-𝐇𝐢𝐥𝐚𝐧𝐠

547 48 2
                                    

"Eren, kau cepatlah pergi ke tempat Komandan!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eren, kau cepatlah pergi ke tempat Komandan!"

"Aku akan ikut bertarung dengan kalian!"

"Kau tidak percaya dengan kami?!"

Eren terdiam, ia hanya tidak ingin kehilangan temannya kembali.

Eren melaju menggunakan manuvernya, meninggalkan 3 orang yang kini bersiap bertarung dengan Female Titan yang tiba tiba muncul saat mereka mengamati seseorang.

"Kita sudah mengambil penglihatannya! Hanya memiliki waktu 1 menit untuk membunuhnya!"

"Aku akan melumpuhkan semua ototnya! lengan, kaki, semuanya! Aku akan membunuhnya!" Teriak Eld, dengan cepat melaju ke depan Female Titan.

Krak!

Suara tulang yang hancur terdengar, Eld yang sedang berada di udara terkejut.
Tubuhnya hilang, hanya setengah dari dirinya.

Petra dan Oruo terdiam membeku, Eld juga terdiam.
Tepay di depan mata mereka, temannya baru saja hancur dimakan Female Titan.

"TIDAK! TIDAK! TIDAK! AKU AKAN MEMBALAS KAU!" Petra terlihat menggebu, tanpa berpikir panjang mengajak Oruo untuk segera menyerang Titan.

"Petra!" Teriak Oruo saat melihat Petra terjatuh ke bawah pohon, Oruo ingin menghampiri segara menolong.
Kakinya membeku tidak bisa digerakkan.

Oruo belum siap kehilangan temannya lagi.

Srak!

Suara kabel manuver yang lewat mengalihkannya.
Gadis dengan kain yang hampir menutupi wajahnya, kembali.

"[Name]?" Oruo mengikuti kemana [Name] pergi. Gadis cantik itu datang tepat waktu, walau sedikit terlambat karena tidak bisa menyelamatkan Ghunter dan Eld.

"Petra aku memaafkanmu, cepat pergi dari sini! Aku akan menahan Female Titannya, beritahu kapten dan yang lainnya!" Petra hanya diam, terlalu shock untuk apa yang sedang terjadi saat ini.

"Oruo, bawa Petra. Manuver milikku masih tersisa banyak gas, kau bisa menggunakan ini." [Name] menukar Manuver 3D miliknya dengan milik Oruo yang hampir habis.

"T - tapi bagaimana denganmu [Name]?! Aku tidak bisa meninggalkanmu sendiri di sini setelah menyelamatkan nyawa kami!" Oruo menatap [Name] yang kini menghitung seberapa cepatnya Female Titan akan mengejarnya.

"10 detik. Tidak usah pikirkan aku! Hanya tersisa 10 detik dari sekarang!" [Name] mendorong Oruo yang menggendong Petra pingsan.

"Semoga kalian baik baik saja!" Teriak [Name] saat melihat punggung Oruo sudah hilang menjauh.

[Name] berbalik, lalu menggertakkan kedua tangannya. "Yosh, mari kita mulai Annie!"

"Kembali ke dalam dinding!" Teriak Erwin, para anggota melaju mengikuti arahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kembali ke dalam dinding!" Teriak Erwin, para anggota melaju mengikuti arahan.
Levi hanya dia sambil menunggangi kudanya.

Kembalinya Petra dan Oruo tanpa Eld dan Ghunter membuatnya tahu apa yang terjadi.
Oruo diam sambil melihat ke arah Kaptenmya di kereta kuda yang ia tumpangi.

"Kapten.. Maaf aku tidak bisa melindunginya.." Levi menoleh, Oruo menangis.
Petra yang sudah siuman pun menangis.

"Eren! Apa yang kau bawa?!" Armin sedikit berteriak saat melihat Eren menggantungkan Seragam pasukan pegintai dan Manuver 3D. Banyak darah di seragam itu, Manuver 3D yang tajam itu menjadi tumpul dan terdapat banyak darah kering.

"Milik [Name] - san.." Eren menyendu.
Gadis yang ia kagumi karena tangguh seperti Mikasa itu sudah tiada.

Levi terdiam dengan wajah yang tidak dapat diartikan, menggenggam kalung yang pujaan hatinya berikan.

Oruo masih menangis begitu juga Petra.

"Maaf.." Petra mengeratkan kedua tangannya, merasa membenci dirinya sendiri.
Dirinya terlalu jahat, gadis yang ia sakiti bahkan menyelamatkan nyawanya dan mengorbankan dirinya.

-

Pasukan Pengintai kembali, tak ada raut wajah kebahagiaan dimata mereka.
Kembalinya mereka juga menjadi bahan olok olokan warga dalam dinding.

Pasukan yang berkurang secara drastis, luka luka berat yang tersisa.

Herry mengedarkan matanya, mencari sahabatnya.
Nihil.
Ia sama sekali tidak menemukan batang hidung dan kuda milik sahabatnya itu.

Matanya terkunci saat melihat Eren menggantungkan seragam pasukan pengintai yang dilumuri darah.
Tidak.

"Tidak mungkin.." Matanya mengedarkan mencari dimana Levi.
Dapat.

Herry maju ke depan dan langsung menarik Levi hingga terjatuh dari kudanya.
Berhasil membuat semua orang kaget.

"BAJINGAN! DIMANA [NAME]? KATAKAN KEPADAKU DIMANA [NAME]?!!" Herry menarik kerah milik Levi, hingga Levi tersedak.

Ibu [Name] melihatnya, menghampiri Herry untuk melepaskan genggaman tangannya pada Levi.

"Herry.." Ibu [Name] menangis kala Eren datang dengan seragam milik anaknya yang berlumur darah.

"Maaf, kami tidak bisa menyelamatkan [Name] - san.. Ia meminta kami untuk kembali ke dalam dinding dan mengorbankan nyawanya di sana," Eren menyerahkan seragam dan manuver milik [Name].
Herry menangis kencang begitu juga Ibu [Name].

Levi membuka genggaman tangannya, kalung dengan liontin salju milik [Name].

"Kisah kita hanya bertahan sampai sini saja?"

"Kisah kita hanya bertahan sampai sini saja?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

; hehe peace guysss

𝐁𝐚𝐜𝐤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang