29. Berat badan.

383 44 5
                                    

K.O

Lagi dan lagi Kana kalah dalam permainan, Mew benar-benar menghapus rating kemenangan untuk Kana.

Mew terkejut ketika geraman suara Kana, cengkramannya pada mesin semakin menguat. Tak pernah ia menyaksikan Kana semarah ini.

"Hey, Mew pergi cari uang kembalian lagi"

"APA LAGI!? Uh kak, kurasa kita sudah memainkan hampir semua game disini. Bagaimana kalau kita berhenti sekarang...."

Kana dalam satu kali pergerakan berpaling menatap Mew sengit "Tidak!"

Mew menciut, seperti Kana akan berubah menjadi monster sebentar lagi, dia segera bangkit dan bilang "Aku akan ambilkan lebih banyak uang kembalian"

Di dalam hati Mew bergumam "Ya tuhan aku bahkan bersikap lembut padanya... Aku tidak menyangka seburuk ini dia dalam permainan. Aku pikir dia baik dalam segala hal, ini tidak terduga"

"Kalau begini terus dia mungkin akan menghancurkan salah satu permainan" batin Mew setelah melihat bagaimana Kana marah karna tidak pernah memenangkan pertandingan.

Setelah mendapatkan uang kembalian Mew kembali mendekati Kana menarik sedikit ujung bajunya "Kak, ayo kemari"

"Ayo main yang ini" tunjuk Mew pada salah satu permainan tembak-tembakan menangkap zombie.

Setelah lima menit berlalu akhirnya, Mew membiarkan Kana menang meskipun dalam permainan itu dia dan Kana adalah seorang teman satu tim. Terlihat Kana bergembira akan kemenangannya yang pertama ini.

"Kau sangat ahli dalam hal ini kak, meskipun ini yang pertama bagimu"

"Aku adalah penembak jitu di militer, mendapatkan cuti beberapa kali juga" balas Kana masih tetap fokus dalam permainan.

"Benarkah aku sangat buruk dalam hal menembak. Kau dengan unit yang mana?"

"Unit pencarian dan penyelamatan dengan divisi x"

Mew terkejut "Whoaa pencarian dan penyelamatan!? Bukankah itu sangat intens. Aku baru bekerja di kantor administrasi..."

"Tidak terlalu buruk" kata Kana masih belum sadar dia bercerita tentangnya saat di militer.

"Woi konsentrasi. Itu ada zombie"

RARGGGHH

RAT TAT TAT TAT TAT TAT

Begitulah suara pistol itu ketika menembak zombie.

Tada!

Kana dan Mew menang untuk yang ke sekian kalinya.

"Kerja bagus" ucap keduanya antusias mereka saling bertos ria. Beberapa detik berikutnya setelah sadar keduanya menjadi canggung. Bahka Kana memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Hahaha itu tadi cukup menyenangkan bukan?"

"Sial aku terbawa suasana. Bahkan aku berbicara tentang militer" ucap Kana sangat pelan. Malu dengan apa yang baru saja merasuki dirinya.

Hari sudah cukup sore. Mew dan Kana baru saja keluar dari mall yang seharian ini telah di kelilingi oleh keduanya.

"Kak, ayo kita pergi makan" ajak Mew.

"Aku tidak lapar. Aku akan pulang"

Lain di mulut lain di hati setelah mengatakan itu detik berikutnya suara gemuruh terdengar yang berasal dari perut Kana.

Mew tertawa meninggalkan Kana dalam gudang kekesalan "Ayo pergi makan. Aku menemukan tempat yang bagus"

Keduanya sudah berada di dalam restoran yang menyajikan semua olahan dari daging babi. Duduk berhadapan dengan makanan yang tertera banyak di meja

"Untuk tempat makan sepuasnya, kualitas dagingnya lumayan. Selamat makan"

"Kau saja yang makan"

"Apa? aku yakin kau lapar kak, kau harus makan beberapa"

'Menjijikan....bisa makan sepuasnya? Dia akan memakan barang murahan ini? Kau bisa melihat kalau itu daging berkualitas rendah. Selain itu, dia mendapatkan perut babi dan rahang. Lihat semua minyak itu' Kana nyerocos tidak berhenti di dalam hati melihat bagaimana Mew yang makan lahap tanpa memikirkan lemak-lemak menumpuk pada daging-daging tersebut.

'Jangan menyerah Kanawut' Kana baru saja akan memasukan carrot ke dalam mulutnya. Namun semua piring yang sejak awal penuh akan makanan. Sekarang sudah kosong melompong tak tersisa.

Dalam mulut penuh Mew mengacungkan sebelah tangannya ke atas kemudian berteriak "Bisakah aku mendapatkan semangkuk nasi lagi?"

"Tentu saja" sahut seorang pelayan.

"Semangkuk lagi? kau masih belum kenyang, setelah memakan semuanya?" ujar Kana

"Apa kenyang? bahkan itu tidak sampai setengah dari yang biasanya aku makan"

"WTF. Tidak sampai setengah? Tidak mungkin. Berapa bungkus mie instan yang kau makan dalam sekali makan?"

"Um...empat kurasa. Dan aku memakannya dengan nasi juga bagaimana denganmu, kak Gulf?"

"JELAS AKU TIDAK MEMAKAN MIE INSTAN. Itu bisa membuat gemuk!! Apa kau tidak gemuk?" Kana meledak tidak percaya ternyata ada seorang semacam ini dalam hidupnya tidak memikirkan berat badannya dan malah memikirkan kepuasan perut.

"Ntahlah, tidak peduli berapa banyak aku makan. Berat badanku tidak bertambah. Itu sebenarnya kekhawatiranku"

Kana mendengar itu hanya diam tidak bergeming, setelah semua olahraga yang dia lakukan dan diet yang ia jalankan. Ternyata ada makhluk semacam Mew di dunia. Dan Kana menginginkan itu.

"Aku membencimu, berat badanku bertambah bahkan ketika aku minum air" ujar Kana lemas. Menyusut di atas meja.

"Umh? Maafkan aku" balas Mew.

Setelah pesanan nasi kedua datang keduanya kembali melanjutkan makan, Mew yang mengabiskan semuanya sedangkan Kana hanya makan sedikit-sedikit penuh ke hati-hatian. Jangan sampai ia memakan lemak bahkan minyak babi, itu akan membuatnya gemuk.

"Jadi kak, bagaimana kau tau aku mengenal Mr. Bai" tanya Mew dalam mulutnya yang penuh akan makanan.

"Bright yang bilang" sejujurnya itu hanya alibi. Jelas-jelas kita menyaksikan Kana melihat bagaimana pertemuan malam itu antara Bright dan Mew di cafe. Pria itu tidak ingin Mew mengetahui bahwa ia memergokinya.

"Oh aku mengerti. Tapi aku benar-benar tidak tertarik untuk melakukan siaran dengan Bright, maksudku, aku tidak akan melakukan siara apa saja. Itu tidak mungkin" Mew meneguk satu minuman dingin menelan makanannya kemudian melipat tangannya bersidekap di atas meja dan tersenyum

"Hanya menonton Kana saja aku sudah puas" katanya.

Kana melihat senyum itu lagi, senyum yang membuatnya terkecoh belakangan ini. Kana akui bahwa pria di depannya itu sangat imut ketika senyum sampai matanya menghilang.

"Aku yakin kak, kau lelah karna mengikutiku hari ini. Maaf aku jadi sangat bersemangat sampai tidak memikirkan apa kau bersenang-senang atau tidak, walau aku sangat senang menghabiskan waktu bersamamu seperti ini kak. Ini seperti kita sedang berkencan"

Kencan?

Kana jadi teringat pada kejadian saat muda dulu, kejadian dimana dia bersama dengan seseorang yang pertama kali mengajaknya berkencan

Tiba-tiba saja hatinya berkecamuk marah saat mengingat hari dimana ia seperti gadis remaja yang baru saja mengenal cinta.

Kana membenci itu.



To be continue.

MR. KANA [GULFMEW] SELESAI⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang