Piggyback Ride

126 23 7
                                    

"Kau mau rasa apa?"

Sesudah Hana menarik tangan Seonghwa dan menyuruh mengikutinya, mereka berdua berakhir di kantin. Entah apa yang Hana pikirkan sehingga ia rela menyeret Seonghwa dengan paksa hanya untuk menemaninya membeli sebungkus wafer dan susu kemasan.

"Seonghwa, kau mau rasa apa?" Hana bertanya lagi karena Seonghwa tidak menjawab.

"Keju."

"Oke." Sesudah Hana membayar wafer keju dan susu kotak rasa stroberi itu, ia lekas memberikannya pada Seonghwa.

"Kau menyeretku hanya untuk makan ini?"

"Kau tidak mau?"

Seonghwa menghela napas, "Hana, aku harus--"

"Apa yang kalian berdua lakukan di sini? Kenapa tidak berada di dalam kelas?!"

Hana melotot, begitu juga dengan Seonghwa. Keduanya terdiam di tempat ketika Bu Guru Jeon menunjuk mereka dengan wajah marah.

"Hana.."

"Lari."

Untuk kedua kalinya, Hana menarik tangan Seonghwa dan kembali berlari secepat yang mereka bisa.

*****

"Apa sih yang kau pikirkan?!"

"Ssttt!!" Hana menyuruh Seonghwa diam ketika keduanya sampai di depan perpustakaan. Hana membuka pintunya perlahan dan menyadari bahwa sang perpustakawan sedang tidak berada di tempatnya.

Masih dengan mulut terkatup rapat, Hana masuk terlebih dahulu dengan Seonghwa di belakangnya, mengendap-endap bagai tikus di tengah kegelapan. Hana melangkah lebih dulu dan bersembunyi di balik rak buku besar berisi kamus-kamus tebal Bahasa Inggris.

"Kita akan aman di sini." Bisik Hana.

Seonghwa menganga, bagaimana bisa Hana membawanya kabur ke perpustakaan alih-alih kembali ke kelas? Gadis ini benar-benar di luar dugaan. Malas berdebat, Seonghwa memilih untuk mendudukkan dirinya di lantai. Wajahnya langsung tertimpa sinar matahari dari jendela yang terbuka, tapi entah kenapa sensasinya menyenangkan. Tidak silau dan sedikit segar.

"Aku menyelamatkanmu dua kali."

Seonghwa menghela napas kasar, "Perlu dikoreksi bahwa kau menyeretku dengan paksa."

"Lalu kenapa kau tidak kembali ke kelas saja sekarang?"

"Sudah terlambat."

Mereka saling memandang, baru kali ini Hana benar-benar memperhatikan wajah Seonghwa secara detail. Matanya tajam, rahangnya tegas, namun bibirnya terlihat manis ketika ia tersenyum tipis meskipun Seonghwa sedang menunjukkan raut wajah kesal sekarang.

"Maaf." Hana mengulum bibirnya, mendadak gugup. "Karena melibatkanmu ke dalam hal seperti ini."

"Lupakan, kau sudah mengerjakan soal-soalnya?" Pertanyaan sederhana itu tidak terjawab dan Seonghwa mengusap wajahnya kasar. "Kau benar-benar tidak mau berubah ya?"

"Bukan begitu, hanya saja--"

"Jika kau tidak mengerjakannya, aku akan mengambilnya lagi."

"Jangan! Aku akan mengerjakannya, sungguh. Percaya saja padaku."

Pada akhirnya, Seonghwa menganggukkan kepala. Mungkin Hana perlu diberi satu kesempatan lagi.

"Ceritakan tentangmu."

"Aku?" Hana menunjuk dirinya sendiri.

"Ya, ceritakan semua tentang hidupmu."

"Namaku Yoo Hana, aku tidak suka belajar, meski begitu nilai rapotku cukup bagus dan selalu di atas rata-rata, aku suka Black Panther, aku suka sup rumput laut. Novel favoritku yang bergenre crime thriller, apa lagi ya? Kurasa hanya itu. Bagaimana denganmu?"

FROSTBITE // Park Seonghwa ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang