Elissa untuk segera bangun.
Beruntung, Oma dan Opa percaya dengan mimpi karangan Elissa.
Dari novel, Elissa tahu jika Foesté Group-perusahaan milik Keluarga Foerster di Indonesia merupakan perusahaan multinasional yang bergerak di bidang produksi barang konsumen.
Walau Foesté Group tidak sebesar perusahaan milik keluarga Aaron, tetapi Foesté Group termasuk salah satu perusahaan sukses di Indonesia.
Ternyata Foesté Group yang berada di Indonesia hanyalah perusahaan cabang. Perusahaan utama sebenarnya terletak di kota yang saat ini Elissa tinggali, dikelola oleh Opa Andreas.
Elissa tidak pernah menduga Foesté Group ternyata merupakan perusahaan terbesar di Eropa, dengan cabang perusahaan sudah merambah ke berbagai negara.
"Carla?"
Lamunan Elissa buyar. "Iya, Opa?" jawabnya.
Saat ini Elissa sedang duduk di salah satu kursi malas yang terdapat di pinggir kolam renang. Opa Andreas ikut duduk di kursi malas samping Elissa.
"Kebiasaan kamu nggak berubah, ya, sekalipun sedang hilang ingatan," ujar Opa Andreas.
"Maksud Opa?" Tanya Elissa.
"Dulu, kamu juga sering duduk di sini. Tepat di kursi itu." Opa Andreas menunjuk kursi malas yang Elissa duduki. Entah kenapa Elissa jadi merinding.
"Oh, ya?" Opa Andreas mengangguk.
"Waktu Opa tanya kenapa, kamu menjawab seperti ini 'tidak tahu, bukan Carla yang mau, Opa.' iseng, Opa bertanya, kalau bukan Carla, maunya siapa coba? 'tubuh Carla gerak sendiri Opa, macam robot' kata kamu sambil bergerak memperagakan gaya robot." Opa Andreas lalu terkekeh.
Binar bahagia begitu kentara dalam mata teduh Opa Andreas. Ketulusan Opa Andreas terkadang memunculkan rasa bersalah dalam diri Elissa. Apa yang akan terjadi jika beliau tahu dia bukan Carla-nya.
"Sweety Carl? Kamu dengerin Opa kan?"
Elissa tersentak. "Ah, iya, Opa?"
"Kenapa, hm? Dari tadi Opa bicara kamu sepertinya tidak fokus mendengarkan."
"Carla gak papa, Opa," jawab Elissa.
"Miss your family?" Ujar Opa tiba-tiba.
"Yeah, i miss them."
Beberapa saat keheningan tercipta.
"Opa dan Oma nggak pernah cerita tentang keluarga aku," kata Elissa.
Terdengar helaan nafas dari Opa Andreas. "Oma nggak pernah cerita?"
"Oma selalu khawatirin Carla. Carla gak boleh ini, gak boleh itu. Carla nggak punya waktu buat nanya."
"Daddy kamu tinggal di Jakarta."
"Carla tahu," tukas Elissa.
"Bibi yang ngasih tahu." Jelas Elissa menyadari tatapan Opa.
"Kamu adalah anak tertua dari empat bersaudara. Salah satunya adalah kembaran kamu, namanya Elrick."
"Aku punya kembaran?" sela Elissa.
"Ya, kalian selisih 7 menit. Kemudian ada Asher sebagai adik kedua kamu. Dan terakhir, si bungsu, Aizeleen," jawab Opa Andreas.
"Bagaimana dengan Mommy Daddy?"
"Mereka sudah bercerai."
Elissa tahu, itu sesuai novel. Tetapi entah kenapa hatinya berdenyut, terasa tak nyaman. Mungkin ini perasaan Elissa asli.
"Kenapa?" tanya Elissa.
"Mama kamu selingkuh."
Bukan Opa yang menjawab, tetapi Oma Bernessa, kemudian ia duduk di samping Opa Andreas
"Oma?"
"Sejak lahir kamu memiliki kelainan pada jantung, itu sebabnya kami membawa kamu kesini supaya mendapat pengobatan yang lebih baik. Selama beberapa tahun kami sibuk mengurus kamu, lalu tiba-tiba kabar runtuhnya rumah tangga Kendrich, Daddy kamu tersebar." Oma menjeda.
"Saat kami bertanya, Kendrich bilang jika istrinya, yaitu Mommy kamu selingkuh. Sejak saat itu kehidupan Ken jadi tak terkendali. Setiap waktu dia sibuk bekerja, bahkan melalaikan tugasnya sebagai seorang ayah. Tadinya kami akan memulangkan kamu ketika tubuhmu sudah membaik, tetapi melihat keadaan Kendrich kami memilih merawat kamu disini," jelas Oma.
"Dan adik-adikku? Bagaimana dengan mereka?" tanya Elissa.
"Hak asuh mereka jatuh ke tangan Kendrich. Mereka hidup dengan baik walaupun Kendrich jarang meluangkan waktunya untuk mereka," jawab Opa Andreas.
Kenyataannya, Elissa tahu jika kehidupan mereka tidak baik-baik saja.
"Aku ingin bertemu dengan mereka," kata Elissa.
"Sayang, tubuh kamu sedang tidak sehat. Selain itu, karena kejadian kemarin kita harus lebih memperhatikan keadaan jantung kamu." Oma memegang tangan Elissa, menyalurkan rasa khawatirnya.
"Oma, Carla baik-baik saja, Dokter Stevan telah memastikan tak ada masalah serius, Carla janji akan menjaga diri dengan baik," bujuk Elissa.
"Kamu tega meninggalkan Oma disini, my dear? Oma sayang sekali sama kamu, Oma mau kamu terus disini,temani Oma," pinta Oma Bernessa penuh harap.
Jika itu Elissa Carla, mungkin dia akan terbujuk. Tapi, dia Elissa Sea. Tekadnya sudah bulat untuk pulang ke negaranya. Elissa ingin melihat sendiri bagaimana alur novel yang ia baca. Mungkin alur jadi berantakan jika Elissa muncul sebelum waktunya. Tapi, Elissa tidak peduli. Siapa suruh membawa Elissa kemari.
Elissa suka tantangan. Dia juga perlu mencari tahu perihal mimpi yang membawanya kemari.
"Maaf, Oma. Tapi Carla harus bertemu dengan mereka. Walau bagaimana pun mereka juga keluarga Carla."
"Tapi, dear-"
"Kamu yakin, Carla?" Opa memotong ucapan Oma.
Elissa mengangguk yakin.
"Sebelum itu ada satu hal yang perlu kamu tahu."
Elissa mengernyit, ia menatap Opa Andreas penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Little Antagonist Sister!
FantasySebuah mimpi membawa Elissa Sea Moore masuk ke dalam lubang hitam. Menyeretnya dalam sebuah alur kehidupan fiksi yang sebelumnya dia baca. Menempati tubuh seorang gadis figuran yang merupakan kakak sulung dari sang antagonis. Lalu, bagaimana selanju...