Part 04

6 1 0
                                    

Bel istirahat sudah berbunyi, siswa dan siswi SMA Nusa Bakti sudah banyak yang keluar menuju kantin ada juga yang di kelas, dan melakukan aktivitas mereka. Seperti halnya siswa dan siswi kelas 11 IPA 4, kini Sella dan Siska serta teman-temannya yang lain bersiap untuk ke kantin.

"yuk guys. Sebelum kantinya penuh" ajak Naila.

"yuk.." mereka semua serempak jawab. "guys..kalian duluan saja, gua lag tunggu-" belum selesai Sella ngomong langsung di sambung oleh seseorang "nunggui siapa?".

"eh..Diki." jawab Siska. Yang lain hanya melihat saja, ada yang sudah meninggalkan kelas saking laparnya. "udah lama nunggu?" tanya Sella. "ngak kok, baru aja nyampe. Yuk ke kantin" ajak Diki. "ehm..jadi cuma Sella aja nih yang di ajak, gue ngak. Oke fine" ucap Siska. "ih apaan sih pake acara ngambek segala. Gue kesini sekalian ajak lo juga. Ciee ngambek..ciee" ejek Diki pada Siska. "apaan sih siapa juga yang ngambek" kesal Siska pada Diki sampai ingin memukulnya namun tidak bisa karena Diki sudah duluan lari keluar kelas, Sella hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah dua sahabatnya itu.

Kini Sella, Siska dan Diki dan kawan-kawan sekelas Diki yaitu Josua, Aldi, dan Bagas duduk bersama-sama di satu meja panjang yang ada di kantin tersebut.

"Jo pesenin kita makanan dong" bujuk Aldi. "lah kok gue?" tolak Josua.

"udah pesenin kita napa, itu duo S juga udah laper" tunjuk Bagas pada Sella dan Siska.

"lah lo kok main nunjuk-nunjuk kita?" tanya Siska. "kalian ngak laper apa?" tanya Bagas.

"ya laperlah bagass" ngegas Siska. "ya udah..dah, kalian pesan apa?" final Aldi bertanya. "nah gitu dong kawan yang setia, gue makanannya bakso, minumannya es teh manis. Kalian?" tanya Josua. "Samain" jawab Diki dan yang lain juga ikut mengangguk.

"ya udah kumpul duit, sekalian di bayar" ucap Aldi dan mereka menuruti ucapan aldi. "Jo ikut gue" ajak Aldi, "lah kok gue lagi sih?" kesal Josua. "udah cepat, gue laper nih" bujuk Bagas. "ya udah, tunggu" jawab Josua.

Kini Sella, Siska, Diki, Aldi, dan Bagas sedang menikmati makanan mereka, tak lupa diselingi canda gurau dari Siska dan Bagas karena hanya mereka yang susah untuk akur.

Sella memperhatikan Diki dengan seksama, dia senang jika melihat Diki bisa tertawa lepas seperti itu. Menurutnya itu adalah pemandangan yang indah. Tapi ternyata Diki sadar akan gerak gerik Sella yang sendari tadi terus memperhatikannya. Tanpa ragu ia bertanya, "kenapa Sel, kok lu liatin gue terus?" tanya Diki. Sella yang merasa ketahuan telah curi-curi pandang kepada Diki pun merasa malu dan segera memalingkan wajahnya ke arah lain.

(terkutuk kau Sel, emang ngak tau tempat. Malah sempat-sempatnya curi-curi pandang. Kalau ketahuankan bahaya)-batin Sella sambil mengutuki dirinya. Sella hanya diam saja dan malu untuk melihat wajah Diki dan teman-temannya karena saat ini dia benar-banar malu.

Teman-temannya yang melihat interaksi dua insan itu pun mencoba menjaili mereka, "ya ampun Sel, kok muka lo merah?" tanya Josua. "Apaan sih kalian, g-gue..gue kepedesan. Ia kepedesan tadi naruh sambelnya banyak banget" alasan Sella. "ya udah kalau kepedesan ganti aja makanannya, makan yang lain aja" bujuk Diki dengan nada lembut. Hal itu membuat Sella makin gugup berada di dekat Diki.

(apa firasat gue aja, sikap Sella yang seperti itu kayak dia lagi nyembunyiin sesuatu. Samapi kelihatan gugup gitu pas ditanya Diki) gumam Bagas dalam hati

(emang ya kalau dah suka, suka kelepasan sendiri. Jatuhnya malu sendiri.)gumam Siska dalam hati.

"lah kok jadi kalian yang ngelamun, lagi mikirin apa hayoo.." kepo Josua.

"bukan apa-apa!" ucap Siska dan Bagas bersamaan.

"ciee..samaan" ejek Aldi dan Josua.

"ekhm..ada apa nih" ejek Sella mencoba tenang.

"kayaknya bakal ada yang cinlok" ejek Diki.

"apaan sih!" jawab mereka lagi bersamaan. "ciee..dua kali loh Sis Gas, beneran jodoh lu berdua" ejek Josua.

"cie..Bagas" ejek Aldi juga. "Apaan sih kalian, liat gue udah ngak mood makan" kesal Siska.

"udah-udah jangan gangguin lagi. Udah bel noh yuk balik kelas" ajak Sella menghentikan ke jailan Diki dan teman-temannya.

Saat mereka menuju ke kelas masing-masing, Siska yang melihat Sella masih diam saja pun menegurnya. "masih mikirin kejadian tadi ya?" tanya Siska dan hanya di anggukkin Sella. "udah jangan pikirin lagi, tapi ngak apa-apa sih lu lucu kalau lagi malu"ejek Siska yang membuat Sella makin malu jika mengingat kejadian tadi

Skip pulang sekolah.

"Sell gue duluan ya, udah ada yang jemput. Soalnya pulang ini langsung ke rumah saudara" ucap Siska.

"yah, jadi gue pulang sendiri dong. Ya udah deh salam buat emak lu ya". Siska dan Sella meninggalkan kelas mereka dan berpapasan dengan Diki dan kawan-kawan yang juga akan pulang. "hai duo S" sapa Josua.

"hai Jo" balas Sella dan Siska. "ya udah gue duluan ya" pamit Siska meninggalkan teman-temannya.

"buru-buru amat tuh anak" gumam Josua. "iya, dia udah di jemput katanya mau ke rumah saudaranya" ucap Sella.

"ya udah balik yuk" ucap Bagas.

"yuk.."ucap mereka. Saat Sella berjalan tiba-tiba Diki menarik tangan Sella sambil berjalan menuju parkiran di ikuti Bagas, Aldi dan Josua. "pulang bareng gue aja, mumpung kita searah" ucap Diki.

"tapi kan rumah gue dekat, ngak usah ah ngerepotin lo" ucap Sella. Diki tidak menghiraukan ucapan Sella dan terus menarik tangannya sampai di parkiran motor.

"udah naik" ucap Diki sambil memberikan helm untuk dipakai Sella. "tapi kan Dik, rumah gue dekat. Tinggal jalan aja udah sampai" ucap Sella.

"udah naik aja kali Sel, mumpung si Diki dapet hidayah mau berbuat baik", ucap Josua dan di iyakan Aldi dan Bagas. "apaan sih Jo, gue kan emang selalu baik ke semua orang. Udah naik aja Sel" ucap Diki.

"ya udah, gue naik ya" ucap Sella sambil menaiki motor sport milik Diki dan menggunakan helm yang di berikan.

"udah siap" tanya Diki. "udah" balas Sella.

"pegangan, nanti jatuh" perintah Diki. Sella hanya mengangguk saja sambil memegang pundak Diki. Sella sangat gugup karena ini kali kedua dia naik motor bareng Diki. Terakhir dia ingat saat Sella dan Diki pergi menjenguk Siska waktu sakit dulu.

Sella dan Diki memang udah dekat layaknya sahabat. Sering menghabiskan waktu bersama tapi itu bersama Siska juga untuk waktu berdua mereka sangat jarang. Hal ini membuat Sella kadang gugup bila harus berdekatan dengan Diki.

Sepanjang perjalanan mereka hanya diam saja. Karena rumah Sella yang lumayan dekat jadi perjalanan mereka hanya memakan beberapa menit saja. Sampai di rumah Sella.

"makasih" ucap Sella sambil memberikan helm yang di kenakannya tadi.

"hm..yoi" balas Diki. "ngak singgah?" tanya Sella, "lain kali aja deh. Soalnya gue ada urusan" ucap Diki.

Sella hanya ber-oh saja, dia juga tidak ingin menanyakan lebih urusan Diki karena itu privasinya. Diki berpamitan pada Sella dan meninggalkan Sella.

Sella berjalan memasuki rumahnya, "Selamat Siang mah, Sella udah pulang" ucap Sella memasuki rumahnya. "iya siang. Sana ganti baju habis itu turun makan" ucap mamanya dari arah dapur. Sella tak menjawab apapun dia hanya melakukan apa yang di perintahkan mamanya.

Sella memasuki kamarnya dan tak lupa mengganti baju sekolahnya seperti perintah mamanya. Sambil bersiap-siap Sella teringat lagi kejadian di kantin sampai dia di antar pulang oleh Diki. Jujur, Sella mulai baper dengan perlakuan Diki padanya. Bukan hanya itu, Sella seperti sudah memberikan sedikit harapannya pada Diki walau dia sendiri tidak tau apakah perasaannya nanti akan terbalaskan atau tidak.

.

.

.

Tbc

Jangan lupa Vote, Follow dan Komennya. 

Sella's Story: My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang