26. Tentang Bright

394 60 4
                                    

Flashback

Pov:Bright

Hari itu di sebuah bar, aku tengah duduk sendirian memutar gelasku yang berisi wine

Aku berharap bisa menemukan partner baru tapi sepertinya aku harus mencari lagi

Setelah membayar minuman yang telah aku pesan, aku akan pulang namun berniat untuk mampir ke toilet sebentar.

Di toilet paling ujung aku melihat seseorang dengan gaya rambut pirang tengah terduduk lemas sepertinya dia tertidur atau sehabis mabuk? Aku bertanya-tanya dalam hati

'Dia harus belajar banyak agar tidak gampang mabuk' aku bermonolog sebelum beberapa detik teriakan terdengar dari ujung toilet sana.

"Huaaaa aku pucing!! Disini enyak dan keyen" namanya orang mabuk pasti jika berbicara ngelantur. Tidak berbeda dengan pria disana, bajunya yang sedikit awut-awutan dengan jari-jarinya yang menggaruk area dadanya yang terlapisi kaos.

"Hey kamu bapak tampan. Bisa antarkan aku pulang?" ujar pria itu. Aku yang di panggil bapak pun menoleh terkejut. Apa-apaan anak ingusan memanggilku dengan sebutan bapak.

Siapa yang dia panggil bapak?

Tapi jika ku pikir di toilet ini tidak ada siapapun lagi selain aku dengannya. Kesimpulannya panggilan bapak itu benar-benar di tunjukkan untukku kan?

"Pak eee tadi ada seorang sialan yang ingin membelikan minuman untukku, dan aku setuju lalu meminumnya. Lalu terjadilah 'bam' dan aku seperti ini" ujar pria lagi dengan cengengesan yang tidak jelas.

"Dasar....aku punya kenalan bekerja disini, kau bisa beristirahat" sahutku. Tidak habis pikir kenapa dia mudah sekali tertipu

"TIDAK!!! brengsek yang bekerja disini juga ikut campur 'membambam' diriku....!" teriak Pria beranting itu.

"Si sialan itu meminta bar tender disini untuk mengacaukan minumanku dan mengambil kesempatan dariku....! aku melihat bar tender itu memasukan sesuatu ke minumanku. Jika aku keluar bersamanya dari sini, dia akan membawaku ke hotel!"

Aku mendengar setiap omongan orang tidak jelas di depanku, aku akan pergi namun aku tidak ingin di cap bajingan karena meninggalkan bocah ingusan yang mabuk sendirian butuh pertolongan.

Aku berjalan menghampiri pria itu meraih tubuhnya untuk bangkit "Sini bangun dan berpegangan padaku. Dimana kamu tinggal aku akan memesan taxi untukmu"

Setelah pria itu dalam rangkulanku pria itu berkata "Wow pak, kau sangat baik"

"Dunia penuh dengan orang baik sepertimu, tapi kenapa aku hanya tertarik kepada orang-orang seperti Mond Tunatchai. Apa kau salah satu di antara mereka?"

Wajah kami kini saling berhadapan, bibir pria itu terlihat memar dari dekat "Apa aku terlihat seperti orang yang suka memasukan sesuatu ke dalam minuman orang lain?" sahutku

"Benarkah?" laki-laki itu menyimpan kedua tangannya pada tengkukku merangkul bahu kokohku kemudian berbisik "Kalau begitu apa kau mau bersenang-senang denganku malam ini?"

Aku tersentak tak tergerak, anak ini begitu unik pikirku. Apalagi saat gigi kelincinya itu terlihat mengintip ketika dia tertawa.

"Hahaha aku becanda"

Setelah beberapa menit taxi yang aku pesan datang akhirnya laki-laki itu pulang dengan selamat menghilang dari pandanganku yang masih menatanya dari jauh.

Tanpa sadar aku tersenyum lalu bergumam "Dia manis"

Ku pikir aku tertarik dengannya karena aku selalu memikirkannya setelah malam itu, aku bahkan singgah di bar yang sama tapi aku tidak pernah melihatnya disana.

Jadi aku berkata pada diriku mungkin  dia bukan takdirku jadi aku harus melupakannya.

Setelah beberapa waktu berlalu...

Aku melihat show Kana dia terlihat bersemangat ku pikir dia telah memiliki gebetan baru, aku bosan aku harus menggodanya.

Ketika aku memintanya untuk bertemu di sebuah cafe, aku melihat bocah ingusan itu disana. Iya pria yang ku temui di bar malam itu.

Aku mencoba menggoda penjaga counter yang ku kira temannya dengan mataku yang memicing ke arah anak itu, tapi yang ku lihat dia seperti tidak mengenaliku. Dia sangat berbeda dengan dirinya yang mabuk.

Setelah aku melihatnya lagi.....

Aku penasaran bagaimana bentuk wajah tajam dan kebanggaannya itu jika aku menyiksanya. Memikirkannya saja membuatku keras, aku tidak pernah merasakan ini pada male sub ku yang lain.

Aku selalu memikirkan cara agar dia jatuh dalam genggamanku, dan akhirnya seseorang memberikan waktu berharga dengan cara yang tidak terduga

Mew Suppasit

Aku harus berteman dengan bocah ini agar mendapatkan informasi tentang dirinya.

Saat itu aku memberitaunya bahwa aku punya permintaan. Ku katakan bahwa aku tertarik dengan seseorang yang bekerja dengannya di cafe

End Flashback

"Itu yang terjadi"

"Jadi bukan kamu??"


To be continue.

MR. KANA [GULFMEW] SELESAI⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang