10. Nyata?

18 12 4
                                    

Hembusan angin yang menyejukkan membuat Aya tidak ingin pergi dari sana. Sungguh suasana yang sangat damai dan tenang. Tidak ada ocehan Takeda yang membuatnya sakit hati, tidak ada lagi yang menyuruhnya untuk memasak dan membersihkan kamar.

Tetapi ... Aya tidak tahu, seseorang sedang mengawasinya dari balik batu besar yang ada di seberang sungai. Entah siapa orang yang sedang memperhatikan gerak gerik Aya di sana. Lalu beberapa menit berlalu, dan orang itu melompat tinggi untuk bisa menyeberangi sungai tanpa terjatuh.

Bugh!

"Astaga!" ucap Aya terkejut.

"Nona Hana, maafkan aku yang terlambat untuk bisa menemukanmu," ucap orang dengan pakaian ninja itu.

Suaranya seperti seorang wanita, tetapi Aya tidak bisa menemukan sesuatu yang menandakan apa jenis kelaminnya.

"Maaf, siapa kau?" tanya Aya.

Ninja itu membungkuk dan memperkenalkan diri.

"Nani ga Alluka."

"Alluka?" Aya membeo.

"Putri Hana adalah orang yang seharusnya menjadi tanggung jawabku," ujarnya lagi.

"Alluka ... aku minta maaf, aku –"

'Alluka, aku di sini ... apa kau mendengar suaraku?'

"Putri Hana, ada apa?" tanya Alluka.

"Tidak, jadi ... kau mengenal siapa Hana, bukan?"

"Apa maksud Anda?"

"Alluka, aku bukan Hana seperti yang kau kira. Mungkin, Hana yang kau maksud ada di dalam tubuh ini. Tapi, hingga kini aku belum bisa mengingat siapa Hana."

Alluka masih terlihat bingung dengan penjelasan dari Aya. Hingga akhirnya Alluka menjelaskan siapa orang yang bernama Hana pada Aya.

"Tuan Putri Hana adalah anak dari pemimpin Klan Hojo. Tuan Hojo membuat Putri marah sehingga harus pergi dari istana dan menghilang."

Aya tidak bisa berkata, seorang anak pemimpin Klan Hojo. Nama Klan itu cukup terkenal di abad yang sedang disinggahi oleh Aya. Tidak hanya itu, Klan Hojo juga memiliki kekuasaan lebih luas dari pada Klan Minamoto.

"Klan Hojo ... tunggu! Aku masih tidak mengerti, apa yang membuat Hana pergi?"

"Putri benar-benar tidak mengingatnya?"

"Sudah aku katakan padamu, aku bahkan tidak yakin dengan tubuh ini milik siapa!"

"Baiklah, sekarang ikut bersamaku untuk kembali ke Klan!"

"Tidak! Aku harus mengatakannya pada Tuan Takeda."

"Apa? Apa Putri ingin bunuh diri dengan mengatakan siapa dirimu yang sesungguhnya?"

"Kenapa? Bukankah ... kedua Klan itu memiliki hubungan yang cukup baik?" tanya Aya memastikan.

"Tidak setelah Tuan Hojo mengetahui keberadaanmu."

"Jika begitu, pergilah. Dan jangan pernah berkata pada Klan Hojo jika aku ada di sini! Sepertinya keputusan untuk pergi dari istana memang sudah sangat benar."

Aya berbalik badan dan menjauhi Alluka. Baru saja Aya melangkah tubuhnya tiba-tiba saja terhuyung dan jatuh di atas tanah.

"Maafkan aku, Putri."

**

Aya mulai sadar, pandangan matanya masih sedikit buram. Dia tidak bisa mengenali tempatnya berada. Hingga sebuah suara membuat Aya terkejut.

Princess Monarch [Terbit Buku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang