18| Just for Me [M]

1K 63 18
                                    

──✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿──

WARNING!!!
AISTHOR REMINDED!!

Bagian ini mengandung (kata/foto/gif) unsur konten dewasa/mature ‘GxG’

Yang merasa jijik/bocil/belum 18 tahun+, silahkan out sekarang juga!

Aisthor harap, para pembaca bisa bijak dalam membaca bagian ini, terima kasih.

[Terdapat di bagian pertengahan dan akhir]

──✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿──



Beberapa hari setelahnya, Eunseo sudah berkali-kali mencari solusi lain namun hasilnya sangat mengecewakan. Dari berbagai Rumah Sakit, pernyataannya semuanya sama. Tidak ada lagi yang bisa dilakukan mereka kecuali memberikan kemoterapi dan obat memperlambat perkembangan kanker.

Kanker Limfoma yang diderita Bona hampir memasuki stadium 4, yang dimana kanker itu akan menyebar melalui sistem getah bening dan masuk ke berbagai organ. Bona sempat setres memikirkan kondisi janinnya jika nanti dia lahir, apakah anaknya akan lahir normal? Atau justru ada kecacatan? Tidak hanya Bona, Eunseo juga khawatir. Dia berusaha meyakinkan istrinya kalau anak mereka nanti akan lahir normal dan sehat.

Eunseo berada di ruangan kerjanya, tangannya sibuk mengurus dokumen dan juga computer di depannya. Saat Eunseo hendak ke toilet, ada panggilan masuk dari ponsel pribadinya.

Kak Hyunwo? Kenapa dia tiba-tiba menelponku?” gumamnya bertanya sendiri.

...

|My Younger Sister – Eunseo|
“Ada apa, kak? Apakah terjadi sesuatu?”

|My Older Brother – Hyunwoo|
“Aku dengar, kamu membangun perusahaan. Benarkah itu? Jika benar, aku sarankan agar kamu tidak mendekati zona bisnis keluarga kita. Entah sejak kapan, tapi Daddy sepertinya tengah merencanakan untuk meruntuhkan pebisnis lain yang bisa mengancam posisinya.”

|My Younger Sister – Eunseo|
“Hah?! Daddy merencanakan itu? Kenapa? Bukankah kekayaan keluarga Son sudah lebih dari cukup.”

|My Older Brother – Hyunwoo|
“Aku tidak tahu, tapi aku merasa Daddy masih sangat membencimu atas keputusanmu itu. Aku harap, kamu dan Bona akan baik-baik saja.”

|My Younger Sister – Eunseo|
“Baiklah, kak. Terima kasih atas informasinya. Kakak juga jaga diri baik-baik.”

...

Panggilan itu berakhir, Eunseo tidak ambil pusing mengenai rencana Daddy-nya. Toh, dia tidak ada niatan untuk memasuki zona bisnis yang dijalankan oleh keluarganya. Dia akan berusaha untuk membangun zona-nya sendiri.

Baru saja Eunseo masuk ke toilet, seseorang masuk ke ruangannya dan orang itu langsung duduk di kursi sang pemilik perusahaan. Senyuman yang sedari tadi terlukiskan dibibirnya mulai memudar melihat suatu benda yang ada di atas meja kerja berukuran besar itu.

 Senyuman yang sedari tadi terlukiskan dibibirnya mulai memudar melihat suatu benda yang ada di atas meja kerja berukuran besar itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
To Be Honest [EUNBO] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang