-𝐃𝐢𝐚

1.3K 106 0
                                    

"Sudahlah, mereka yang sedang bertugas ke luar dinding tidak akan pernah selamat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudahlah, mereka yang sedang bertugas ke luar dinding tidak akan pernah selamat. Mereka itu hanya orang orang lemah yang sok hebat, mau bagaimana pun mereka kalah kuat dengan raksasa di luar." [Name] kembali melihat jalan yang sedang ramai. Menunggu kepulangan para Pasukan Pengintai.

"Ayolah [Name] yang harusnya bersama ku itu kamu, bukan Ketua Pasukan Pengintai." Oceh Sahabat [Name], gadis dengan rambut panjang berwarna [h/c] menatap tajam ke arah pemuda yang memasang wajah kesal itu.

"Jika kamu tidak suka dengan pilihanku, kamu memang bukan sahabatku. Sahabat itu mendukung bukan mencaci." Balasan dingin dari [Name] terdengar. Ia benci saat seseorang yang tidak tahu tentang kehidupannya menjadi sok tahu.

Panggil saja pemuda itu Herry Drezyara.
Pemuda yang sudah hampir 24 tahun bersama [Name] ternyata menyimpan rasa.

Tapi nyatanya, [Name] sudah memiliki kekasih.
Ketua dari Pasukan Pengintai yaitu Levi Ackerman.
Menjalin hubungan hampir 5 tahun lamanya bukan hal yang mudah, terlebih [Name] jauh lebih muda daripada Levi.

"Itu dia! Pasukan Pengintai!" Seru dan sorak sorai terdengar.
Ricuh dan cacian seakan akan menjadi makanan sehari hari, kembali dengan membawa mayat dan tidak menghasilkan apa apa.

"Levi!" Teriakan itu direspon dengan baik oleh Sang Kapten. Senyuman terukir di wajah paripurna milik Sang Kapten.

Seakan candu dengan senyuman dan suara dari sang gadis.

"Ada yang ingin kau ceritakan? ceritakan semuanya kepadaku agar semua pikiranmu sedikit tenang," Selalu seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada yang ingin kau ceritakan? ceritakan semuanya kepadaku agar semua pikiranmu sedikit tenang," Selalu seperti ini.
Ini salah satu alasan Levi menyukai- ah tidak lebih tepatnya mencintai gadis sederhana ini.

Bahu Levi menurun, wajah yang dingin itu dengan sekejap berubah menjadi sendu. Di Danau ini, semua keluh kesah Levi terdengar. "Aku bukan kapten yang baik? aku membiarkan para pasukanku mati sia sia, membiarkan mereka yang hilang tertinggal di hutan sana. Aku tidak pantas lagi menjadi kapten.."


[Name] mengelus lembut punggung yang menanggung beban berat itu. Menatap senja di ujung sana, bersamaan dengan senyuman tulus yang terlukis indah.


"Kamu kapten yang baik, banyak anggota yang bangga dengan penghasilanmu. Kamu telah mendidik banyak anggota prajurit dengan baik, kamu dengan pasukan lain telah menjaga banyak nyawa. Kami sebagai manusia sangat berterima kasih atas semua atas apa yang telah kalian lakukan. Mereka mati karena ingin menyelamatkan umat manusia dan itu sudah Takdir Tuhan."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐁𝐚𝐜𝐤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang