Part 07

5 1 0
                                    

"BERHENTIIII.." teriak Sella mencoba memisahkan mereka tapi arah tinju kedua tangan mereka sedang mengarah ke wajah Sella yang berdiri tepat di tengah-tengah mereka.

"SELLAA.." teriak Siska tidak percaya aksi nekat sahabatnya itu.

Sella yang sudah berada di tengah-tengah mereka pun hanya pasrah menerima pukulan dari 2 pemuda tersebut. Namun yang terjadi pukulan mereka berhenti tepat di samping wajah Sella yang sudah menutup matanya sambil kedua tangannya mencoba memisahkan mereka.

Mereka semua tercengang dengan aksi nekat Sella, yang mencoba memisahkan mereka.

Sella yang masih menutup matanya mencoba berbicara pada mereka berdua.

"gue mohon kalian berhenti" ucap Sella dengan gemetar

Diki dan Raka yang kaget dengan aksi Sella membuat mereka menghentikan pertengkaran mereka. Dan hampir saja tinju mereka mengenai wajah mulus Sella.

Sella melihat kearah Diki kemudian ke arah Raka dengan mata yang berkaca-kaca sambil mengucapkan

"berhenti..gue mohon berhenti.."ucap Sella kedua kalinya tanpa sadar air matanya jatuh membuat mereka semua yang berkelahi di dalam kelas menjadi diam seketika.

Siska yang melihat Sella sudah gemetar ketakutan mencoba mendekati Sella dengan memberikan pelukan agar sahabatnya itu tidak ketakutan lagi.

Diki dan Raka merasa bersalah karena hampir saja memukul seseorang, apalagi dia adalah perempuan.

Raka yang masih emosi mencoba menetralkan emosinya dengan meninggalkan kelas itu dengan teman-temanya yang lain.

Sementara Diki yang mencoba mendekati Sella namun di halangi oleh teriakan sang guru memanggil mereka.

"kalian semua yang berkelahi..ikut bapak sekarang ke ruang BK. Dan kalian semua kembali ke kelas SEKARANG!!" ucap pak Bondan dengan tegas membuat semua siswa kembali ke kelasnya masing-masing.

"yuk Sel, kita ke kelas" ucap Siska lembut, Sella hanya menuruti saja.

"Sell.."panggil Diki namun di tahan oleh Siska

"lu selesai masalah lo, baru lo boleh ketemu sama Sella" ucap sinis Siska. Walaupun mereka sahabatan, Siska tetaplah Siska yang tidak suka jika sahabatnya di buat sedih walaupun itu karena sahabatnya sendiri.

Diki yang hanya bisa melihat kepergian dua sahabatnya hanya tunduk pasrah sambil pergi menuju ke ruang BK atas perintah guru tadi.

Kini di ruang BK sudah ada beberapa guru, dan mereka semua yang terlibat dalam perkelahian tadi. Mereka semua di suruh menjelaskan apa sebenarnya yang terjadi sampai mereka babak belur seperti ini.

"ampun deh bapak sama tingkah kalian, hanya karena kalah dalam permainan olahraga kalian sampai berkelahi hingga babak belur seperti ini" omel pak Bondan guru fisika sekaligus wali kelas 11 IPA 2.

"kalian ini kayak anak kecil saja, bagaimana jika salah satu di antara kalian ada yang luka parah? Kami sebagai guru juga kena imbasnya" omel ibu Jeha guru Geografi sekaligus wali kelas 11 IPS 3.

Kini Diki, Aldi, Josua dan Bagas serta geng Raka, Meldi, Riski dan Jessen hanya pasrah saja di omeli oleh wali kelas mereka. Pak Agusselaku guru BK hanya mmperhatikan saja mereka semua di omeli wali kelas mereka. Setelah siraman rohani dari wali kelas mereka sudah selesai kini pak Agus selaku guru BK berbicara.

"jujur bapak bingung sama kalian, kalian ini termasuk murid yang berprestasi di bidang yang sama tapi kalian malah saling menjatuhkan. Karena ulah kalian kelas 11 IPA 2 menjadi sangat berantakan, untung tidak ada barang sekolah yang rusak karena ulah kalian, sebagai hukumannya kalian hormat bendera sampai istirahat kedua. Dengar!" perintah pak Agus.

"dengar pak, kalau begitu kami permisi" ucap mereka.

Saat mereka akan meninggalkan ruang BK samar-samar mereka mendengarkan guru membicarakan aksi Sella tadi.

"ya ampun pak, tadi saya dengar dari Siswa katanya ada anak wali ibu Eka mencoba memisahkan mereka, hampir saja ia terluka untuk dia tidak apa-apa hanya kaget saja" ucap guru-guru di ruang BK.

Dua orang yang mendengarkan ucapan guru itu sebelum akhirnya pergi hanya tunduk dengan rasa penyesalan..

( Sorry..) batin orang itu.

(maaf-)batin seorang yang lain.

Kini Sella dan Siska sedang duduk di bangku mereka, setelah dari kelas 11 IPA 2 Sella tidak begitu banyak bicara, mungkin saja dia masih syok dengan aksinya tadi. Melihat itu Siska dan teman-teman sekelas mereka merasa kasihan dengan Sella. Mereka tahu yang dilakukan Sella itu adalah hal yang nekat dan sangat berbahaya namun mereka juga tahu pasti alasan Sella melakukan itu karena tidak ingin sahabatnya terluka apalagi mereka merasakan ketulusaan Sella saat berteman dengan siapa saja.

"gue kasihan banget dengan Sella, pasti dia masih syok" ucap Andre teman sekelas Sella.

"tapi aksinya tadi nekat banget, gue aja takut ngeliatnya' ucap Tika

Mereka hanya mengangguk saja, namun itu tidak berlangsung lama karena guru mata pelajaran selajutnya sudah datang.

Siska yang dari tadi memperhatikan Sella yang diam saja di buat bingung. Dalam hati Sella jujur dia sangat takut jika sesuatu buruk terjadi pada Diki orang yang begitu dia sayangi, itulah mengapa dai begitu nekat saat perkelahian tadi. Siska hanya diam dan memeperhatikan saja, begitulah seterunya sampai jam istirahat kedua berbunyi.

"Sell, ke kantin yuk. Lu kan tadi makan cuma sedikit kita beli jajan yuk" ajak Siska.

"yuk Sel, gue yakin lo pasti lapar juga kan?" ajak Abil dan juga beberapa temannya yang lain.

Sella yang melihat usaha temannya untu mengajak dirinya hanya mengangguk saja.

"yey.. yuk ke kantin.." teriak Siska memenuhi seisi ruang kelas.

Sella hanya tersenyum saja melihat tingkah sahabatnya itu dan teman-temannya yang lain. Kini mereka sedang dalam perjalanan menuju kekantin, namun di jalan Sella berpaspasan dengan Diki dan kawan-kawan yang dari arah lapangan setelah mendapat hukuman tadi.

"Sella" sapa Diki namun di abaikan Sella dengan terus jalan tanpa memperdulikan panggilan Diki.

Diki, Siska dan semua yang memperhatikan di buat kaget dengan tingkah Sella, dia bingung apakah Sella marah padanya sampai tidak menjawab sapaannya.

(sorry Sel..)batin Diki.

(semarah itukah lo ke dia Sel?) batin Siska.

"gila..Sella kalau marah ngeri juga ya" bisik-bisik mereka yang kaget dengan sikap Sella.

Tidak jauh dari mereka, seseorang berdiri dan hanya menampilkan senyum smirk miliknya.

(kayaknya bakal seru nih..) batin orang itu.

.

.

.

Tbc.

Jangan Lupa Vote dan Follow

Sella's Story: My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang