"Fakta menarik tentang manusia: bisa berjanji, tetapi tidak menepati."
___
*Author be like: Si onoh belum bayar utang gue woi!
.
.
."Eum ... Bunda, Mauve udah boleh pulang?"
Mauve telah melakukan kesalahan besar. Seharusnya ia tidak bertanya pada Bunda yang sedang dalam mode singa. Sekarang ia pula yang mendapat pelototan. Tentunya kabur lebih baik, tetapi untuk bergerak saja seperti melakukan dosa besar.
Memilih bungkam, Mauve menyusutkan tubuhnya ke sofa. Mungkin memang lebih baik ia berdiam di sana dan saat waktunya tiba, ia akan kabur. Dengan suasana yang mencekam dan dingin, bagaimana bisa Mauve bertahan?
Saat ini, tersangka utama—Sian dan Maroona sedang dalam interogasi. Mauve pikir hanya ia yang kaget karena Sian membawa Maroona, ternyata ibunya pun tak kalah kaget. Dari raut wajahnya, Mauve bisa menebak bahwa Bunda tidak menyukai Maroona.
"Kali ini cewek mana lagi yang kamu pungut?" tanya Bunda dengan suara meninggi. Matanya
"Bunda!" Kemudian Sian sadar bahwa ia telah meninggikan suaranya lebih dari sang ibu. Walaupun refleks, tetap saja lelaki itu merasa menyesal.
Maroona sungguh hebat dapat membuat Sian yang selama ini lemah lembut pada ibunya, sekarang telah meninggikan suaranya.
"Kamu bentak Bunda? Iya?" Kali ini Bunda bangkit dari sofa dan berdiri tepat di depan Sian. Dapat Mauve lihat bahwa mata Bunda berkaca-kaca. Anak kesayangannya telah durhaka.
"Sian gak bermaksud gitu, Bunda," ujar Sian menenangkan sang ibu. Ia hendak memeluknya, tetapi Bunda segera menyentak tangan lelaki itu. Memberi tatapan tak bersahabat, seolah putra kesayangannya telah menjadi musuh besar. Wajah Sian terlihat frustrasi, sementara Maroona canggung dengan situasi. Baru pertama kali bertemu calon mertua, langsung disuguhi dengan aura singa yang hendak memangsa.
Tak lama dari itu, Bunda tiba-tiba duduk di sebelah Mauve, menyusutkan diri dan memeluk anak tetangganya itu. Mauve menegang. Sekarang tatapan Sian mengarah padanya. Tentu saja tatapan itu tidak menyenangkan, seolah Mauve adalah dalang dari perbuatan Bunda.
Detik selanjutnya Mauve merasa lengan blusnya basah. Sial, Bunda ternyata mengeluarkan jurus "Senjata Air Mata Wanita". Mauve mengakui bahwa Bunda berbakat. Ia sendiri belajar dari wanita itu.
"Jadilah wanita yang terlihat lemah, lalu bunuh para lelaki dengan cara mewah."
Jadi begitulah slogan Bunda Loli yang disponsori InWarrior dan MoaMoa Cosmetics. Untuk info selengkapnya, silakan DM @Mauve.pink di Instagram. Akan diajarkan sampai Anda berbakat. Sekian, iklannya.
"Eum ... Bunda?" panggil Mauve dengan suara lembut. Bunda mengangkat wajahnya dan aura yang menyayat hati berhasil membuat Sian beranjak dari sofa lalu menghampiri sang ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pink Me!
ChickLitSian Magenta adalah playboy yang mempunyai prinsip untuk tidak menyakiti dua wanita di hidupnya: Mama dan Mauve. Namun, apa jadinya jika ia melanggar prinsipnya sendiri sehingga sang sahabat berubah status jadi mantan pacar? Akhirnya hubungan merek...