Part 01

33 4 3
                                    

Pagi yang cerah, hari yang begitu sempurna bagi sebagian orang. Tapi tidak bagi sebagian siswa karena mereka harus bangun pagi dan berangkat ke sekolah lebih awal dari biasanya agar bisa mengikuti Upacara Bendera yang setiap Senin di laksanakan. Begitu juga dengan Sella, siswa kelas 11 IPA 4 yang sekarang sedang buru-buru ke sekolah.

"Mah..dasi dan topi Sella dimana?" teriak Sella dari bilik kamarnya.

"Ada di lemari, makanya semalam itu disiapkan memang"teriak sang mama dari arah dapur yang sedang mempersiapkan sarapan. Sella adalah anak tunggal di keluarganya, ayahnya sedang Dinas di luar kota dan kini dia hanya tinggal berdua dengan ibunya.

Sella muncul dari kamarnya, "Mah, Sella berangkat dulu ya" ucapnya sambil menyalimi tangan mamanya itu. "tapi kamu belum sarapan Sella", "nanti di sekolah, Sella udah lambat. Dah mama" teriak Sella sambil berlari meninggalkan mamanya. "Dasar anak itu" mamanya hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah putrinya.

Jarak sekolah dengan rumah Sella tidak begitu jauh dan Sella hanya perlu berjalan saja untuk sampai ke sekolah. Namun memang Sellanya yang tidak tahu atur waktu biar ngak terlambat ke sekolah, kini dia tengah berlari tergopoh-gopoh karena sebentar lagi pagar sekolah akan tutup.

"ni anak mana sih, tinggal 5 menit lagi gerbang sekolah akan tutup" panik Siska. Siska Jenifer Putri adalah sahabat Sella dari awal masuk sekolah di SMA Nusa Bakti.

"tungguu..pakk!jangan tutup dulu saya mau masuk!" teriak gadis dari arah pagar sekolah. Ya, dia adalah Sella yang hampir saja terlambat. Melihat itu siska menghampiri Sella.

"lu habis dari mana neng? Jam segini baru ke sekolah. Ngak biasanya lu terlambat kek gini" omel siska. "hehe sorry sis, semalam gue marathon drakor jadi bangun kesiangan deh" alasan Sella. "ya udah yuk cepat, upacara sudah mau mulai nih. Mana kelas kita lagi yang bertugas" ucap siska. "eh iya ya, gue kan di tunjuk jadi Dirgen" ingat Sella. "Ya udah ayuk, nanti bu ketua marah lagi kita lambat".

Kini Sella dan Siska sudah bergabung dengan teman-temanya di barisan petugas Upacara walau sebelumnya mendapat siraman rohani dari sang ketua kelas. Kini upacara sudah mulai, namun sedari tadi Sella tidak fokus dengan kegiatan upacara. Sekarang pembina upacara sedang memberikan amanahnya.

(kenapa nih, kok kepala gue sakit ya)-batin Sella. Sella yang kurang fokus karena dari tadi terus memegang kepalanya mengundang perhatian seseorang.

(itu anak kenapa?kok dari tadi megang kepalanya terus?)-batin orang itu. Siska yang melihat Sella yang bersikap aneh itu pun menanyakan keadaan Sella. "lu kenapa? Lu ngak apa-apakan?" tanya siska sambil berbisik.

"tau nih sis, kepala gue rasanya mau pecah. Mana ni perut juga sakit lagi" bisik Sella.

"astaga Sel wajah lu pucat banget, lu sarapan ngak tadi?", tanya Siska berbisik dengan sedikit khawatir namun dengan watadosnya Sella menjawab "hehe..belum Sis".

"wah nyari mati nih anak, udah sini gue anter ke UKS" saran Siska.

"ngak udah deh sis, gue ngak apa-apa kok."

"tapi lo udah pucat banget Sella, udah ngak usah keras kepala deh. Gue anter ya" saran Siska, terlihat dari wajahnya dia agak cemas dengan keadaan Sella.

"tapi Sis, gue ngak ap-" belum selesai Sella ngomong padangannya menjadi sangat gelap, tubuhnya juga sudah tidak mampu menahan berat tubuhnya. Sella jatuh pingsan.

"SELLAA.."teriak Siska dengan keras membuat semua perhatian siswa siswi bahkan guru-guru tertuju padanya. Bahkan dia juga ikut kaget melihat kejadian tersebut. 

.

.

.

Tbc. 

Jangan lupa vote!.

Sella's Story: My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang