7

842 134 11
                                    

Happy Reading ❤

Warn! Bullying, Distrust in couple






.

.

.

Lavandula

.

.

.

7








Haruto lari, begitu tiba di Fakultas Seni ia malah bingung.

Fakultas Seni itu gedung terbesar di kampus mereka. Di dalamnya pun masih terbagi lagi menjadi Seni Musik, Seni Rupa, Seni Tari, Seni Lukis, Seni Arstikturtur, Seni Tari, Seni Film dan masih banyak lagi. Wajar sekali ia pusing mencari dimana keberadaan soulmatenya.

Otaknya berputar cepat, sedangkan sang sahabat (Junghwan) beristirahat disebelahnya dengan nafas tersenggal-senggal.

"Kantin!"

Lari lagi, Junghwan terbelalak.

"ANJING RUTO! LO KALO NGAJAK GUE MATI JANGAN SEKARANG DONG!!!"

"LO GAK AKAN MATI CUMA GEGARA LARI, ANJIR!!!" Lah, dibales ternyata. Junghwan mendengus dongkol dalam hati tapi tetap mengikuti kemana si Takata itu pergi.

Sesuai dugaannya, Kantin Seni sangat ramai. Di tengah berisiknya orang-orang disana ada sang soulmate dan seorang gadis yang menyilangkan kedua tangannya di depan dada- jangan lupakan wajah angkuhnya yang ingin sekali Haruto robek itu.

Di belakang mereka ada Mashiho yang memasang wajah cemas serta Junkyu yang menatap gadis itu tidak suka.

Haruto menoleh, menemukan sosok Asahi- orang yang tadi menghubunginya. "Kak!"

Asahi lantas menoleh dengan wajah khawatir. Ia tidak mengucapkan apa-apa tapi Haruto sudah bisa menyimpulkan apa yang terjadi.

Ia hendak menghampiri kedua orang itu sebelum Wonyoung, orang yang berhadapan dengan Jeongwoo itu menyiram soulmatenya dengan jus jeruk yang entah ia dapatkan darimana.

Haruto terkejut, perasaannya bercampur aduk.

Yang jelas, ia murka.

Semua yang menonton bukannya membantu, mereka malah tambah ramai berbisik-bisik. Sebagian ada yang malah merekam kejadian itu. Jeongwoo sendiri memasang wajah datar mengintimidasi, kepalanya hingga bagian atas bajunya kini basah dengan cairan warna kuning itu.

"Kau!" Si sulung Takata berdiri, menarik rambut panjang Wonyoung penuh emosi. "Kau pikir sopan menyiram orang seperti itu?!"

"Ahh! Sialan rambut guee!!" Umpatnya. Didorongnya Mashiho dengan kuat. Mashiho langsung kehilangan keseimbangan sampai pinggangnya nyaris mengenai ujung meja disana. Untung saja Junkyu lebih cepat menangkapnya.

"Huh! Menyebalkan sekali dasar pendek! Ini semua karna lo, Park!" Gadis itu menunjuk Jeongwoo. Mashiho memasang wajah tersakiti, ia tidak suka dipanggil pendek! Tapi sepertinya dibanding Mashiho, Junkyu terlihat lebih marah. Lihat saja auranya sudah cukup menekan disana.

"Gue? Lo gak salah kan?" Remeh Jeongwoo. Ia menyeringai lebar. "Yang nyari masalah siapa? Gue atau lo?"

Wonyoung mengernyit, "Ya lo lah!"

Lavandula ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang