9

758 127 16
                                    
















.

.

.

Lavandula 

.

.

.

9
























Asahi mengerjapkan mata.

Otaknya berputar keras, bagaimana bisa ia bangun dalam posisi di pelukan sang soulmate, padahal kemarin dia jauhin Jaehyuk cuma gegara dia cemburu.

Cemburu?

Takut mungkin lebih tepat untuk dideskripsikan olehnya.

Dulu, sebelum mereka resmi menjadi soulmate, Yoon Jaehyuk sempat menaruh rasa untuk Park Jihoon. Sayang, lelaki Park itu tidak menganggapnya lebih dari seorang adik karena berteman dengan adik kandungnya, Jeongwoo.

Ia hanya takut.

Bagaimana jika ternyata Jaehyuk masih menyimpan perasaan itu untuk Jihoon?

Ditatapnya wajah soulmatenya itu. Ia memang orang yang pendiam dan tidak banyak bicara, tapi ia tida pernah dia tentang bagaimana ketampanan sang soulmate yang selalu berhasil memukau dirinya.

Jaehyuk dianugerahi wajah yang tampan lengkap dengan sifat yang hangat. Kadang, ia penasaran kenapa tuhan sangat baik sampai memberikannya seorang soulmate yang sangat bertolak belakang dengan dirinya. Ia sangat bersyukur soulmatenya adalah Jaehyuk yang memiliki kesabaran tinggi dalam menghadapinya.

Hingga detik ini, ia khawatir Jaehyuk tidak merasakan hal yang sama.

Di matanya, Jihoon itu lebih baik di segalanya dibandingkan Asahi. Wajar kan bila ia takut Jaehyuk akan lebih memilih si Park jika memiliki kesempatan untuk mengubah soulmate?

Setidaknya sebelum itu terjadi, Asahi masih ingin mengecup Jaehyuk dulu.

Asahi menggeram rendah dan menarik kembali wajahnya padahal tadi tinggal sejengkal lagi ia bisa mengecup dahi yang lebih tua.

Asahi itu malu ya!

Meskipun Jaehyuk tulus dia tetep gak pernah yang namanya memulai skinship!

Wajahnya memerah juga menciptakan rasa gerah.

"Kalau kamu gak mau ngelakuin, biar aku aja" Asahi membulatkan mata, terkejut saat dirasa ada benda kenyal yang menempel pada bibirnya walau hanya seperkian detik.

"Selamat pagi sayang" 

Tatapan tidak berdosa itu, bibir yang dengan mudahnya melontarkan kalimat sederhana diakhiri dengan sebuah senyuman manis yang memabukkan.

Asahi malu!

Tanpa sadar, si Hamada langsung memukulnya cukup keras hingga menimbulkan bunyi.

"Aduh! Kenapa aku dipukul, sa?!"














.

.

.







Lavandula ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang