80. Tak ingin dia terluka

338 47 10
                                    

Setelah terjadi pertampolan yang sangat intens dan para anggota melarai pertngkaran itu. Sekarang Kana, Nicky bersama anggota yang lain berada di kantor polisi untuk dimintai keterangan.

Kenapa bisa di kantor polisi?

Keduanya saling adu mulut dan ingin menang, tidak ada yang mau mengalah. Itulah anggota BEM yang lain sepakat membawa keduanya ke kantor polisi

Kedua wajah mereka penuh luka lebam, di mulai dari sudut bibir, hidung hingga pelipis. Tapi meskipun begitu, aura tampan Kana masih terlihat berbeda dengan Nicky yang wajahnya sudah tidak berbentuk karna memang dia banyak di hadiahi pukulan oleh Kana. Belum lagi, sebelah kakinya terkena tendangan.

"Cepatlah tangkap sialan ini, lihat apa yang sudah dia perbuat padaku" omel Nicky. Seperti biasa mulutnya tidak bisa di kontrol bahkan ketika itu ia sedang berhadapan petugas keamanan

Disampingnya Kana hanya menggeram marah, itu jelas-jelas dia yang memulai pertengkaran terlebih dahulu.

"Ku rasa ini cuma perkelahian antar teman. Kasus kalian tidak terlalu buruk, bagaimana kalau kalian baikan saja" aju sang petugas keamanan. Tentu mendengar ucapan itu Nicky tidak terima, bagaimana Kana membogeminya berkali-kali adalah sesuatu yang perlu di tindak lanjuti.

"Apa! baikan? Kamvret ini yang memukul ku duluan. Dia yang membunuhku" racau Nicky dengan amarah yang masih meluap-luap.

"Hey Nicky Nachat. Kau juga memukulnya, dan ini semua terjadi karna kau yang memulai" timpal mahasiswi lain yang tergabung dalam anggota Bem.

"Apa? aku ga ngerti. Apa yang kau bicarakan" Lihat? Sudah jelas banyak saksi di depan mata, tapi Nicky tetap mengelak dan mencoba untuk terlihat benar di mata petugas keamanan.

"Berhentilah berbohong!"

Amarahnya semakin berpacu, Nicky berteriak-teriak sembari kedua tangannya memukul meja. "Aku tidak akan membiarkan kamvret ini bebas begitu saja"  semacam orang gila.

Petugas pun sampai tak habis pikir di buatnya, dengan keadaan wajah yang babak belur bahkan pria itu masih mampu berteriak dan berceloteh melempar batu pada seseorang yang jelas-jelas menjadi korban dalam pertengkaran ini.

"Dia benar-benar dungu, dia jelas tidak ingin masalah ini di selesaikan dengan baik" gumam mahasiswa anggota Bem yang sudah tak mampu menjabarkan sikap arogan teman satu clubnya tu.

"Kita harus memberikan faktanya ke pak polisi" timpal perempuan yang berada di sebelahnya.

Hingga tidak berapa lama datanglah seorang mahasiswa berambut klimis berkacamata dan tampak tenang. Namun raut wajahnya menyiratkan ia sedikit ketakutan ketika melihat Nicky yang dalam keadaan terkejut dan melotot ke arahnya.

"Eh bukannya dia mahasiswa tahun pertama?"

"Hay phi-phi"

"Apa! Kenapa kau disini?" ujar Nikcy.

"Sebenarnya......"

Flashback

Pov: Mahasiswa berkacamata

Saat menjelang malam dan aku baru selesai kelas aku melihat sekumpulan orang di depan gerbang universitas, aku merasa heran tentu saja karna di antara perkumpulan itu terdapat hadirnya polisi

"Ada apa?"

Aku bertanya-tanya, dan ketika langkahku mencari celah untuk mengetahui situasi macam apa yang terjadi, mataku memicing melihat bagaimana Phi Gulf dalam keadaan babak belur di giring ke mobil polisi oleh beberapa petugas keamanan. Begitu pun phi Nicky yang keras kepalanya meminta untuk di lepaskan dari tangkapan polisi.

MR. KANA [GULFMEW] SELESAI⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang