Chapter 17 : Terlambat

1.1K 188 27
                                    

Arkan sedang mempersiapkan data-data untuk rapat hari ini. Di sana Evan juga setia membantu sang sahabat untuk berjuang mempertahankan perusahaan nya. Omong-omong tadi pagi arkan berangkat pagi-pagi sekali jadi tidak sempat berpamitan dengan adik kecilnya karna anak itu masih nyaman dalam mimpinya. Harry juga bilang dirinya akan sedikit terlambat karna ada urusan yang harus ia urus.

"Woy bos kok ngelamun sih" Evan menepuk pundak arkan karna sendari tadi Arkan asik melamun.

"E-eh apa? kenapa?" Ucap Arkan seperti kebingungan.

"Lo kenapa ngelamun bos" Arkan mengusap wajah nya membuat Evan bertambah bingung. Apakah mungkin arkan sedang gugup karna akan melaksanakan metting dengan kliennya. Tapi bukan kah hal seperti ini sudah sering ia hadapi kenapa masih gugup.

"Gue juga ga tau van, perasaan gue ga enak banget sumpah" jawab arkan.

"Lu gugup kali bos karena mau rapat penting" Arkan menggeleng.

"Kaya gini doang mah kecil buat gue. Cuman ga tau kenapa gue pengen pulang tiba-tiba kangen sama athalla"

"Lah tadi pamit gak" Arkan mengangguk.

"Pamit sih cuman dia masih tidur. Tapi anehnya ya van dari semalem athalla tidur terus padahal biasanya dia nungguin gue pulang dulu walaupun gue pulangnya malem sekalipun dan dia pasti bangunnya subuh ntah pengen pipis atau kebelet boker, lah ini dia malah tidur terus"

"Mungkin atha kecapean kali jadi tidurnya pules banget"

Arkan kembali terdiam, apakah adiknya kecapean atau sedang sakit. Pantesan semalem wajah athalla terlihat pucat, arkan jadi merasa bersalah meninggalkan athalla yang sedang sakit. Biasanya dirinya yang akan menemani athalla karna kalau sedang sakit adiknya akan selalu menempel dengan nya.

Karna kata athalla, arkan adalah superhero yang hebat jadi athalla nyaman dengan nya. Padahal mah Arkan begitu hanya pada athalla. Bahkan pada satria yang adik bungsunya pun tidak seperti ia memperlakukan athalla. Arkan hanya akan bersikap sewajarnya pada sodaranya yang lain.

Hidup Arkan juga terlihat sangat mononton jarang nongkrong seperti anak muda yang lainnya karna menurut nya itu hanya akan membuang buang waktu. Hidupnya hanya kantor dan rumah tapi kehidupannya menjadi berbeda semenjak kehadiran beruang kecil yang ia temukan pada malam itu.

Athalla merubah segalanya di hidup Arkan yang mononton. Athalla adalah kebahagiaan nya, prioritas utama seorang Arkana selain sodaranya yang lain. Itu yang membuat dirinya sangat menyayangi athalla.

Arkan menghela nafasnya "Jam berapa rapatnya dimulai van" Evan melihat jam tangannya.

"Sebentar lagi bos" Arkan kembali mengangguk.

"Ya sudah kita ke sana sekarang" mereka berdua menyiapkan berkas berkas yang ia sudah siapkan kemaren.

Sejujurnya arkan sedikit gugup karna ini masalah yang cukup serius selama dirinya memegang peran sebagai CEO muda.

"Baik pak" Arkan dan Evan bangkit dan berjalan menuju ruang rapat.

Setibanya disana terlihat lah sudah ada beberapa klien yang hadir. Arkan mengerutkan keningnya saat melihat ada satu orang asing yang belum ia temui sebelumnya atau mungkin dirinya yang lupa.

"Selamat pagi, maaf saya sedikit terlambat" Arkan mendudukkan dirinya di kursi miliknya sedangkan evan duduk disampingnya.

"Jadi bisa anda anda sekalian menjelaskan kenapa secara tiba-tiba ingin membatalkan kerja sama kita dan meminta ganti rugi" ucap Arkan to the poin.

"Begini pak arkan, sebenarnya ada orang yang mengatakan pada kami bahwa perusahaan yang bapak pimpin ini adalah perusahaan yang menjalankan bisnis gelap" Arkan mengerutkan keningnya saat salah satu klien nya mengatakan jika perusahaan yang ia pimpin ini menjalankan bisnis gelap.

Athalla Bhayanaka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang