5. Handika berubah

34 14 21
                                    

.

Waktu sudah menunjukkan sore hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu sudah menunjukkan sore hari. Dimana biasanya para murid SMA akan pulang kerumah masing masing atau sebagian lagi akan lanjut bermain sampai malam.

Berbeda dengan Fajar. Ia kini sedang fokus terhadap tugasnya sebagai ketua osis baru. Perlu diketahui ia berhasil menjadi ketua osis dengan skor yang sangat beda tipis dengan lawannya.

Handika si tim sukses Fajar no.1 pun langsung menyombongkan diri mengatakan bahwa ketua osis baru itu adalah kawan baiknya.

Dan kini Handika yang baru saja keluar dari perpustakaan karena telah diusir oleh penjaga perpus. Ia terlalu fokus dengan buku yang dibacanya sampai tak terasa hari sudah sore.

Ia menyempatkan diri untuk menemui Fajar. Karena sejak Fajar menjadi ketua osis ia selalu terlambat pulang. Dan yang pasti Handika selalu menunggui sampai Fajar selesai dengan tugasnya.

"Selamat sore ketua osis sahabat terbaik gua yang gak segan buat ngehukum gua kaya kemarin, gua di jemur dilapangan sampe kulit gua item kaya gini" Handika datang keruangan osis dimana Fajar sedang mengetik sesuatu yang pastinya berkaitan dengan tugasnya sebagai ketua osis yang baru. Dilihat dimejanya sudah bertumpuk berbagai macam kertas sampai buku tebal berada disana.

"Ada apa Han?" Tanya Fajar yang matanya masih fokus menatap layar komputer didepannya

"Lu belum makan kan? Ini gua tadi abis beli roti kebanyakan, buat lu ya, awas kalo ga dimakan. Bisa bisa lu dimarahin sama ibu karena terlalu fokus sama tugas lo itu"

"Iya han nanti gua makan, simpen aja disini"

"Makan sekarang Jar, nanti ujung ujungnya lu lupa lagi"

"Bentar lagi, nanggung Han"

"Makan sekarang atau gua lempar ini roti coklat ke layar komputer itu kaya waktu minggu kemarin" Penyataan Handika tak main main, pasalnya waktu itu Fajar menolak memakan roti yang dibawakan Handika dan handika kesal sampai roti itu dilempar mengenai layar komputer yang tak bersalah itu. Fajar tak mau komputer sekolah ini menjadi korban Handika lagi.

"Iya gua makan kok Han"

"Nah gitu dong, jadi komputer itu aman gak akan jadi korban lagi...

...eh tau gak Jar. Akhirnya gua berhasil ngalahin anak taekwondo yang nyebelin itu. Dan perlu lu catet ya gua ngalahin anak nya pelatih taekwondo"

"San bukan? Yang nama lengkapnya Santorini Nastenka kan? Keren banget temen aku"

"Iya dong Han gitu loh, dan akhirnya si Sa(ta)n itu ga gangguin lagi. Dia jadi anak kalem ga kpecicilan dan gak jail lagi"

"Bagus dong Han, jadi kamu bisa fokus di taekwondo. Eh gaboleh ngatain gitu gak baik Han"

"Ya kelakuannya mirip sih suka jailin gua apalagi kalo udah gabung sama si uyong uyong itu, aku lupa nama aslinya"

𝐓𝐮𝐫𝐛𝐮𝐥𝐞𝐧𝐜𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang