Tak ada suara di ruangan ini, hanya tangisan seorang gadis cantik yang menggema. Tak ada yang mencoba untuk menenangkannya. Di ruangan megah ini, di mana semua hiasan bergantung cantik nan indah, kian lama kian meredup. Seperti gadis itu.
Seharusnya ini adalah hari bahagianya, hari di mana ia dilahirkan 18 tahun yang lalu. Seharusnya semua orang memandangnya suka cita, saling membelit kasih dengannya. Bercengkrama riang seperti tiada hari esok.
Semua orang bilang ia adalah putri, seorang gadis yang hidup layaknya putri raja. Semua orang mendambakan posisinya. Semua orang berfikir bahwa ia akan selalu mendapatkan apa yang ia mau.
Nyatanya tidak, hari ini adalah buktinya.
Rachel Anindya Seodjatmiko.
Gadis itu, gadis yang saat ini merintih kian luruh. Bukan seperti ini yang ia bayangkan, bukan seperti ini yang ia inginkan. Kenapa semua orang terus menyalahkannya? Apa yang ia perbuat sampai semua orang mencela nya demikian rupa? Ia ingin menyerah detik itu juga.
Tidak.
Setelah semua pencapaian nya selama ini, setelah semua perjuangan yang ia lakukan, ia tidak ingin menyerah. Ia kembali memandang sepasang adam-hawa di hadapannya. Ia berujar dengan lirih.
"Pah, Mah. Rachel ga mau nyerah"
•••
RACHEL ANINDYA SEODJATMIKO.
ALDEROS KAMAYUDA
KAMU SEDANG MEMBACA
What Rachel wants, Rachel gets.
Teen FictionRachel Anindya Soedjatmiko adalah titisan Putri Raja. Terbiasa hidup kaya raya membuatnya selalu mendapatkan apapun yang ia inginkan. Barang barang mewah, teman-teman, sampai bertunangan dengan lelaki yang ia taksir. Semuanya, apapun yang Rachel ing...