Chapter 14 : Kacau

1.1K 136 6
                                    

Rencana mereka untuk pergi mengunjungi tempat wisata yang berada di New Zealand gagal total. Tadi sebelum mereka pergi orang kepercayaan Harry memberi kabar bahwa di mansion nya terjadi kerusuhan yang menyebabkan rumahnya kacau bahkan maid yang Harry panggil teteh pun mengalami luka-luka. Begitupun dengan arkan, setelah mendapat kabar bahwa rumah Harry ada penyusup, tiba-tiba sekertaris Arkan juga mengabari bahwa perusahaannya mengalami masalah.

Ntah apa yang terjadi sehingga mereka berdua bisa terkena musibah secara bersamaan. Dan disinilah mereka, duduk berjejer di bandara karna sedang menunggu pesawat. Arkan terlihat sangat panik terbukti sendari tadi arkan terus menggigiti kuku nya. Memang kebiasaan buruk Arkan kalau sedang panik akan seperti itu.

Harry juga sama, sebenernya iya tidak terlalu khawatir tentang keadaan rumahnya ia bisa membelinya kembali. Tapi ia sedang memikirkan siapa dalang dari kerusuhan ini dan juga harry khawatir tentang keadaan si teteh.

"Jangan kaya gitu gak baik, semuanya pasti akan baik-baik saja percaya sama abang" ardhan menahan tangan Arkan yang sudah mengelupas dan sedikit berdarah. Lalu dengan telaten ardhan  membersihkannya tidak lupa juga memakaikan plester bergambar beruang.

"Iya bang tenang aja semua pasti baik-baik aja" Tama mengusap Penggung sang abang berharap abangnya akan sedikit tenang.

Arkan membuang nafasnya "Semoga aja, tapi yang gue bingung siapa yang ngelakuin ini padahal gue gak pernah nyari masalah sama orang"

"Mungkin abang gak pernah nyari masalah sama orang tapi orang itu yang pengen nyari masalah sama abang" ucap satria dan di angguki yang lain.

"Tapi kenapa bisa pas gini ya, maksudnya perusahaan bang arkan kena masalah dan mansion punya mas Harry ada penyusup. Atau jangan-jangan pelakunya adalah orang yang sama" semuanya memandang ke arah aji bahkan Harry yang sendari tadi diam pun ikut menatap aji.

"Ke-kenapa" tanya aji gugup.

"Mas juga berfikiran begitu, mas juga udah nyuruh bodyguard mas buat nyari tau"

"Tapi kalo beneran orang yang sama tujuan mereka apa. Misalnya itu musuh mas Harry tapi kenapa perusahaan bang arkan juga ikut kena" mereka mengangguk dan kembali diam dengan pikirannya.

Jika kalian bertanya dimana dewa dan athalla, jawabannya adalah athalla sedang tidur dengan dewa yang mengayun ayunkan badannya. Posisi dewa juga sedikit menjauh agar tidur athalla tidak terganggu.

"Bisa jadi pelakunya adalah orang terdekat yang tidak suka dengan kebahagiaan kita"

"Bener juga"

"Maaf mas, tapi kenapa saya berfikiran kalo semua ini ulah mantan istri mas ya" ucap ardhan.

"Maksud kamu?" Harry menatap ardhan bingung.

"Tapi bisa jadi sih mas, mantan istri mas tidak suka sama keadaan mas yang sekarang atau jangan-jangan mantan istri mas ingin merebut harta yang mas miliki dengan cara menghancurkan kebahagiaan mas"

"Tapi jika dia ingin harta mas kenapa dia memilih meninggalkan mas padahal mas dengan suka rela memberikan apapun yang dia mau asalkan dia tetep bersama saya dan athalla" harry memandang sang anak yang sedang terlelap di gendongan dewa.

"Mungkin mantan istri mas tidak mencintai mas dia hanya mencintai harta mas. Jadi dia memilih pergi dengan laki-laki lain dan menyusun rencana untuk merebut harta mas dan hidup bahagia dengan laki-laki pilihannya" ucap Arkan dan ardhan langsung menyikutnya karna menurut nya Arkan sudah bicara keterlaluan. Dan lagi ardhan melihat wajah Harry yang berubah menjadi sedih membuat dirinya tak enak hati.

"Maaf ya mas" Harry tersenyum dan mengangguk.

"Tidak apa-apa ardhan, huff semuanya masalah cinta padahal saya sangat mencintai istri saya walaupun kami menikah atas dasar perjodohan. Saya sudah berusaha memperlakukan istri saya dengan sangat baik walaupun sesibuk apapun. Tapi istri saya tidak perduli sedikit pun sampai akhirnya saya muak dan saya mengetahui bahwa istri saya berselingkuh dengan manager saya cukup lama itu yang membuat hubungan saya menjadi tidak baik dan sering bertengkar dengan nya" ujar harry panjang lebar, aji yang berada disampingnya pun langsung mengusap pundaknya.

Athalla Bhayanaka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang