Terhitung sudah kali kedua pemuda berkemeja flanel kotak-kotak ini tak sengaja tertidur dengan posisi duduk dan kepala menunduk, sehabis itu ia pasti akan refleks menggelengkan kepalanya kuat dan melirik jam tangannya. Pikirnya masih ada waktu lima menit lagi sebelum acara seminar ini benar-benar berakhir. Sagara agaknya merasa menyesal karena sudah berlagak mendaftarkan diri untuk mengikuti acara semacam ini hanya supaya ia bisa melarikan diri dari sosok Agas yang selalu memaksanya supaya Sagara rajin berolahraga setidaknya tiap sore—jika sedang free.
Saking aktifnya Agas dalam hal seperti itu, Sagara sampai-sampai hampir berhasil mencoba semua jenis olahraga akibat terpaksa menjadi partner sepupunya itu. Karena hal itulah, Sagara mendadak sok ngide menjadikan acara seminar fakultas di kampusnya sebagai alasan supaya bisa melarikan diri, dan seperti yang sudah diperhitungkan, ia benar-benar berhasil membuat Agas tak dapat berkata-kata dan takjub dengan penuturan Sagara. Pasalnya, Sagara ini merupakan mahasiswa kupu-kupu semester empat, tubuh tinggi dan wajah tampannya seakan sia-sia jika ia tak memanfaatkan hal itu dengan baik.
"Wah, gila, ngantuk banget gue." Rutuknya pada diri sendiri, rupanya pilihannya untuk menjadi mahasiswa kupu-kupu adalah hal yang benar sebab Sagara sangat merasa tak cocok dengan hal seperti ini meskipun berulang kali Agas memaksanya untuk berkembang, seperti mengikuti organisasi di kampus, mendaftar di setidaknya satu UKM, atau mengikuti seminar seperti yang ia lakukan sekarang.
Dari semua hal di atas, Agas hanya berhasil memaksanya untuk rutin berolahraga, sebenarnya juga sekalian untuk menemani Agas agar mempunyai partner. Sagara mendongak ketika secara mendadak menerima sodoran sebuah snack box dari tangan putih bergelang tali merah muda dengan bandul bunga-bunga.
"Halo, ini ada snack yang udah disediain sama panitia. Selamat menikmati." katanya seakan mengerti arti dari tatapan Sagara yang mendadak mematung dengan alis bertaut bingung.
"Oh, thanks." Sagara berterimakasih dan meraih sodoran itu. Tidak tahu apa penyebabnya, mungkin akibat terlalu buru-buru, gadis itu menjatuhkan id card yang tadinya tergantung di saku kaos panitia yang ia pakai.
Sagara memungut benda tersebut dan menoleh ke belakang untuk mencari eksistensi gadis yang rambutnya dikuncir ponytail. Sayangnya, Sagara tak kunjung menemukannya meskipun ia sudah berlagak memicingkan mata sipitnya dengan sungguh-sungguh, Sagara berdecak pelan dan menggelengkan kepalanya lalu membaca tulisan yang tertera di id card bergantungan yoyo itu
Selomita Nazeeva, Ketua Divisi Humas & PUBDOK. Tak lupa ada pula foto formal gadis itu menggunakan baju pengurus himpunan dengan rambut terurai dan senyum merekah. Sagara mengenalnya, ah lebih tepatnya beberapa kali pernah berpapasan dengannya di kantin atau perpustakaan fakultas, gadis itu juga cukup populer dikalangan angkatannya sebab memiliki paras yang cantik dan terkenal ramah.
Harusnya Sagara berpura-pura tidak tahu saja dan menaruh kembali benda tersebut di tempatnya terjatuh tadi, atau paling tidak ia memberikan id card tersebut pada rekan himpunan gadis itu yang berkeliaran di auditorium fakultas ini. Namun alih-alih menggunakan opsi tersebut, Sagara malah menyimpan benda kecil itu ke dalam saku celananya, setelahnya sibuk berkutat dengan snack box yang ia dapat sembari sok fokus mendengarkan narasumber memaparkan materi.
****
"Sebelum gue tutup, sekali lagi gue mau ucapin terimakasih banyak buat semua panitia yang udah rela ngeluangin waktu dan tenaganya untuk berpartisipasi dan ngasih kontribusi penuh demi terlaksananya acara ini. Kalian semua hebat, sukses terus semuanya. Terimakasih, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh." Samuel selaku ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro itu mengakhiri sesi evaluasi mereka dengan tersenyum lebar, kemudian ia mengarahkan semua anggota panitia acara seminar hari ini untuk mendekat dan menyorakkan yel-yel bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Walking in You || Park Jisung [ON HOLD]
Teen Fiction[ON HOLD] Sagara, Agas dan Zee... Setiap karakternya berbeda. Tidak perlu repot menerka atau menebak-nebak, cukup ikuti saja kisah mereka jika ingin mengetahui kelanjutannya. Lalu, tentukan kira-kira pilihanmu ada pada; si monoton Sagara, si popules...