12 - Jangan Buru-Buru

109 27 0
                                    

Jeonghan sedang berjalan menuju halaman rumahnya dan tidak sengaja melihat sang Ibu sedang ngobrol dengan seseorang.

"Seungcheol, kamu tahu tidak saat ini si Jeonghan sedang suka sama siapa?"

"Nggak tahu, Bu. Dia nggak pernah cerita sama saya tentang orang yang dia suka."

"Oalah, kirain kamu tahu. Soalnya anak itu sudah beberapa kali Ibu jodohkan, tetap aja nggak ada yang cocok sama dia."

"Ya, mungkin belum ketemu jodohnya aja sih, Bu. Makanya ditolak terus sama Jeonghan."

"Iya sih, tapi kan Ibu pengen kenalan gitu sama calon menantu kalau Jeonghan udah punya crush."

"Kayaknya belum deh, soalnya Jeonghan masih cari perempuan yang sesuai dengan tipenya."

"Emang tipe Jeonghan itu perempuan yang seperti apa?"

Tiba-tiba Jeonghan muncul di antara mereka dan spontan menjawab.

"Baik dan tegas."

Ibu dan Seungcheol langsung kaget.

"Loh, Jeonghan udah pulang lari pagi?"

Jeonghan tersenyum.

"Iya, sudah Ibu."

Ibu pun menyerahkan sebuah undangan kepada Jeonghan.

"Ini ada teman kamu, dia lagi bagi-bagi undangan pernikahan."

"Loh, kamu mau nikah?"

"Bukan, ini pernikahan saudaraku."

"Oalah, kirain kamu tadi."

"Hehehe, belum. Doain aja biar bisa nyusul segera."

"Aamiin."

"Nah, temen kamu udah doa tuh supaya segera nyusul saudaranya yang mau nikah. Kamu kapan?

Jeonghan langsung merangkul sang Ibu.

"Bu, menikah itu ibadah, dan ibadah gak boleh buru-buru. Nanti nggak khusyu."

Ibu melepaskan rangkulan Jeonghan.

"Ya, tapi ibadah itu juga tidak boleh ditunda-tunda terus."

Seungcheol langsung tertawa mendengar jawaban Ibu yang secara to the point mematahkan argumen jeonghan.

"Eh, kamu kenapa ketawa?"

~

~

~

To Be Continue

Ruang Tamu (Jeonghan♡Sowon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang