Di sebuah mobil Jeep Mercedes terdapat dua insan yang sedang terdiam, tak berbicara satu sama lain seperti biasanya. Yang satu tersipu malu atas perkataan orang di sebelah nya, yang satu lagi sedikit menyesali perkataannya tadi, toh mereka belum memiliki hubungan seperti itu kan, masih dalam proses.
Biasanya setiap Rachel bersama Eros, ia selalu berubah menjadi gadis cerewet yang selalu bercerita ini itu. Tapi, saat ini Rachel tengah memendam rona di pipi yang tak hilang hilang.
Mobil itu masih terasa sepi dan dingin, sampai Eros beceletuk untuk menghilangkan atmosfer sepi itu.
"Eum ... mau denger lagu? Biasanya kamu suka dengerin lagu apa di mobil?"
"Gak usah kak, aku gak terlalu suka dengerin lagu di mobil. Biasanya kalau mau nyanyi nyanyi gak jelas aja."
"Oh."
Hening kembali menyapa.
Ntahlah Rachel pikir keadaan ini terasa sangat canggung, tidak seperti biasanya. Meskipun biasanya ia berceloteh atau diam pun, rasanya tidak secanggung ini. Atau hanya Rachel yang sadar ya?.
"L—kamu tadi ke bar pake mobil siapa emangnya?"
"Shella, tadi dia yang ajak terus aku males nyetir."
"Oh."
Hening kembali (lagi).
Rachel tidak bisa seperti ini, ia harus menyairkan suasana. Tapi, kenapa kemampuannya untuk berbicara seakan membeku saat melihat ekspresi Eros yang sedikit keras, sedikit hanya sedikit. Tidak biasanya. Oke, baiklah, ia bertekad akan berbicara kali ini.
"Kak."
" ... "
"A—aku mau tidur, nanti kalau udah nyampe bangunin ya."
Bukan itu yang akan Rachel ucapkan, ah mulut tidak beradab ini kenapa tidak sinkron dengan otak nya? Yasudahlah mau apa lagi, ia langsung berpura-pura tidur, menghadap jendela di samping kirinya.
Eros tahu Rachel hanya berpura-pura, orang bodoh pun yang melihat Rachel—yang katanya tidur, malah membuat suara dengan kakinya. Terlihat gugup. Rachel sangat menggemaskan, tapi ntahlah ia merasa seperti ada yang salah. Meskipun perlakuannya selama ini berusaha sebaik mungkin untuk menghargai Rachel.
Menit selanjutnya tetap diisi keheningan, bedanya saat ini Rachel benar benar tertidur. Eros tidak ingin mengusik dan tetap fokus pada jalanan di hadapannya.
Lima belas menit berlalu, dan mobil Jeep milik Eros telah sampai di gerbang komplek perumahan milik Rachel. Rachel lantas bangun seperti mengenali tempat asalnya dan bersiap untuk kembali ke pemukiman asal.
Saat mobil itu sampai tak lama kemudian kedua orang tua Rachel terlihat keluar rumah bersamaan, dengan raut wajah yang—erghhhh tak berekspresi. Sepertinya mereka tahu ia pergi ke bar.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Rachel wants, Rachel gets.
Teen FictionRachel Anindya Soedjatmiko adalah titisan Putri Raja. Terbiasa hidup kaya raya membuatnya selalu mendapatkan apapun yang ia inginkan. Barang barang mewah, teman-teman, sampai bertunangan dengan lelaki yang ia taksir. Semuanya, apapun yang Rachel ing...