Chapter 13 : Tragedi

1.6K 180 13
                                    

Ini adalah hari pertama mereka di New Zealand. Kemaren pas mereka baru sampai mereka langsung istirahat karna memang perjalanan dari Jakarta menuju bandara Auckland new Zealand memakan waktu kurang lebih 12 jam. Jadi mereka memilih untuk beristirahat terlebih dahulu.

Athalla juga sedikit rewel dan tidak mau lepas dengan Arkan jadi herry memutuskan untuk menyewa villa saja dari pada harus menginap dihotel. Tujuannya sih agar mereka lebih leluasa dan bisa berkumpul dalam satu ruangan karna kalau di hotel mereka akan didalam kamar mereka masing-masing dan jarang berkumpul.

Arkan dan athalla masih betah dalam tidurnya. Ya memang athalla tidur bersama Arkan membuat Arkan harus rela tidur dengan suhu ruangan yang hangat. Padahal arkan sangat tidak nyaman saat tidur dengan keadaan seperti itu tapi ia memilih mengalah demi adiknya.

Arkan tidur hanya memakai bokser saja dan tidak memakai selimut. Karna sungguh arkan tidak kuat dengan suhu dikamar nya.

Akhirnya Arkan memilih untuk bangun dan pergi menuju kamar mandi. Setelah itu arkan mengisi bathub dengan air dingin untuk dirinya berendam. Setelah sudah sudah terisi penuh Arkan mencelupkan tubuhnya dan mulai tertidur.

Sedangkan athalla terbangun karna mendengar suara air dalam kamar mandi. Athalla mendudukkan tubuh gembulnya dan mengucek matanya. Jika Arkan tahu athalla pasti sudah diomeli, karna bangun tidur langsung mengucek matanya.

Athalla melirik kanan kiri untuk mencari abang pucatnya. Tapi yang athalla temukan hanya selimut yang berada dibawah sedangkan abangnya tidak ada. Mata athalla sudah berkaca-kaca siap menangis karna athalla berfikir kalau dirinya ditinggal oleh abangnya.

Huwaaa....

Tangis athalla sangat kencang. Arkan yang baru lima menit memejamkan matanya sudah dibikin kaget oleh suara athalla. Tanpa menunggu lama, arkan keluar bathtub dengan kolor yang sudah basah. Ntah karna panik atau apa Arkan keluar tanpa menggunakan handuk membuat Aurora nya terlihat kemana mana.

"Aduh kenapa dek" tanya Arkan dengan cemas.

Athalla yang melihat abangnya pun merentangkan tangannya meminta untuk di gendong. Arkan mengambil selimut untuk membungkus tubuh athalla agar athalla tidak ikutan basah.

"Udah dong nak jangan nangis" Arkan mencoba menenangkan athalla yang masih menangis.

Karna terlalu fokus menenangkan athalla, kaki arkan tidak sengaja menginjak mobil-mobilan milik athalla membuat Arkan terpeleset kebelakang. Tangan Arkan memeluk kepala athalla agar tidak terbentur lantai dan mengorbankan dirinya sendiri.

Tangis athalla bertambah kencang, sedangkan arkan mengatur nafasnya ntah karna kaget atau menahan sakit. Semuanya masuk kedalam kamar athalla dan Arkan karna mereka mendengar keributan dan tangis athalla.

"Ya ampun Arkan, athalla" ujar ardhan dengan nada panik. Semuanya kaget saat melihat posisi Arkan yang sedang terlentang sembari memeluk tubuh athalla yang sedang menangis.

"Arkan are you oke?" Tanya Harry dan diangguki oleh arkan.

"Mas ini ambil athalla nya dulu" ucap Arkan. Harry langsung mengambil tubuh athalla.

"Abang alkan hiks huwaa" Harry menenangkan athalla. Dewa berlari mencari tas perlengkapan milik athalla untuk mencari susu, berharap adiknya akan diam jika sudah dibikinkan susu.

Satria dan ardhan membantu Arkan untuk bangun. Tama mengambil handuk untuk mengeringkan tubuh arkan yang masih sedikit basah. Sedangkan aji mengambil baju abangnya.

"Abang jatuh kalna ata, ata nakal buat abang jatuh kedebug hiks. Ata kaget ata nangis, abang diem taya olang meninggal huwaa" ucap athalla mencoba menjelaskan.

Athalla Bhayanaka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang