4. Mitologi yang Diragukan

20 3 0
                                    

Itu tandanya pertandingan tersisa satu menit tigapuluh detik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itu tandanya pertandingan tersisa satu menit tigapuluh detik.

Orion bergerak lebih dekat ke arah Gino, "Amarah lo akan menghancurkan diri lo sendiri tanpa adanya campur tangan orang lain, dan selamat. Lo berhasil dapetin itu".

Orion berjalan untuk mengambil posisi di daerah pinalti. Karena insiden tadi, permainan sedikit terhambat. Namun siapa sangka jika waktu terus berjalan.

Gino tidak pernah menyadari akibat dari tindakan yang dipilihnya. Bukan kemenangan yang akan didapat, melainkan pandangan negatif buah dari sikap tempramennya.

Orion melihat papan waktu,
3...
2...
1...
Orion berhitung dalam hati. Netra tajamnya fokus menatap satu target didepannya.

BUK!
PRIIIIITTT

Bersamaan dengan itu, bola telah jatuh dari pusat ring. Pertandingan dimenangkan oleh tim SMANLA.

Tangan Gino terkepal kuat hingga buku-buku jarinya memutih. Pandangan nyalang tertuju pada Orion yang sekarang tengah menjadi poros lapangan. Suara riuh sorai melantun dengan keras. Menimbulkan efek gema yang sangat memekakkan telinga.

BUK!
DUK
“Anjing lo! Mampus!”

Orion yang tak menyadari pergerakan Gino sontak tersungkur dengan kepala yang menghantam lantai dengan cukup keras karena pukulan Gino yang bukan main kuatnya.

Semua orang yang awalnya berkerumun otomatis mulai berpencar rancu untuk menyelamatkan diri.

Nebula yang melihat insiden itu langsung berlari menuju tengah lapangan, namun pergerakannya terhenti ketika pergelangan tangannya dicekal oleh Gavin.

“Mau kemana? Bahaya, La. Lo sama gue”, perkataan mutlak Gavin tak diindahkan sama sekali oleh Nebula.

“Lo gila?! Mereka berantem di wilayah gue. Gue berhak lakuin apapun selagi itu benar”, Nebula menyentak tangan Gavin yang ajaibnya langsung terlepas begitu saja. Bukan, bukan karena tenaga Nebula yang kuat. Tapi, Gavin yang memang sengaja melemas.

Nebula mulai memasuki kerumunan. Jujur dia belum pernah melihat adegan baku hantam secara live sebelumnya. Ini adalah kali pertama.

Dengan tekad kuat, dia mendekat kearah dua insan yang sudah adu jotos —yang brutal sebenarnya hanya Gino, Orion hanya menangkis dan menghindar—.

“STOP!! KAK GINO! ANAK ORANG BISA MATI, KAK”, Nebula mencoba memisahkan mereka dengan menarik lengan Gino.

Namun karena refleks Gino yang buruk, dia tanpa sengaja malah menyikut wajah Nebula. Mengakibatkan Nebula terjengkang kebelakang.

“DIA CEWEK, BANGSAT!”, Suara Orion menggema dan tanpa disangka...

Orion Davendra, yang sedari tadi hanya diam dan menangkis serangan Gino langsung menendang perut Gino. Memukul secara brutal bagian wajah Gino, hingga darah segar mengalir deras dari hidungnya.

ORIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang