Part 06

6 1 0
                                    

Esok hari saat di sekolah.

Sella yang baru tiba di sambut dengan teriakan sahabatnya yang memanggil namanya, siapa lagi kalau bukan Siska.

"Sel..sella.."panggil Siska dengan sedikit berteriak.

"apaan sih Sis, brisik tau ngak" ucap Sella yang baru tiba

"tugas lo udah? Gila susah banget, mana gue ngerjain di rumah sepupu gue jadi ngak bisa ke rumah lo buat minta contekan" panik Siska sambil menjelaskan masalahnya pada Sella.

"dasaar tukang nyontek. Iya udah" ucap Sella

"hmm..boleh liat?"ucap Siska sambil menunjukan puppy eyesnya.

"ih apaan sih jijik tau, nih.." ucap Sella sambil memberikan buku jawabannya pada Siska.

"ya ampun, baik banget sih sahabat gue ini" ucap Siska sambil menerima buku Sella. Siska begitu cepat menyalin jawaban Sella sebelum bel berbunyi. Sella hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah sahabatnya itu.

Kini Sella, Siska bahkan siswa lainnya tengah fokus pada mata pelajaran mereka di jam pertama sampai jam kedua yang terus disambung. Saat ini mereka sedang belajar mata pelajaran Biologi yang di ajar oleh Ibu Eka wali kelas mereka untuk mata pelajaran jam pertama. Mendengarkan penjelasan gurunya menjadi fokus siswa-siswi 11 IPA 4 saat ini, namun tidak jarang ada yang memilih tidur atau mencari kesibukan lain. Setelah beberapa jam mengikuti kegiatan pembelajaran Sella dan Siska kini berada di kantin untuk melepas penat akibat serangan rumus fisika di jam kedua sebelum istirahat.

"gila..bisa lepas ni otak gue kalau terus-menerus di serang rumus pak Bondan, mana gurunya killer lagi" omel Siska sambil menikmati jajanan mereka.

"sama lah Sis, gue sampe puyeng dengan pertanyaan pak Bondan. Bukannya menjawab pertanyaan kita justru di tanya balik" ucap Sella.

"tapi ya, gue bingung kok tugas lo bener semua? Ngak biasanya lo dapat nilai sempurna buat tugas rumah dari pak Bondan" tanya Siska.

"tapi lu bener juga kan?" tanya Sella balik.

"hehe..iya sih, beruntung sih tadi gue sempat nyontek di lo" cengir Siska sambil mencomot makanan di hadapanya.

"ih dasar..btw sebenarnya untuk tugas fisika gue dibantuin Diki kemarin sore" ucap Sella dengan senyum malu-malu.

"AP-APAA" pekik Siska kaget membuat Sella dan seisi kantin kaget melihat dirinya.

"anjir..kaget gue bege" ucap Sella sambil mengelus dadanya.

"hehe..sorry, tapi gimana bisa? Wah parah nih kalian ngumpul tapi ngak ngajak gue" ucap Siska dengan sedikit tidak terima.

"sorry Sis, kemarin itu juga ngak sengaja. Awalnya gue mau chat lo, tapi gue salah kirim. Mana gue bilangnya minta tolong ngerjain tugas bareng-bareng jadinya si Diki datang bantuin gue" ucap Sella menjelaskan kejadian sebenarnya.

"hm..gitu ya, oke gue terima, tapi lain kali kalau mau ngumpul ajak gue" ucap Siska.

"iya-iya, btw mereka mana ya?" tanya Sella

"hm..ngak tau nih, tumben ngak ngumpul" ucap Siska.

Saat mereka menikmati makanan mereka, tiba-tiba seseorang menghampiri mereka.

"Sellaaa..Siskaa" sapa pemuda itu sambil ngos-ngosan.

"apaan sih ham, brisik tau ngak. Coba tenang dulu baru ngomong" ucap Siska.

"ngak ada waktu buat tenang, itu..itu Diki, Aldi, Josua dan Bagas lagi berantem dengan anak 11 IPS 3" ucap Ilham dengan panik

"APAA.."pekik Sella dan Siskaa bersamaan.

"kok bisa sih?" tanya Sella

"ngak tau yang jelas mereka masih beradu jotos tuh di kelas" ucap Ilham.

Mendengar itu Sella dan Siska buru-buru ke kelas 11 IPA 2, terlihat dari jauh banyak siswa dan siswi berkerumunan menyaksikan perkelahian itu.

"misi..permisi.." ucap Sella mencoba melewati kerumunan tersebut, dan benar saja di dalam kelas itu begitu berantakan, meja dan kursi berhamburan dan bisa di lihat Diki dan kawan-kawan sedang beradu jotos dengan geng siswa 11 IPS 3 yang di pimpin oleh Raka, Meldi, Riski dan Jessen.

Melihat itu Sella ingin membantu memisahkan mereka, tapi Sella bingung harus lakukan apa, tanpa pikir panjang Sella masuk ke dalam pertempuran mereka.

"kita harus pisahkan mereka" ucap Sella pada Siska.

"tapi gimana caranya? Mereka benar-benar sulit untuk di pisahkan" ucap Siska juga panik.

"ngak ada cara lain" ucap Sella sebelum meninggalkan Siska.

"Sel..Sella lo mau kemana?" panggil Siska mencoba menahan tangan Sellaa namun gagal karena Sella sudah masuk ke dalam arena perekelahiran itu..

"gila ya itu anak?" omel Siska.

Sella yang mencoba menghampiri Diki dan Raka anak 11 IPS 3, tanpa memperdulikan panggilan Siska dan murid lainnya yang melihat aksi nekatnya

"BERHENTIIII.." teriak Sella mencoba memisahkan mereka tapi arah tinju kedua tangan mereka sedang mengarah ke wajah Sella yang berdiri tepat di tengah-tengah mereka.

Sella yang sudah berada di tengah-tengah mereka pun hanya pasrah menerima pukulan dari 2 pemuda tersebut. Namun yang terjadi..

Dilain sisi, sebelum Sella masuk ke dalam pertengakaran 2 pemuda tersebut mereka awalnya beradu argumen yang dimana didasari oleh hal sepele.

"cih, Cuma gara-gara tim lo kalah main basket kemarin, lo dan geng lo mau ngehajar kami, gila lu ya?" tanya Dika dengan wajah yang lumayan lebam akibat pertarungan sebelumnya.

"gue ngak bakal ngehajar lo dan geng lo, kalau kalian ngak mulai duluan bangsat" emosi Raka.

"mulai apa sih Ka, jelas-jelas kemarin kalian yang curang tapi masih aja ngak mau terima" ucap Diki mencoba menjelaskan.

"berisik lu bacot" tanpa pikir panjang Raka mencoba melayangkan lagi pukulannya pada Diki, begitu pula Diki ingin melayangkan pukulannya pada Raka namun tiba-tiba terdengar suara seseorang yang mencoba menghentikan mereka

"BERHENTIIII.." teriak Sella mencoba memisahkan mereka tapi arah tinju kedua tangan mereka sedang mengarah ke wajah Sella yang berdiri tepat di tengah-tengah mereka.

"SELLAA.." teriak Siska tidak percaya aksi nekat sahabatnya itu.

.

.

.

Tbc.

Jangan Lupa Vote dan Follow.

Sella's Story: My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang