Karena ini ultah aku, jadi aku up hehe...
Happy reading!
Mr. Alvan😍
"Kamu semangatnya nular kok."
~♥♥♥♥♥~
Kayla berhenti berjalan ketika melihat seorang pria paruh baya yang sedang mengisi air di tempat wudhu sebelah masjid sekolah. Gadis itu segera membelokkan langkah untuk menghampiri pria paruh baya itu.
"Pagi, Pak."
"Eh, pagi, Bu."
Kayla melebarkan senyum sambil melirik alat pel yang berdiri di sebelah pria paruh baya yang disapanya. Gadis itu memikirkan ide cemerlang yang pastinya akan meringankan beban si bapak itu.
"Pak, nggak usah diteruskan, ini teman saya mau ke sini bentar lagi. Dia sudah ditugaskan buat kebersihan, Pak. Buat laporan di kampus."
"Oh, beneran, Bu? Mangga, Bu, saya sangat berterima kasih."
"Ditunggu ya, Pak. Bapak istirahat saja dulu."
Menepi agak jauh, Kayla buru-buru mengetik pesan di grup chat untuk meminta Ratu datang ke masjid sekolah. Tentunya dengan alasan yang dia buat-buat, menyembunyikan niat jahilnya. Sementara dirinya segera berpamitan untuk pergi ke kelas yang akan dia ajar.
Kurang dari tiga menit Ratu datang setengah berlari menuju masjid seorang diri karena isi pesan Kayla yang terasa sangat mendesak. Namun, gadis itu langsung mengembuskan napas saat seorang pria paruh baya yang dia ketahui sebagai tukang bersih-bersih sekolah menunjuk kain pel padanya.
"Tugasnya--"
"Mangga, Bu, katanya ini buat laporan Ibu di kampus. Kalau begitu saya tinggal ya, Bu. Ada pekerjaan di taman sekolah."
Dengan tampang bodohnya, Ratu tersenyum canggung. "Baik, Pak. Mari..."
Seperginya pria paruh baya itu, Ratu mendengus sebal ke arah ember yang sudah berisi air dan cairan pembersih lantai. "Kayla, kenapa sih? Aish... Nyebelin banget."
"Awas kamu ya, Kay!"
Sementara tanpa Ratu sadari, dari lantai atas ada yang tengah tertawa seraya memperhatikannya. Seorang siswa laki-laki yang kini sibuk mengukir pensilnya di buku sketsa yang selalu dia bawa.
~♥♥♥♥♥~
Pada jam istirahat Ratu dan Alvan diminta berkumpul dengan Mr. Nur untuk mendiskusikan RPP buatan mereka. Hasilnya masih ada rivisi, Mr. Nur langsung menyuruh Ratu dan Alvan untuk mencatat apa saja yang harus diulang sebelum nanti menemui kepala sekolah untuk meminta tanda tangan.
Selesai mengurus RPP keduanya langsung kembali ke meja piket yang hanya dijaga oleh Sasa. Dengan wajah berbinarnya, Sasa melempar senyum pada Ratu dan Alvan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLP dan Kamu
General FictionRatu Diani Syakila adalah mahasiswa tingkat 3 yang disibukkan dengan kegiatan PLP di SMA Gempita Cita, salah satu sekolah elite di Bandung. Gadis itu kurang beruntung karena harus satu kelompok dengan Kayla Niandra, gadis yang tidak suka padanya. S...