Lavandula ✔

14

Terima kasih banyak yang udah ngikutin sampai sini ^^

I Love You All

Happy Reading <3

Cw//crackpair

.

.

.

Lavandula

.

.

.

14

"Kau terlihat tidak memiliki nyawa" Jaehyuk berkomentar, Yedam di hadapannya hanya mendengus dan menopang kedua pipinya tanpa minat. Baru-baru ini ia tertekan karena beberapa hal.

Ngomong-ngomong, setiap kali ia pulang dan ternyata hari itu ayahnya juga pulang, ia akan kabur lewat jendela kamarnya. Belum lagi ditambah tugas menumpuk dari kelas-kelas yang diikutinya.

Dan sumber masalah sesungguhnya alias Kim Doyoung.

"Jangan menyebutkannya, met" 

"Maaf, sa" Ringis Jaehyuk begitu kekasihnya mencubit pinggangnya.

Yedam mendengus lagi.

Tidak bisakah pasangan ini berhenti menjadikannya nyamuk?

Semakin dipikir ia jadi semakin terlihat menyedihkan.

"Tapi bener kata si jamet sih, kamu emang keliatan down akhir-akhir ini" Ujar Asahi. Ia tidak menanyakan apa-apa karena ia tau Yedam akan cerita dengan sendirinya nanti.

"Aku pesenin makan dulu ya?" Jaehyuk beranjak karena ia merasa harus meninggalkan mereka.

"Jadi, Dam. Masalahnya apa?" Tanya Asahi.

Jujur saja, sebenernya Asahi udah bisa nebak kemungkinan asal masalahnya berasal dari lelaki Kim yang merupakan sepupu Jeongwoo. Jangan kira dia tidak memperhatikan ya selama ini. Selama ini sahabatnya itu selalu menghindar setiap sang tersangka (Kim Doyoung) datang untuk menyapa.

Tapi ini Yedam yang akan tetap keras kepala saat ditanya. Ia lantas menggeleng lemah dan menyumpalkan satu telinganya dengan earphone.

"Jujur aja, Kim Doyoung kan?" Helaan nafas lagi-lagi terdengar. Yedam tanpa sadar mengangguk sebagai respon.

"Dia muncul terus di mimpiku" Lirihnya 

~I'll clear up my feelings boy, I should go, I'll let you go.
~You too forget all your feelings for me
~Empty it, let me go
   - Purple Sky by Bang Yedam

Sepenggal lirik dari lagu buatannya sendiri itu membuatnya tertegun. Ia memiliki ide untuk membuat lagu ini dari hasil keputusasaannya atas semua yang terjadi. Inspirasinya tentu saja Doyoung, siapa lagi? 

Ia masih belum bisa menerima kenyataan jika lelaki Kim itu sudah memiliki soulmate. 

Dan itu bukan dia.

Jaehyuk sudah kembali dengan senampan makanan untuk ketiganya. Ia ikut memperhatikan Yedam yang kini mengaduk-ngaduk buburnya.

"Terus kenapa?"