Terlentang di kasur bersama hempasan udara dingin berbekas hujan yang mengguyur seisi kota, seorang pemuda Choi sibuk dengan benda kokoh di tangannya. Jari-jarinya terus saja memencet sana-sini untuk sekadar mengutarakan hal yang agaknya tidak jelas alurnya dalam sebuah grup dialog virtual.
[5 BIG BABIES]
Yeonjun gaje:))
| guyss vc yuuu, bosenn!Soobinnie🐰🐰
| gabisa, lagi sama lia!Yeonjun gaje:))
| terlalu bucin ga baik masSoobinnie🐰🐰
| jomblo kelamaan ga baik mas🙏Kai bayik
| wkwk bang yeonjun kena semprotGUYS ADA BERITAA!!! |
Yeonjun gaje:))
| apaan lagee?!Soobinnie🐰🐰
| what?Kai bayik
| apa??Taehyun
| ?Gue makin cakep cuyy! |
Yeonjun gaje:))
| hoax itu!Soobinnie 🐰🐰
| mff ga menerima berita hoax (kecuali gibah)Taehyun
| ^3Kai bayik
| ^4Aelahhh, jahat bener klean! |
kai bayik
| bang beomgyu ganteng. Tapi maaf..Ape?? |
Kai bayik
| gue lebih gansYeonjun gaje:))
| AHAHAHAHAHSoobinnie🐰🐰
| yang kesian ma beomgyu?Taehyun
| ✋Yeonjun gaje :))
| ✋Kai bayik
| haha, eh guys gue di panggil bunda. Entar balik lagi, jangan pada off!👍|
Soobinnie🐰🐰
| 👍Yeonjun gaje :))
| 👍Taehyun
| ^4Benda persegi berjulukan ponsel itu sedikit terlempar oleh tangan sang pemilik. Beomgyu memilih menyimpan ponselnya daripada membahas hal semakin ke sini malah ke sana.
Melihat interaksi sang sahabat tepatnya Kai, yang dekat dengan sang ibu, membuat rasa rindu yang Beomgyu pendam selama ini kembali terlintas. Entahlah, hatinya terlalu kokoh untuk menjadi seorang yang kuat dan ceria walau di balik semua itu, di lubuk terdalam hati beomgyu, rasa rindu itu tak tertahan. Dulu, rasa itu hilang, terkubur dalam hatinya. Beomgyu selalu menutup itu dengan rasa benci tiap kali teringat apa yang ibunya lakukan selama ini.
Perlahan, sebuah cairan bening mengalir keluar dari manik indah milik lelaki Choi tersebut. Tak sampai dua detik Beomgyu menepis semua itu dengan tangannya. Dirinya benar-benar benci dengan air mata yang sudah lama tak berjumpa dengannya. Kenapa harus begini? Kenapa takdir sangat kejam kepada Beomgyu? Ia sudah bertahan selama ini. Tapi apa balasannya? Dirinya merasa dibohongi selama ini. Saat dimana ibunya meninggalkan dia bersama seorang lelaki lain yang Beomgyu yakini bukan ayahnya tersebut adalah kenangan busuk yang tergenang di dalam dirinya.
Bahkan hanya kata-kata ini yang dapat membuat Beomgyu bertahan :
'Beomgyu lo bisa!'
'Gyu ayo! Jangan nyerah'
'Bisa ga ya gue bertahan?'
'Gue bisa! Semangat Choi Beomgyu'
Tidak diutarakan oleh orang lain. Melainkan dari dirinya sendiri. Berjuang sendirian dengan beberapa semangat dari teman-temannya. Lihat? Siapa ini? Seorang Choi Beomgyu bukan siapa-siapa tanpa semangat dari dalam dirinya.
Rindu bukan suatu kesalahan, itu adalah wajar."Ibu... Gyu kangen.."
— • —
Tepat dimalam yang sama, seorang perempuan berambut sepanjang leher menjatuhkan dirinys di sofa hitam rumahnya. Menghembuskan nafas berat untuk sekedar membuang beban hari ini.
Mata hitam pekatnya menelusuri setiap sisi rumahnya. Haha, betul. Ayahnya tidak pulang lagi. Bukan suatu hal yang harus diherankan atau dicemaskan. Itu adalah suatu kondisi normal yang Ryujin alami sehari-hari.
"Nugas dulu kali ya? Baru makan." Ia bergumam dengan mengulum pelan bibirnya, setelah itu kembali merampas tasnya untuk ditenteng ke kamar.
Di ruangan bernuansa putih. Di sinilah ryujin melakukan semua aktivitasnya dari mulai istirahat, belajar, menangis, dan juga bermain gitar untuk melepas penat. Kini Ryujin mengeluarkan beberapa buku dari tasnya untuk dipelajari.
"Hufftt banyak juga materinya" Ryujin mulai menelusuri beberapa lembar buku yang akan ia geluti. Tatapannya yang intens mencerminkan sifat rajin pada dirinya yang tertanam sejak lama.
Setelah dua jam habis untuk belajar. Ryujin melirik jam dinding yang letaknya persis di atas meja belajarnya.
"Astaga udah jam sebelas aja!" Mata ryujin sedikit tertarik keluar. Baru saja ia membaca beberapa halaman, waktu tidur sudah tiba.
Akhirnya Ryujin menutup dan menata rapih buku-buku itu tempatnya semula. Berjalan ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok gigi. Setelah itu merebahkan otot-otot dirinya yang amat lelah hari ini. Ia pun menarik selimut untuk menghangatkan tubuh dari suhu dingin yang membekas dari hujan tadi sore.
Ryujin menutup matanya. Sesekali berpindah posisi menghadap kiri dan kanan. Lima menit kemudian pemudi itu terlelap, tertarik jauh ke alam mimpi. Rembulan malam menjadi saksi bisu dimana wajah teduh gadis Shin itu nyenyak dalam tidurnya. Sementara kejora beramai-ramai menabur mimpi yang tak jauh beda dari potongan kejadian hari ini.
"Jangan pergi....
—orang gila.."
──┄ ℬ - ℛ ┄──
KAMU SEDANG MEMBACA
Fly, then Comeback to Me
Fanfic|ON-GOING| ❝ Seperti halnya matahari terbit untuk tenggelam, dia datang untuk pergi di kemudian.❞ ft. cbg - srj ✶ ----- re-up : jan 12, 2022 update : every saturday COLLABORATION STORY BETWEEN : @venecyajisu & @philocaly16 - h a p p y r e a d i n...