"Apa mungkin pengakuan mu saat itu juga hanya kebohongan belaka?"Saat mengatakannya Suga tidak bisa kembali menahan air yang mengalir dari pelupuk matanya, ia hanya memejamkan matanya dan sesekali menggertakkan giginya kala tak kuasa menahan sakit dihatinya.
"Ini, salahku..." Sedari tadi Rosé diam mendengarkan perkataan Suga, mendengarkan apa yang laki-laki itu rasakan dari perbuatan yang Rosé lakukan, namun kini tiba saatnya ia untuk menjawab semua pertanyaan itu "Suga..."
"Jangan katakan itu! Jangan katakan ini semua demi kebaikan ku!" Suga menyela, ia sungguh tidak ingin mendengarkan itu dari Rosé, kebaikan apa yang wanita itu maksud sama sekali tidak dirinya mengerti. Suga menundukkan pandangannya, tidak lagi menatap Rosé.
Suara samar kembali terdengar, kini bersamaan dengan sentuhan lembut dan dingin di sudut wajah Suga
"Aku mempercayaimu... tapi kau tau, kita memiliki kehidupan masing-masing dan juga... pekerjaan yang sama" Di setiap perkataannya Rosé mencurahkan segenap hatinya agar Suga dapat mengerti akan penjelasannya. Namun lelaki itu terlihat semakin tidak mengerti dan tidak ingin mendengarkannya.
"Apa hubungannya dengan itu?!"
Rosé tersenyum kecil, melihat Suga saat ini seperti melihat anak manis yang polos, tega sekali dirinya menyakiti anak seperti ini
"Harus profesional kau tau? Kau tidak boleh terus ada disisiku... karena itu mungkin akan membawa masalah bagimu" Tutur Rosé pelan, tangannya mengusap lembut wajah Suga, membersihkan jejak air mata disana "Sejujurnya aku senang, sangat senang saat kau berada bersamaku. Aku merasa aman dan tenang tanpa memikirkan penyakitku saat kau berada disisiku. Tapi coba katakan Suga, apakah bisa terus seperti itu? Bisakah kita terus bersama tanpa memikirkan pekerjaan atau perasaan orang lain?" Suara Rosé berubah parau, wajahnya memerah saat dari ujung matanya mengalir cairan bening.
Mendengar itu tidak bisa membuat Suga tidak menatapnya, baru kali ini ia melihat Rosé seperti itu, berusaha terlihat tersenyum walaupun di ujung matanya telah mengalir air mata.
Suga ragu saat mulutnya ingin mengatakan kata-kata yang telah mencapai tenggorokannya, sampai kapan pun ia tidak bisa memuntahkannya tapi kali ini ia ingin mengeluarkan semua itu yang telah bersarang disana.
Tangan hangat Suga memegang kuat tangan yang berada di wajahnya, menggenggam erat seperti orang itu akan pergi menjauh darinya
"Tentu saja itu bisa! Kita bisa bersama selamanya"
"Tanpa memikirkan apapun?"
"Jika mereka mempermasalahkannya, aku tidak peduli, aku akan menganggap mereka tidak ada dan jika perlu, aku juga akan mengundurkan diri dari pekerjaanku"
"Apa yang kau katakan" Rosé menarik tangannya dan Suga menahannya, lelaki itu memberikan kehangatan padanya. Rosé tidak bisa menyembunyikan senyumannya saat Suga menatapnya seperti itu, ia tertawa kecil.
Saat itu, dari jauh CL hanya memperhatikan keduanya saling melampiaskan perasaan yang tidak dapat mereka ungkapkan. Ketika ia tidak bisa melakukan apapun pada Suga dirinya langsung memposisikan diri jauh dari keduanya, memberikan kesempatan bagi mereka untuk berbagi perasaan. Ia sangat benci mengakui jika sebenarnya dunia hiburan begitu kejam karena ia bekerja disana, tapi ia juga benci akan apa yang terjadi kepada setiap Idol yang memiliki perasaan.
Tersadar akan pekerjaannya yang belum terselesaikan, CL pun mengalihkan pandangannya pada smartphone yang dipegangnya
"Suga... aku sungguh mencintaimu" Ucap Rosé, kali ini ia terlihat lebih tenang, senyuman tidak menghilang dari wajahnya, ia mencoba memejamkan matanya dan terus berkata "Aku tidak tau keajaiban apa yang terjadi, tapi aku mengingat kejadian di malam itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Collab Become Love?! Yoonrosé ∆
FanfictionBagaimana jika dua orang idol yang terkenal, ingin collab dan merahasiakannya dari semua fansnya untuk memberikan kejutan. Tapi karena hal itu mereka dikira dating! Hanya fiktif belaka. Summary Snippet adalah setengah rangkuman cerita ini Early stor...