Chapter 13

580 43 1
                                    

Terhitung sudah dua bulan Alice menjalani masa trainee, semenjak malam itu Alice seperti menghindari Hara. Biar saja, pikirnya. Biar Hara menyadari apa yang telah diperbuatnya.

Hara sendiri kelihatan bingung ketika Alice yang tiba-tiba seperti menghindarinya. Hara berusaha mendekati Alice tapi Alice terus saja menghindarinya. Ia menerka-nerka apa yang telah diperbuatnya, sehingga Alice menghindarinya. Tanpa menyadari apa yang telah ia sembunyikan selama ini.

Hara terus-terusan mencoba untuk berbicara dengan Alice, tapi hasilnya nihil. Alice selalu menghindar, bahkan waktu istirahat pun Alice pergi keluar tanpa menghiraukannya. Alice lebih memilih berkumpul dengan kakak sepupunya daripada dirinya.

"Alice,." Panggil Hara pelan, saat kini tinggal mereka berdua didalam ruangan. Alice sendiri sudah berancang-ancang untuk pergi, tapi suara Hara menghentikan pergerakannya.

Alice masih diam saat Hara kembali memanggil namanya. Ia masih terlalu kesal kepada Hara yang menyembunyikan sesuatu darinya.

"Kenapa akhir-akhir ini kamu terlihat seperti menghindari ku? Apa yang telah aku perbuat sehingga kamu bersikap seperti ini? Kalau aku ada salah, kamu ngomong sama aku. Jangan diam kayak gini. Aku gak tahu kalau kamu diam terus." Ucap Hara yang sepertinya putus asa memikirkan kesalahan mana yang telah ia perbuat kepada Alice.

Alice tetap diam dengan mata yang sesekali melirik kepada Hara. Ia aslinya begitu khawatir dengan kondisi Hara saat ini. Tapi kekesalannya pada Hara lebih mendominasi nya.

"Jawab,Al? Aku salah apa? Coba katakan, kesalahan mana yang telah aku perbuat?"

"Eonnie tanya aku mana kesalahan yang telah Eonnie perbuat?" Hara mengangguk. "Coba tanyakan pada diri Eonnie sendiri, apa yang telah eonni sembunyikan dariku. Apakah aku tidak begitu berarti bagi eonni?" Lanjutnya.

"Apa yang telah aku sembunyikan,Al? Aku bahkan tidak pernah menyembunyikan apapun dari kamu."

"Oh ya?" Alice bertanya dengan nada sarkastik.

Hara semakin dibuat tidak mengerti dengan kelakuan Alice. Apa yang telah ia sembunyikan dari Alice? Ia masih bingung.

"Jangan pernah menganggap ku sahabat ataupun saudara, jika kamu masih menyembunyikan sesuatu dariku." Setelah berucap demikian, Alice langsung pergi dengan berlari menghalau air mata yang kini akan jatuh dari mata indahnya. Bahkan ia tidak menggunakan kata eonni, ia memakai aku-kamu pada Hara tanpa pakai embel-embel Eonnie.

Ia ingin menemui kakaknya. Ia ingin meluapkan segalanya pada kakaknya itu. Ia berlari dengan mata yang memburam karna air mata menuju keruang latihan kakaknya. Belum sampai tujuannya Alice menabrak seseorang dan terjatuh. Ia merasakan sedikit sakit dipantatnya, tapi rasa sakit dipantatnya itu tidak sesakit hatinya.

Ia tetap dalam posisi jatuhnya, enggan untuk bangkit dan terus menangis. Sedangkan orang yang ditabraknya itu terlihat kebingungan. Pasalnya ia yang ditabrak oleh gadis tersebut, tapi mengapa gadis tersebut yang menangis. Ia masih bingung harus bagaimana, hingga suara teman satu grupnya itu meebuyarkan pikirannya.

"Jaemin~a, mengapa kau berdiam disini?" Jaemin sendiri masih bingung. Ya, lelaki tersebut adalah Jaemin dan yang memanggilnya tadi adalah Haechan. Mereka berencana akan pergi keruang latihan. Tetapi ditengah jalan Jaemin yang sedang asik dengan ponselnya tiba-tiba merasakan ada yang menabraknya dan ia bingung harus bereaksi seperti apa melihat gadis yang mungkin usianya lebih muda darinya itu menangis. Kemudian muncullah Haechan, dan itu sedikit menguntungkan baginya.

"Ada apa?" Tanya Haechan kembali, yang tidak menyadari Alice yang menangis dengan posisi duduk dan kepalanya menunduk.

"Tuh.." dengan telunjuknya Jaemin mengisyaratkan Haechan agar segera melihat kebawah. Haechan sedikit terlonjak melihat gadis tersebut. Tapi tunggu, ia mengenali gadis tersebut. Dengan perlahan Haechan mensejajarkan tubuhnya dengan Alice.

Alice (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang