~02~

572 119 13
                                    

Tahun ini sudah memasuki tahun kedua untuk Jay menempuh pendidikan di SMA Hybe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tahun ini sudah memasuki tahun kedua untuk Jay menempuh pendidikan di SMA Hybe.

Yang juga berarti, memasuki tahun kedua rencananya untuk menjadikan Yujin pacarnya.

Gigih banget pokoknya nih orang buat deketin orang yang jelas-jelas risih sama dia. Atau lebih tepatnya bucin, ya? Entahlah.

Sudah puluhan kali ditolak, Jay masih tidak menyerah dan terus mencoba. Batu banget ini anaknya Pak James.

Tidak tahu kenapa pokoknya Jay suka banget sama yang namanya Ahn Yujin ini. Menurut Jay, Yujin diam saja udah bikin hatinya deg-deg serrr banget. Vibe-vibe girlfriend material-nya juga kerasa meskipun dia dingin dan cuek.

"Kayaknya lo suka Yujin cuma karena dia cakep aja, deh Jay," ujar Jake, yang duduk di seberang kanan Jay, yang sepertinya mulai melupakan tragedi 'tidak sengaja melihat celana pendek mbak crush'.

"Eits, Anda salah." Jay menaik turunkan sebelah alisnya. "Gue suka dia karena dia tipe gue banget."

"Jijik, anjir," komentar Sunghoon, yang duduk di bangku di belakang Jake yang juga teman dekat Jay.

"Hee, lo berdua lupa, ya? Yujin kan, yang dapet peringkat pertama satu angkatan pas ujian kenaikan kelas kemarin?" Jay memiringkan tubuh, menghadap lurus pada Sunghoon.

"Terus?" tanya Jake.

"Ya berarti dia pinterlah, anjir. Tipe gue banget. Gak sembarangan, ye!" Jay tampak tidak senang karena Jake tidak memberikan respon seperti yang dia ekspektasikan.

Iya, meski pendiam, cuek, dan dingin begitu, Yujin itu encer banget otaknya. Materi apapun yang dia pelajari dalam sekali lihat akan langsung dia pahami dengan baik. Tidak heran juga dia bisa dapat peringkat pertama di setiap ujian.

"Udah cantik, pinter, idaman banget." Jay mencuri pandang pada Yujin yang duduk di pojok belakang kanan kelas. "Denger-denger dia juga cewek mandiri, maksud gue tinggal sendiri gitu. Ish, beruntung banget yang jadi suaminya besok. Pasti gue. Tapi ya, meskipun mandiri gitu dia pasti butuh orang buat senderan."

"Halu." Sunghoon menggeleng miris.

"Kurangnya cuma satu," sengit Jake. "Kurang ramah."

"Sirik lo," sinis Jay.

"Cari yang lain aja napa, Jay," sahut Sunghoon. "Sekolah ini gak kekurangan cewek. Kan masih ada tuh kayak Yuna, ato Isa. Lo kan ganteng, famous, berduit lagi, cuma gak ngotak aja. Sabilah deketin mereka ato degem-degem di lantai dasar."

"Lah, gue sukanya sama Yujin, anjir, terus gue kudu otoke?" kata Jay tiba-tiba. "Mau secantik ato se-wah apapun Yuna ato Isa ato bahkan degem-degem inceran Jake, kalo gue udah kepelet Yujin gimana?

"Ini tuh ibaratkan lo ngebiasin idol setengah mati, mau idol lainnya jungkir balik, salto, kayang juga lo gak bakalan oleng ke mereka. Author buku ini aja gabisa oleng dari gue mau seganteng apapun lo setiap kita comeback."

Let Me In [ Jay EN- × Yujin IVE ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang