22 - Cobaan 3

84 18 0
                                    

Soeham berdiri memandang suasana rumah yang sebentar lagi akan ramai karena diadakannya acara pernikahan.

Walau semua orang gembira, tapi tidak dengan Soeham yang tampak sendu.

Obrolan antara keluarganya yang masih percaya dengan hal mengenai alangkah tidak baiknya seorang Adik mendahului Kakak untuk menikah.

"Tapi mau gimana lagi sih, jodohnya udah datang duluan." batinnya.

Tak lama kemudian seseorang menepuk bahunya.

"Papa? Ada apa?" tanya Soeham.

Papa lalu merangkulnya dan berkata.

"Kamu bisa saja keras kepala untuk menolak, bahkan membatalkan pernikahan Adikmu."

Soeham bingung, darimana Papa tahu kegundahannya ini.

Namun, ia tetap menyimak setiap kata dari Papa.

"Hanya saja, bukankah selama ini kamu adalah Kakak yang baik? Seringkali berkorban demi Adik. Sayang sesayang-sayangnya."

Soeham beralih menatap foto keluarga di ruang tengah.

"Maka mudah-mudahan dengan pengorbanan besarmu hari ini, Allah langsung kirimkan seseorang yang sangat baik, yang bahkan kamu sendiri tidak sangka-sangka, untuk menggenapkanmu."

Soeham memandang Papa lalu kemudian memeluknya.

"Maafin keluarga Papa ya kalau omongan mereka bikin kamu insecure dan overthinking."

Soeham tidak tahu kalau selama ini Papa selalu mengamatinya.

Bahkan momen ini juga memang sudah dinantikan oleh Papa.

"Kamu baik, pasti akan bertemu dengan yang baik juga." ucap Papa.

~

~

~

Sumber kata٢ Papa:

Febriawan Jauhari - Hanya Saja Definisi Cinta Kita Berbeda (hal 151)

~

~

~

To Be Continue

Ruang Tamu (Jeonghan♡Sowon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang