Ep.48

750 41 4
                                    


Kedua perawat menghentikan pembicaraan saat itu, memilih menyelesaikan pekerjaan mereka dalam diam. Sebelum benar-benar pergi seorang perawat menatap sekilas pasien yang masih dalam masa pemulihannya di atas ranjang, wanita itu belum sadarkan diri, tetapi dapat dipastikan tidak butuh waktu lama baginya untuk segera bangun.

Terdengar pintu tertutup setelahnya menyisakan ruangan menjadi setengah kosong. Kehadiran kedua perawat sebelumnya hanya dapat mengisi kekosongan itu untuk sementara waktu dan pasien di atas ranjang hanya terdiam tidak ingin membuka sepasang matanya saat itu walaupun sebenarnya kesadarannya telah terkumpul cukup lama ketika kedua perawat mulai berbicara.

Setetes cairan bening mengalir keluar dari ujung mata wanita yang masih terpejam lemah itu tak lama setelah sepasang perawat pergi. Ketika sepasang mata indah itu perlahan terbuka ada seberkas cahaya redup disana, mata itu seperti embun pagi, sedikit basah di ujung kelopaknya. Saat bulu mata tipis itu terkulai mencoba menolak pemandangan yang didapatinya, cairan bening tiba-tiba mengalir kembali membasahi tempat yang sama untuk keduakalinya.

Pasien yang telah menginjakkan kaki di pemberhentian terakhirnya itu didorong paksa memasuki dunia lamanya, itupun seperti pertukaran oleh dua jiwa, sehingga ia kembali sementara yang lain mungkin tidak.

Sebenarnya tidak masalah jika itu terjadi, ia mungkin akan bahagia ketika bangun di kemudian hari karena mendapati kehidupan masih memberinya kesempatan kedua, masih memberinya kesempatan untuk bertemu mereka yang tidak ingin ia pergi, mereka yang menyayanginya dan khususnya seseorang yang mencintainya, ia ingin bangun dengan senyuman yang merekah di sudut mulutnya, ingin menatap lembut orang itu kemudian memeluknya.

Tapi sekarang apakah ia harus melakukan itu? Memasang senyuman di sudut mulutnya dan berkata dengan bahagia bahwa dia telah kembali. Bagiamana itu bisa terjadi sekarang? Dimana laki-laki yang akan menunggu dan duduk di sebelahnya? Dimana orang yang seharusnya memeluknya sambil mengatakan 'aku mencintaimu' berulangkali tanpa henti ketika ia bangun? Lalu sebenarnya untuk apa ia bangun sementara lelaki itu sendiri yang malah bertukar posisi dengannya.

Haruskan ia tersenyum sekarang? Tentu itu tidak mungkin, bahkan membuka mata saja sudah merupakan hal yang menyakitkan baginya, memandang dunia masih berkerja seperti sedia kala terasa dapat merobek isi organ tubuhnya, kemudian menancapkan duri di hatinya. Awalnya ia percaya itu hanya mimpi panjang ketika dirinya tidak sadarkan diri, namun ketika pembicaraan dimulai oleh kedua perawat itu hatinya tidak bisa tidak terasa sakit, ia menolak mati-matian jika nama yang didengarnya adalah laki-laki itu tapi pendengarannya tidak bisa membohonginya. Dalam diamnya itu ia tidak dapat menutup telinga, sepasang perawat pun tidak menghentikan pembicaraan mereka sampai disitu, semakin lama mendengar mereka berbicara seperti dapat mematahkan hati serta akal sehatnya, saat itu tangannya bahkan bergetar hebat tapi kedua perawat tidak dapat menyadarinya.

Aroma Rumah Sakit yang pekat masuk ke dalam pernafasannya, mengembalikan kenangan lama yang awalnya telah terkubur. Bahkan jika ini hanyalah imajinasinya saja mungkin Rosé tetap tidak akan menerimanya, ia lebih ingin memilih menukar posisinya kembali walaupun harus merasakan putus asa untuk yang kedua kalinya dalam jurang penyesalan.

Air mata meninggalkan bekas kehangatan, tetapi hatinya mendingin. Dunia memiliki kehangatan saat itu, tetapi kehangatan itu tidak bisa tersampaikan kepadanya. Kedinginan menjalar dari jantung menuju tenggorokannya, membuatnya terbatuk sesaat.

Sambil memegang dada dimana jantungnya berada, ia memejamkan mata dan berkata serak "Tidak sakit... Ini tidak menyakitkan Rosé" Kembali entah untuk yang keberapa kalinya Rosé meloloskan air dari bendungan luas di matanya. Itu terus mengalir mematahkan kalimat umum dimana terkadang mengatakan 'menangis lah sampai air matamu habis' kepada mereka yang terluka dan menyalurkan rasa sakitnya melalui air mata hangat, Rosé tiba-tiba memikirkan itu dan merasa aneh serta kebingungan kenapa air matanya yang telah banyak mengalir tidak bisa habis? Itu malah semakin deras mengalir dari sana.

[END] Collab Become Love?! Yoonrosé ∆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang