15

746 126 6
                                    

Happy Reading ^^

Cw// a bit flashback, 2k+ words


























.

.

.

Lavandula

.

.

.

15






















Yedam gak tau harus ngapain dan gak ngerti gimana ceritanya dia bisa berakhir di atas motor milik Doyoung.

Terkutuklah Jaehyuk dan Asahi yang malah meninggalkannya tadi. Di titik ini, Yedam jadi yakin pasangan itu telah menjalin kerja sama dengan Doyoung.

"Kak? Saya masih nunggu jawaban loh" Yedam tersadar dari lamunannya.

"Aku gak jauhin kamu, Doy" Jelas banget jawaban itu bukan yang ingin Doyoung dengar, karena suara Yedam juga terdengar ragu saat mengucapkannya.

Doyoung mencebik, tiba-tiba mengubah arah motornya menuju sebuah bangkai bangunan yang sepertinya sudah lama tidak dilanjutkan kontruksinya.

"Turun dulu kak. Ada yang mau saya tunjukin" Yedam sebenarnya kebingungan, tapi ia tetap menurutinya. Setelah Doyoung memarkirkan motornya, ia pun menuntun Yedam ke sebuah tempat di dalam gedung tersebut. 

"Hati-hati kak" Yedam mengangguk, menerima uluran tangan Doyoung untuk membantunya kesana.

Begitu ia melihat pemandangan dihadapannya, ia langsung berdecak kagum. Entah mereka ini ada di lantai berapa, tapi Yedam sendiri sudah merasa kagum dengan apa yang ia lihat.

Pemandangan kota di sore hari sangat indah, bagaimana bisa Doyoung menemukan tempat seperti ini?

Ia menoleh, menemukan Doyoung yang memandangnya dengan senyuman dan tatapan memuja.

"Biasanya saya kesini sendirian, tapi sekarang beda" Yedam mengernyit.

"Pemandangan kakak disini ternyata lebih indah, saya jadi nyesel gak bawa kakak kesini dari dulu" Wajah Yedam langsung bersemu. 

Eit... baru tau Doyoung bisa ngelontarin kata-kata manis.

Eh, tapi kan emang hobinya ngebaperin orang :(.

Yedam meringis, mau nangis aja dia tuh. Kenapa Doyoung ganteng banget plis?

"Udah Doy, cukup-" Doyoung mengerjapkan matanya. Baru ia hendak mendekat, yang lebih tua langsung menyuruhnya berhenti.

"Kenapa, kak? Saya ada salah?" 

"Iya! Salahmu banyak!" Doyoung semakin tidak mengerti tapi dipikir-pikir juga gemes ya kalau yang lebih tua seperti bertingkah seperti itu. Ia pun mengambil selangkah untuk mendekat.

"Diem disitu!" Lalu berhenti, memadangi Yedam yang menunduk.

"Boleh saya tau dimana letak kesalahan saya?" 

"K-kamu salah! Kamu ngebaperin aku terus! Pa-padahal soulmatemu Mashiho kan?! Kalo u-udah ada soulmate kenapa kamu masih muncul sih??? Kenapa aku gak suka kamu sama Mashiho sih??" 

Lavandula ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang