Chapter 5 - Rencana

486 56 7
                                    

-Flashback-

Di saat PKI/Indo melawan NATO, FBI, dan ASEAN...

"Abang! Tolong hentikan!" seru Indo.

"Tidak! Mereka sudah menyakitimu, dan akan lebih menyakitimu!" seru PKI.

FBI dan NATO sudah terkapar. PKI pun hendak memukul kepala ASEAN dengan palu.

"Tidak!" seru Indo sambil bergelayut di tangan kanan PKI untuk menahannya.

"Kau diam saja sialan! Mereka seperti ini karena kamu tak melakukan apapun!" seru PKI.

"Tidak! Jangan lukai papa!" seru Indo sambil menangis.

PKI pun mengeluarkan rantai dan menahan Indo agar tak mengganggunya.

.

.

.

"Ukh, kepalaku... apa ini? Rasanya pusing..." gumam Indo sambil memegang kepalanya.

Saat Indo terbangun, ia sudah berada di lantai kamarnya di keraton. Di temboknya ada bekas seperti terkena sesuatu. Kepalanya juga ada benjol. Ia hampir tak ingat apapun. Kenapa ia bisa ada disini? Ia seperti bermimpi kalau dirinya hampir memukul ASEAN dengan palu, tapi ia berhenti sebelum kena.

"Gimana aku bisa ada disini? Kayanya kemarin aku masih di mansion ASEAN..." gumam Indo.

Indo pun bangkit dan melihat mawarnya. 2 kelopak sudah gugur dan tersisa 3 kelopak.

"Apa mawar memang cepat gugur seperti ini ya?" gumamnya.

"Abang!" paggil Nesia.

"Nes, gimana harimu?" tanya Indo.

"Membosankan! Tapi untung saja abang ada disini," jawab Nesia.

"Ngomong-ngomong, memang aneh aku baru nanya, tapi kenapa kamu datang disini? TNI ngizinin kamu libur?" tanya Indo.

"Nesia kangen sama abang sendiri aja ga boleh? Apalagi abang lagi ada masalah serius kaya gini. Lagipula kan TNI itu bawahan Nesia! Kalau Nesia mau libur ga perlu izin dari TNI," jawab Nesia sambil mengembungkan pipinya.

"Hmm, pen cubit pipinya..." gumam Indo dalam hati. "Bukan gitu. Tapi aneh aja. Kenapa kamu ga hubungi aku dulu? Kan bisa kujemput nanti," ujar Indo sambil mencubit pipi kenyal Nesia.

"Nesia ingin kasih kejutan. Lagipula, kalau Nesia bilang dulu pasti abang bakal nyembunyiin masalah ini rapat-rapat kan? Apa TNI sudah tahu?" tanya Nesia.

"TNI belum tau. Biar nanti abang aja yang kasih tahu kalau waktunya udah tepat," jawab Indo. "Soal waktuku yang tak lama lagi juga..." lanjutnya dalam hati.

"Btw, handphone abang berisik tuh," ujar Nesia.

Setelah itu Indo mengecek handphonenya. Betapa terkejutnya ia mendapat 2000+ spam dari TNI. Ia terganggu dengan orang-orang yang mengirim pesan kebencian padanya jadi ia matikan notifikasi app nya.

Indo : TNI! Apa-apaan spam mu itu?! menuhin memoriku aja!

TNI : Master! Akhirnya anda membalas pesan saya! Anda baik-baik saja kan???

Indo : Iya, aku baik-baik aja. Emangnya ada apa?

TNI : Keadaan disini sedikit kacau. Tapi anda tak perlu khawatir karena masih bisa kami tangani

Indo : Oke, kerja bagus TNI. Lalu, kenapa kamu sampe ngespam sebanyak itu? Pasti ada sesuatu yang serius bukan?

TNI : Tuan, apa benar anda dikeluarkan dari ASEAN?

Deg

Indo : Yah...

TNI : Jadi benar?! Bagaimana bisa Tuan ASEAN melakukan itu?! Apa yang sebenarnya telah terjadi?! Bagaimana pun anda salah satu pendiri ASEAN. Bagaimana mungkin anda diperlakukan seperti ini?!

Nala [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang