Chap 5 : Kamar Baru

2.3K 225 19
                                    

Malam sudah berganti pagi tapi mereka masih asik dengan alam bawah sadar nya. Mereka tidak terusik dengan cahaya yang masuk lewat celah celah jendela. Mungkin efek baru tidur jam setengah 4 pagi jadi mereka masih nyaman dengan tidur nya.

Eunghhh

Terdengar lenguhan dari si kecil. Terlihat mata bulat itu mengerjapkan beberapa kali untuk menyesuaikan.

"Abang" panggil nya dengan suara serak khas bangun tidur. Tapi tidak ada yang menyaut.

"Kakak" panggil nya lagi berharap salah satu abangnya akan mendengar dan menghampirinya.

Karna kesal akhirnya Athalla pun menangis "hiks hiks huaaa" tangis athalla berhasil membangunkan semuanya.

Mereka berjalan tidak tentu arah dan sempoyongan ada juga yang hanya diam karna masih bingung dengan apa yang terjadi.

"Adek kenapa hmm" tanya arkan karna hanya dia yang sudah sadar sepenuhnya.

"Hiks t-takut cendilian" ucap athalla di sela sela tangisnya.

Yang lain mendekat karna sudah sadar sepenuhnya, sungguh kepala mereka pusing karna harus bangun dengan cara tiba-tiba.

"Eh dek kenapa sudah bangun ini masih pagi lho" ucap satria.

Aji memukul kepala adiknya pelan "pagi ndasmu, lihat tuh udah terang berarti udah malem"

"Udah woy kalian gimana sih adiknya nangis malah berantem" lerah ardhan.

"Berarti kita ga sekolah dong bang" tanya dewa.

"Dewa anak pinter anak soleh ini kan hari minggu" jawab aji.

"Oh iya" dewa yang menyadari kebodohannya pun hanya tersenyum canggung.

"Udah dong dek jangan nangis kan kita ga tau kalo adek udah bangun maaf ya" Athalla mengangguk.

"Mau cucu" pintanya.

"Makan dulu baru minta susu okey" lagi lagi athalla mengangguk.

"Eh kalian ke kafetaria gih beli sarapan sama susu buat adek"

"Siapa bang" tanya tama

"Ya kalian semua dong, biar gue sama arkan yang jaga adek disini"

"Bang kita kan pake baju kaya gini malu dong" ucap satria mewakili semuanya.

"Lha emang semalem kalian kesini pake baju apa? Gucci? Dior? Udah sana jangan banyak alasan ini uang nya" mereka cemberut dan terpaksa keluar dengan menggunakan piama yang semalam dengan sadal tidur yang berbentuk boneka. Cihh badan gede tapi baju warna warni kaya anak ayam yang dijual di depan SD.






Mereka berempat berjalan dilorong rumah sakit, banyak pasang mata yang melihat ke arah mereka dengan pandangan aneh. Ada yang tertawa ada yang berbisik bisik tapi mereka tidak perduli seakan cuek dengan kondisi sekitar toh mereka juga masih ganteng pikir mereka.

"Bang gue malu banget asli" ucap satria berbisik.

"Gue juga malu banget anjim, baju gue warna kuning gambarnya anak anjing mana lagi melet"

"Gue rada mending sih warna biru agak kalem dikit cuman liat dong masa gambarnya koala mana kepalanya doang"

"Lo pada masih mending, lha gue celana pink baju biru apa ga aneh mana gambar kuda dipunggung gue segede gaban" mereka tertawa mendengar ucapan aji.

Dan mereka kembali berjalan dengan gaya cool dengan dagu yang sedikit diangkat, padahal didalam hati mereka sudah malu setengah mampus.

Akhirnya mereka sudah sampai di kafetaria dan langsung membeli apa yang mereka butuhkan. Setelah sudah semua mereka langsung bergegas menuju ruang rawat athalla karna sudah tidak tahan dengan tatapan orang-orang.

Athalla Bhayanaka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang