Chapter 14

567 42 1
                                    

Terhitung sudah seminggu sejak mereka kembali berbaikan. Ya, Hara dan Alice sudah kembali baikan.

Hara yang telah memahami apa yang telah terjadi pun memberanikan diri untuk menemui Alice dan meminta maaf kepadanya. Hara menyembunyikan itu bukan tanpa sebab. Ia hanya tidak ingin Alice khawatir kepadanya, terlebih tujuan Alice disini adalah untuk debut. Hara tidak ingin mebuat fikiran Alice terpecah belah. Ia hanya ingin melihat Alice debut, ya meskipun tidak dengan dirinya.

Flashback on

Setelah Alice pergi meninggalkannya, kini Hara berdiam diri menatap kepergian Alice. Ia masih belum memahami apa yang dimaksud dengan Alice.

Ia kembali kedalam kamarnya. Ia masih memikirkan Alice, memikirkan apa yang telah ia sembunyikan. Kemudian matanya tidak sengaja melihat buku yang berada diatas meja belajar. Dengan langsung ia membuka buku tersebut, dan ia menganga tidak percaya dengan apa yang ditemukannya.

"Apa kamu marah setelah membaca ini?" Hara bergumam sambil meremas kertas tersebut. "Kenapa aku terlalu bodoh untuk mengetahui ini. Apakah Alice sudah membacanya? Apakah Alice melihatnya?" Ia kemudian menggelengkan kepala dengan kuat. Tidak, tidak mungkin. Ia terus menghalau pikirannya itu.

"Alice maaf, maafkan aku." Hara menangis, kenapa ia terlalu bodoh untuk membiarkan kertas tersebut terselip didalam buku. "Aku tidak bermaksud untuk menyembunyikan ini darimu. Maaf." Hara bersimpuh dengan tangan yang meremas kertas hasil lab miliknya dengan keras. Ya, didalam kertas tersebut adalah hasil lab penyakit Hara. Hara dinyatakan mengidap penyakit Leukimia. Dan itu adalah alasan mengapa Alice begitu kesal dengannya. Bagaimana bisa hal yang tidak bisa disepelekan itu disembunyikan olehnya. Dan jawabannya adalah satu, yaitu Alice.

Ia tidak ingin Alice mengetahui itu, karna ia tak yakin jika Alice bisa menerimanya. Ia saja tidak bisa menerimanya apalagi Alice yang begitu sangat menyayanginya.

Hara ingin segera mencari Alice, dimana pun Alice berada, ia akan mencarinya.

Ia sudah keluar untuk mencari Alice, namun saat dilorong langkahnya dicegat oleh salah satu member NCT yang dikenalnya.

Hara membungkukkan badannya memberi salam. Begitupun sebaliknya. Hara diam menantikan apa yang akan dibicarakan oleh seniornya ini.

"Lee Hara kan?" Hara mengangguk. "Kamu tidak perlu khawatir tentang Alice. Dia ada bersama kami. Mungkin malam ini kami akan membawanya pergi bersama kami, jadi kedatangan saya hanya untuk menyampaikan apa yang sudah Alice katakan. Ia hanya ingin menyendiri dulu katanya."

Hara mengangguk paham, mungkin saat ini bukanlah waktu yang tepat. Dan Alice juga perlu waktu untuk menyendiri.

"Baiklah kalau begitu, saya tidak akan khawatir jika ada yang menjaganya. Kalau begitu saya pamit kembali ke kamar." Doyoung mengangguk mengiyakan. Lelaki tersebut adalah Doyoung. Tadi ia lihat Alice sudah tertidur dengan pulas, lalu ia menyarankan untuk membawanya ke dorm bersama mereka dan ia juga menawarkan dirinya untuk menemui Hara dan memberitahukan tentang keadaan Alice.

Keesokannya, Hara kembali mencari keberadaan Alice. Tadi saat selesai latihan Alice langsung keluar. Hara dengan cepat menyusulnya, tapi ia tak menemukan keberadaan Alice. Ia terus melangkah menyusuri lorong, hingga matanya tertuju pada pintu tangga darurat yang sedikit terbuka.

Ia langsung masuk, dan benar saja Alice sedang berada disana.

"Al?" Hara dengan pelan memanggil Alice, namun Alice masih bergeming. Hara menarik nafasnya pelan kemudian mengambil duduk disebelah Alice.

Alice (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang