Langkah berirama lelaki jas hitam yang baru pulang bekerja mengisi sunyi nya jalan perumahan elit kota Tokyo.
Azabu. Atau orang-orang biasa menyebutnya tempat 'ngumpet' para orang kaya Jepang.
Azabu adalah area super mahal di dunia dengan rumah dan apartemen modern nan mewah. Di perumahan yang dilengkapi dengan pusat perbelanjaan, klub, dan hall ini. Banyak ditemukan selebriti, diplomat, seniman dan orang-orang terkenal lain.
Harga satu rumahnya bisa mencapai 200 milyar.
Dulu, perumahan ini adalah tempat tinggal Zayn, ketika dirinya masih menjadi model. Dan angkat kaki begitu ia menikah.
Sekarang, disinilah Zayn berada. Ia bahkan belum sempat pulang ke apartemen karena mendapat telepon dari orang tuanya.
Kali ini, mungkin Zayn akan berbohong lagi kepada Alya kalau dirinya lembur.
Didepan rumah 200 milyar inilah Zayn berdiri. Menghentikan jari telunjuknya yang akan memencet bel rumah.
Zayn sudah berbaikan dengan orang tuanya setahun lalu, dan ia belum memberi tahu hal ini kepada Alya. Karena ia menunggu saat orang tuanya juga bisa menerima Alya sebagai menantu.
Sore sebelum mendapat telepon dari orang tuanya, Yuri sudah telepon terlebih dahulu, mengatakan kalau Haruka hilang.
Zayn ingin bergegas pulang, tapi hatinya mengatakan kalau ia tak perlu repot-repot mencari Haruka.
Kehadiran Haruka bukanlah hal yang Zayn inginkan. Kalau bisa memutar waktu, Zayn ingin mencegah kehamilan Alya.
Untuk sementara, bisa dibilang kalau Zayn belum siap punya anak. Atau bahkan, tak memiliki keinginan untuk mempunyai seorang anak.
Mempunyai anak, membuatnya repot. Zayn harus bekerja lebih giat lagi untuk masa depan Haruka. Belum lagi, Haruka selalu meminta waktunya untuk menemani Haruka bermain. Meski sampai sekarang belum ada satupun permintaan Haruka yang Zayn kabulkan.
"Zayn, kobanwa!" (Zayn, selamat malam!) tiba-tiba seorang wanita berjalan mendekat ke arah Zayn yang terhenti untuk menekan bel rumah.
Dia adalah Mio Imada. Seorang aktris sekaligus model yang pernah project bareng Zayn. Bisa dibilang, teman semasa SMA sekaligus tetangga.
"Kobanwa! Mio."
Ditangan Mio ada sebuah bingkisan kotak cukup besar, membuat Zayn beberapa detik salah fokus sambil bertanya-tanya dalam hati.
"Kamu akhir-akhir ini kayak sering pulang ke rumah, di mana istrimu?"
"Tau dari mana aku sering pulang ke rumah Papa?"
Mio menunjuk jendela lantai dua di samping rumah orang tua Zayn. Jendela kamar Mio yang menghadap halaman depan rumah orang tua Zayn.
"Stalker nih?" Zayn menyipitkan matanya.
Mio tertawa pelan beberapa detik setelah mendengar pertanyaan yang lebih mirip pernyataan dari Zayn, sambil menutup mulutnya dengan sebelah tangan.
"Ya nggak gitu juga si, mana mungkin aku menjadi stalker orang yang udah punya istri."
"Kebetulan aja, di jam-jam segini aku emang lagi santai sambil scroll media sosial, dan ga sengaja liat kamu." jelas Mio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haruka: Love in Japan [PERBAIKAN]
Romance[Sequel cerita Saranghae, Gus Gibran! Dapat dibaca terpisah tapi lebih baik baca cerita awal mereka di Saranghae, Gus Gibran!] SEDANG DALAM MASA PERBAIKAN! [Jangan lupa follow dan tinggalkan jejak untuk info cerita terbaru by Intan Naai] *** Happy...