10. Ngeronda di Malam Minggu

73 10 17
                                    

"Malam minggu kok pacaran? Ngeronda dong!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Malam minggu kok pacaran? Ngeronda dong!"

~♥️♥️♥️♥️♥️~




Suara klakson motor sahut-menyahut memenuhi gendang telinga di sepanjang jalanan kompleks. Sebelumnya dengan rencana yang apik, pengumuman hasil perekrutan anggota Awis Boys keluar, mereka diminta berkumpul di satu tempat dengan membawa motor masing-masing. Aksi perdana itu diikuti oleh dua puluh satu motor yang berjalan beriringan.

"Kumpul di depan sana!" Seru Gino dengan lantang.

Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam. Jadwalnya para anak muda pergi jalan dengan sang pacar, tetapi berbeda untuk Gino dan teman-temannya yang lebih memilih mengutamakan acara Awis Boys. Mereka awalnya kumpul di rumah Gino setelah sholat isya, lalu jalan ke depan kompleks bersama-sama.

"Oke berhenti, stop!" Raihan mengangkat kedua telapak tangannya ke atas, mengintrupsikan seluruh anggota untuk berhenti.

"Di sini, Han?" tanya Chiko ragu.

"Ya iya, Ko. Terus di mana?"

"Intrupsi Kak Raihan, emang boleh ya kita balapan di perumahan kayak gini?" Seorang anggota dari kelas sepuluh mengangkat tangan sambil mengeluarkan pertanyaan.

Kontan Raihan dan Gino tertawa nyaring. Mereka membuat anggota yang lain terheran-heran. Padahal tidak ada salahnya bertanya seperti itu. Kalau mengadakan balapan di kompleks perumahan seperti sekarang, yang ada mereka akan kena omelan dari orang-orang di sana.

"Heh, Pak Ketu! Maneh kagak ada sangar-sangarnya perasaan jadi ketua?" omel Zaki. Dia sudah berpenampilan keren sekali. Sejak awal juga mulai irit bicara, agar para anggota yang lain menghormatinya sebagai member inti Awis Boys.

"Iya kenapa sih, No? Kok maneh sama Raihan ketawa?" sanggah Aris. Tidak habis pikir, menurutnya sama sekali tidak ada kelucuan dari pertanyaan tadi.

"Oke baik, jadi gini... " Gino menarik napas dan mengembuskannya cepat. Dia mulai serius kembali. Dadanya kembali membusung dengan bahu yang tegak, menambah kesan lapang di dadanya. Uh, siapa saja yang melihat akan menilainya dengan angka seratus.

"Apa? Buruan dah!" teriak Chiko.

"Semuanya, hari ini adalah kegiatan perdana kita sebagai anggota geng motor Awis Boys. Akan tetapi, bukan untuk balapan seperti yang kalian semua pikirkan," jelas Gino.

"Lho, terus apa?"

"Ih, iya Kak, apaan dong?"

"Tawuran, Kak?"

"Seru tuh, seru!"

"Nyerbu geng motor mana Kak kita?"

"Stop!!" teriak Gino panjang membuat keriuhan itu berhenti dengan sekali entakan. "Harap tenang ya, semuanya."

PLP dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang