Chapter 7

798 62 1
                                    

Sudah lima hari ini Alice uring-uringan didalam kamarnya. Pasalnya selama lima hari ini ia selalu sendirian dirumah saat siang hari, sedangkan Johnny akan kembali ke apartemennya pada malam hari. Dan Johnny melarangnya tuk kembali ke Agensi. Ia tidak melakukan kegiatan apapun selain berbaring di kasurnya.

Alice bangkit dari tidurnya untuk bangun menuju dapurnya. Ia merasa kelaparan karna ini sudah waktunya untuk makan siang. Ia berjalan menuju ke arah kulkas dan melihat apa saja bahan yang bisa dimasaknya untuk makan siang. Ternyata ia kehabisan bahan makannya. Ia tidak pernah tahu perihal isi kulkasnya. Karna selama ia tinggal disini, Johnny yang akan selalu memasakkan sesuatu untuknya. Jika siang pun ia biasanya memesan delivery. Jadi wajar ia tidak tahu menahu tentang dapurnya. Bukannya tidak bisa memasak. Hanya saja jiwa magernya selalu mendominasi.

Tidak tahu mengapa saat ini Alice ingin memakan sesuatu yang ia masak sendiri. Dengan segera Alice bersiap untuk mengambil jaketnya dan dompetnya untuk keluar mencari bahan makanan yang akan ia masak. Ia tak perlu mencari kendaraan untuk membawanya pergi, karna jarak supermarket dan gedung apartemen nya hanya bersebrangan jalan.

"Mau masak apa ya? Sekalian nanti kalau oppa datang, aku masakkan juga. Selama ini oppa yang selalu memasakkan sesuatu untukku. Apa aku masakin menu Indonesia aja, ya. Yang dulu pernah diajarin mama." Alice bermonolog sendiri sedari tadi, dengan tangan yang terus mendorong troli.

Saat ini Alice sedang disibukkan dengan memilih sayuran yang akan ia beli, dilanjut dengan bahan lainnya. Semua bahan yang ia butuhkan telah selesai dipilih. Dan sekarang Alice mendorong troli belanjaannya menuju rak cemilan yang akan ia beli untuk menemaninya saat di apartemen nanti.

Saat tangannya akan mengambil Snack yang ia inginkan, ada tangan lain yang juga sama akan mengambil Snack tersebut. Alice dengan segera menjauhkan tangannya dan melihat siapa yang ada dibelakangnya.

Alice terlihat bingung dengan seorang pria didepannya ini. Alice terlihat mengingat ingat nama pria ini. Ia tahu jika pria ini adalah kawan seunit dengan Johnny tapi ia tidak begitu mengenali namanya.

"Jungwoo. Namaku Kim Jungwoo. Teman seunitnya Johnny." Ucap Jungwoo langsung ketika ia melihat raut kebingungan Alice yang sedang memikirkan sesuatu.

"Ahh, Jungwoo oppa. Mianhae, aku belum bisa mengenal satu persatu nama kalian." Alice berucap ketika ia mengetahui bahwa pria dihadapannya ini menyebutkan namanya.

"Tidak masalah. Wajar jika kau sulit mengenali kami. Kami satu grup memiliki banyak anggota jadi ya wajar jika kau susah untuk mengingatnya." Terang Jungwoo.

"Oh iya,Jungwoo oppa terimakasih telah menolongku waktu itu. Aku belum sempat mengucapkan terimakasih kepadamu." Ucap Alice tulus. "Oppa kesini sama siapa?" Tanya Alice ketika ia menyadari bahwa tidak mungkin Jungwoo bisa berada disekitar gedung apartemen nya.

"Oh itu, bukan masalah. Kau adalah adik dari sahabatku. Jadi wajar jika kau membantumu. Aku kesini sama member. Mereka akan menjengukmu. Tapi kau malah ada disini."

"Aku ingin memasak sesuatu, jadi aku turun untuk berbelanja karna bahan yang aku butuhkan tidak ada."

Jungwoo menganggukkan kepalanya paham. Saat ini Alice sedang berjalan menuju kearah kasir dengan Jungwoo yang mengikuti dibelakangnya.

Setelah membayar semua belanjaannya, kini Jungwoo mengambil alih belanjaan Alice. Alice yang kaget pun langsung menghampiri Jungwoo yang berjalan didepannya.

"Oppa, biar aku aja yang bawa. Aku bisa kok." Ucap Alice.

"Aku tidak akan membiarkan seorang wanita untuk membawa barang belanjaannya yang berat sendirian sedangkan aku menganggur." Ucap Jungwoo acuh tak memperdulikan Alice yang terus terusan melarangnya untuk membawa barang belanjaannya.

Alice (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang